Totalitas Kontradiksi Pergerakan Praksis

Universitas Sumatera Utara pernah berhenti menciptakan ketegangan. Orang mengelola ketegangan dan oposisi ini dengan cara berbeda-beda tetapi kedua hal ini selalu ada dalam hidup berhubungan. 4. Komunikasi sangat penting dalam mengelola dan menegosiasikan kontradiksi-kontradiksi dalam hubungan. Asumsi terakhir dari teori dialektika relasional berkaitan dengan komunikasi. Secara khusus teori ini memberikan posisi yang paling utama pada komunikasi. Sebagaimana yang telah diamati oleh Baxter dan Montgomery 1996, “ dari perspektif dialektika relasi, aktor-aktor sosial memberikan kehidupan melalui praktek-praktek komunikasi mereka kepada kontradiksi- kontradiksi yang mengelola hubungan mereka’’. Littlejhon dan Fross memberikan contoh, misalnya anda ingin menjadi orang yang sukses secara materi punya rumah bagus, mobil bagus dan seterusnya, tetapi anda memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan yang tinggi dalam diri anda yang membuat anda bertanya kembali mengenai tujuan awal anda tadi. Anda bertanya pada diri sendiri, ”Apakah sebaiknya saya bekerja di kantor yang memberikan gaji besar, atau menjadi sukarelawan agar bisa membantu banyak orang yang hidupnya susah?” situasi ini menimbulkan kontradiksi, dan kontradiksi ini menjadi hal yang serius karena anda menyadari bahwa untuk bisa mencapai tujuan kemanusiaan dan lingkungan maka anda harus terlebih dahulu memperoleh kesuksesan materi. Elemen-elemen berikut ini sangat mendasar dalam perspektif dialektis: Totalitas, Kontradiksi, Pergerakan, dan Praksis Rawlins, 1992 dalam Richard W Turner, 2008: 237

1. Totalitas

totality menyatakan bahwa orang-orang dalam suatu hubungan saling tergantung. Ini berarti bahwa ketika sesuatu terjadi pada salah satu anggota dalam hubungan, maka anggota yang lain juga akan terpengaruh.

2. Kontradiksi

contradiction merujuk pada oposisi dua elemen yang bertentangan. Kontradiksi juga merupakan ciri utama dari pendekatan dialektika. Dialektika merupakan hasil dari oposisi-oposisi. Universitas Sumatera Utara

3. Pergerakan

motion merujuk pada sifat berproses dari hubungan dan perubahan yang terjadi pada hubungan itu seiring dengan berjalannya waktu.

4. Praksis

praxis berarti manusia adalah pembuat keputusan. Walaupun kita tidak sepenuhnya memiliki pilihan bebas dalam setiap kesempatan dan kita dibatasi oleh pilihan kita sebelumnya, oleh pilihan orang lain, dan oleh kondisi budaya dan sosial, kita tetap merupakan pengambil keputusan yang sadar sepenuhnya dan aktif. 2.2.7.2.Diealektika Konstektual Dialektika konstektual dibentuk melalui ketegangan-ketegangan antara definisi publik dari sebuah hubungan persahabatan, misalnya interaksi privat dalam persahabatan tertentu. Rawlins menyebutkan dua dialektika konstektual antara publik dan privat serta antara yang nyata dan ideal. Walaupun mungkin hal ini tidak begitu penting bagi kita dibandingkan dialektika interaksional, kedua hal ini memengaruhi komunikasi interpersonal dalam hubungan. Rawlins 1992 berpendapat bahwa ketegangan antara status publik marginal dan karakter privat persahabatan tersebut muncul dalam sebuah persahabatan. Rawlins menyatakan bahwa dialektik ini menyebabkan munculnya suatu hal dalam persahabatan yang disebutnya sebagai agen ganda. Dialektik publik dan privat berinteraksi dengan dialektik antara yang nyata dan yang ideal. Ketegangan antara dua gambaran ini membentuk dialektik ini. Selain itu, dialektik ini menunjukkan kontradiksi akan semua harapan yang dimiliki seseorang mengenai hubungan dengan kenyataan yang sedang dijalani. Teori Dialektik berusaha menjelasan bagaimana orang hidup dengan dan mengelola kontradiksi- kontradiksi ini. Faktor-faktor budaya dan konstektual memengaruhi kedua dialektik ini. Ketegangan dialektika dasar bahwa mengkarakterisasi banyak hubungan interpersonal, tetapi badan peneliti yang berkembang mulai menemukan ketegangan tambahan dan pertanyaan apakah otonomi-keterikatan, keterbukaan- Universitas Sumatera Utara perlindungan, hal yang baru-hal yang dapat diprediksi menyusupi semua hubungan dalam semua konteks BraithwaiteBaxter, 1995. Dalam mempelajari partisipasi orang dalam sebuah kelompok teater komunitas, Michael Kramer 2004 mengemukakan sebelas ketegangan dialektik yang berkisar mulai dari komitmen kepada kelompok dan komitmen kepada aktivitas lainnya hingga pada toleransi dan penilaian mengenai anggota kelompok yang lain. Kramer menyusun ketegangan-ketegangan ini ke dalam empat kategori dialektik utama :kelompok-individual, kegiatan terjadwal-kegiatan mendadak, keterlibatan-keterkucilan, dan perilaku yang dapat diterima-perilaku yang tidak dapat diterima. Kramer menyatakan bahwa ketegangan-ketegangan dialektik dapat membingkai teori komunikasi mengenai perilaku kelompok. Sungguh mungkin bahwa konteks relasi membuat perbedaan dalam dialektika-dialektika; dialektika baru ini ditemukan dalam persahabatan, tempat kerja, kelompok komunitas, dan sebuah persahabatan dalam televisi. Orang tua yang menghadapi kelahiran premature mengalami emosi kebahagiaan dan kesedihan yang saling mengontradiksi dan harus menemukan strastegi komunikasi untuk mengelola kontradiksi ini. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah- langkah sistematis, sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan- peraturan yang terdapat pada penelitian . Metodologi penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dan menggunakan pendekantan kualitatif, maksudnya metode ini adalah metode penelitian yang menggunakan berbagai sumber data sebanyak mungkin data yang biasa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis Kriyantono, 2006 : 66. Secara umum, studi kasus adalah merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok perta nyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “ why” bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa – peristiwa yang akan diselidiki, dan bila mana fokus penelitian terletak pada fenomena kontemporer masa kini di dalam konteks kehidupan nyata. Yin, 2003:1 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang otentik mengenai pengalaman orang-orang, sebagaimana dirasakan orang-orang bersangkutan. Oleh karena itu, salah satu ciri penelitian kualitatif adalah bahwa tidak ada hipotesis yang spesifik pada saat penelitian dimulai. Hipotesis justru dibangun selama tahap-tahap penelitian, setelah diuji atau dikonfrontasikan dengan data yang diperoleh peneliti selama penelitian tersebut Mulyana, 2011: 155-156. Penelitian ini tidak mengutamakan Universitas Sumatera Utara banyaknya populasi, jika data yang terkumpul sudah mendalam dan biasa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampel lainnya.

3.2. Objek penelitian

Objek penelitian merupakan apa yang hendak kita teliti. Di dalam penelitian ini, yang hendak diteliti adalah strategi komunikasi verbal dan nonverbal antara anak dengan orang tuanya dalam menjalankan hubungan backstreet .

3.3. Subjek penelitian

Hasil penelitian kualitatif lebih bersifat kontekstual dan kesualistik yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu penelitian dilakukan, karena itu pada penelitian kualitatif tidak dikenal istilah sampel melainkan informan. Untuk studi kasus, subjek penelitian ini adalah orang ataupun informan yang dipilih secara sengaja sesuai dengan tujuan dan kebutuhan peneliti. Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan seorang informan. Purposive adalah sebuah teknik yang menyeleksi atas dasar kriteria - kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset Kriyanto, 2006 : 158 Subjek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah pasangan yang melakukan hubungan backstreet yang berjumlah 5 orang yang ditemukan menurut penelitian pra survey.

3.4. Kerangka Analisis

Langkah awal dari penelitian ini dumulai dengan menelaah dan menganalisis hasil wawancara dengan informan yang melakukan hubungan backstreet. Selanjutnya dilakukan penentuan strategi komunikasi yang digunakan oleh informan dalam menjalani hubungan backstreet yang berupa komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Dalam penelitian ini juga, dianalisisis mengenai alasan berpacaran backstreet, konflik, gambaran kecemasan, dan cara mengatasi kecemasan yang dialami oleh informan yang sedang melakukan hubungan backstreet. Universitas Sumatera Utara Adapun kerangka analisis yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. berikut ini : Gambar 3.1 Kerangka Analisis

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti dalam mengumpulkan data Kryantono, 2006 : 91. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian lapangan field research, yaitu pengumpulan data secara langsung dengan cara wawancara mendalam dengan informan. Untuk menghindari ketidak validan data, peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber maupun para ahli. Wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat merupakan pembantu utama dari metode observasi Bungin,2007: 62. Pengamatan umumnya digunakan dari tradisi kualitatif seperti wawancara terhadap dan mendalam in-depth interview, Universitas Sumatera Utara observasi partisipasi participant observer, diskusi terfokus atau focus group disscusion FGD Bungin, 2007:77. Wawancara juga merupakan bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu Mulyana, 2002 : 180. 2. Studi keperpustakaan library reaserch, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menghimpun data dari buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil data dari sumber-sumber bacaan guna mengambil teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai bahan rujukan.

3.6. Penentuan Informan

Informan yang digunakan dalam penelitian ini tentu saja harus memiliki kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Adapun kriteria yang dimaksud dalam penentuan informan adalah orang-orang yang sedang atau pernah menjalankan hubungan backstreet dibelakang orang tua dan informan berusia remaja akhir.

3.7. Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan data dengan kriteria derajat kepercayaan dapat dilakukan dengan tujuh teknik yang dikembangkan oleh Moleong 2009: 327 yaitu perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan ketekunan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 3 teknik dari 7 teknik tersebut, yaitu : 1. Meningkatkan ketekunan pengamatan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematik. Dengan meningkatkan ketekunan, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang akurat dan sitematis tentang apa yang diamati. 2. Triangulasi Universitas Sumatera Utara Triangulasi dalam penelitian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan berbagai teknik. Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh kepada beberapa sumber. Triangulasi adalah teknik untuk menguji kreadibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek pada sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh melalui wawancara kemudian dicek dengan data hasil observasi atau hasil analisis dokumen. 3. Pemeriksaan Sejawat Diskusi dengan dosen dan teman sejawat maksudnya adalah untuk membicarakan proses dan hasil penelitian. Dari hasil diskusi secara informal peneliti memperoleh masukan-masukan baik dari segi metodologi maupun konteks penelitian, sehingga peneliti dapat lebih baik dalam mengambil tindakan selanjutnya.

3.8. Teknik Analisis Data

Dalam sebuah penelitian, tentu saja memerlukan analisis data berdasarkan apa yang didapat di lapangan. Analisis data adalah proses penyederhanaan data dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan interpretasi Silalahi, 2009 : 332. Menurut Boglan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain Moleong, 2009 : 248. Analisis data kualitatif digunakan apabila data-data yang telah terkumpul dalam penelitian adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat, atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan cara berfikir induktif, yaitu cara berfikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus fakta empiris menuju hal-hal yang umum tataran konsep Kriyantono, 2006: 196. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miller dan Huberman 1992, yaitu : 1. Melakukan Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksikan dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir penelitian. 2. Penyajian Data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. Tujuanya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. 3. Menarik kesimpulan atau verifikasi Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dan konfirgurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.2. Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman 1994 Pemaparan Kesimpulan Display Koleksi Data Reduksi Data Universitas Sumatera Utara Kegiatan analisis data dalam penelitian ini, akan dimulai dengan menelaah semua data yang terkumpul dengan wawancara, pengamatan, serta catatan lapangan. Hasil data yang diperoleh berdasarkan teknik analisis data yang telah dijelaskan sebelumnya, akan disususun membentuk laporan secara sistematis. Selanjutnya data yang disusun akan dibagi menjadi data utama dan data penjelas. Sesuai dengan metodologi penelitian ini, maka hasil penelitian akan dijabarkan dalam bentuk studi kasus yang didukung dengan teori yang bersumber dari buku, jurnal ilmiah dan lainnya, kemudian peneliti akan menganalisisnya untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan pasangan yang menjalankan hubungan backstreet dibelakang orang tuanya. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Proses penelitian