Universitas Sumatera Utara
gambaran kecemasan yang timbul karena menjalankan pacaran backstreet, serta konflik yang terjadi akibat berpacaran backstreet.
4.2.1. Konflik yang Terjadi dengan Orang Tua ataupun Pasangan
Dalam menjalani hubungan backstreet, sering timbul konflik yang terjadi baik yang terjadi antara pasangan maupun dengan orang tua yang melarangnya
untuk berpacaran di usia dewasa ini. Dari hasil wawancara peneliti dengan kelima informan, peneliti dapat mengetahui konflik apa saja yang pernah mereka hadapi
baik konflik dengan orang tua maupun dengan pacarnya sendiri. Pada informan pertama DA, konflik yang ia hadapi dengan orang tuanya
yaitu sikap orang tuanya yang jelas-jelas melarang anaknya untuk berpacaran dengan orang yang berbeda suku dengannya ia sangat marah kepada orang tuanya
yang tanpa berkenalan dan melihat bagaimana pacarnya, tetapi sudah melarangnya untuk berpacaran. Cara informan DA untuk menyelesaikan konflik
tersebut adalah dengan cara tetep menjalankan hubungan pacaran backstreet ini tanpa diketahui oleh orang tuanya. Bahkan informan DA juga pernah mengalami
konflik dengan pasangannya karena pasanganya merasa iri melihat orang lain dapat berpacaran bebas dan normal diusia mereka ini, namun konflik tersebut
dapat terselesaikan dengan cara sama-sama memotivasi diri mereka. Informan kedua dalam penelitian ini adalah CH. Konflik yang ia alami
tidak hanya kepada orang tuanya saja bahkan ia juga berkonflik dengan orang tua pacarnya bahkan ia sempat diancam oleh orang tua pacarnya untuk memutuskan
hubungan dengan anaknya. Cara ia menyelesaikan konflik tersebut adalah dengan tidak menghiraukan dan tetap menjalankan hubungan pacaran backstreet ini dan
mengatakan kepada orangtuanya dan orang tua pacarnya bahwa mereka telah putus.
Berbeda lagi dengan informan ketiga dalam penelitian ini yaitu DN, informan ini mengaku sejauh ini konflik yang ia hadapi tidak lagi dengan orang
tuanya namun ia berkonflik dengan dirinya sendiri karena harus membohongi orang tuanya sendiri. Caranya untuk menyelesaikan konflik tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
dengan cara tetap berfikir secara positif namun lebih berhati-hati lagi dan jangan sampai diketahui oleh orang tuanya.
Konflik yang dihadapi oleh informan AN yang merupakan informan terakhir dalam penelitian ini adalah dengan orang tuanya. AN berkonflik dengan
orang tuanya saat ketahuan sedang berjalan dengan pasangannya. Orang tua AN mengganggap bahwa pacar AN adalah laki-laki yang tidak baik dan menganggap
bahwa AD pasangannya hanya memanfaatkan AN saja. Saat itu AN ingin sekali marah kepada orang tuanya, namun informan hanya diam dan mendengarkan
ceramah orang tuanya. Ini lah cara AN untuk menghindari konflik terhadap orang tua AN.
Dari kasus backstreet yang dialami oleh kelima informan peneliti dapat melihat asumsi dasar Teori Dialektika Hubungan Relational Dialectics Theory
yaitu kontradiksi merupakan fakta fundamental mendasar dalam berhubungan yang berarti menekankan kontradiksi atau ketegangan yang terjadi antara dua hal
yang berlawanan tidak pernah hilang ataupun tidak pernah berhenti menciptakan ketegangan. Manusia mengelola ketegangan dan oposisi dengan cara yang
berbeda, tetapi hal ini selalu ada dalam hidup berhubungan. Kontradiksi tersebut juga merujuk pada oposisi dua elemen yang bertentangan. Sama halnya ketika
pelaku backstreet yang ingin berkata jujur mengenai hubungannya kepada orang tuanya namun tidak ia menyatakan dikarenakan ia tidak ingin merusak hubungan
antara anak dan orang tuanya. Disinilah seharusnya peran komunikasi berperan penting untuk mengelola dan menegosiasikan kontradiksi dalam hubungan
namun, para pelaku backstreet lebih memilih untuk tidak mengkomunikasikannya kepada orang tua dan lebih memilih untuk memendam perasaanya sendiri.
4.2.2. Alasan Berpacara Backstreet