Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Klasifikasi Pendapat Orang Tua Informan dan Orang Tua Pasangan Mengenai Hubungan Anaknya
Informan Orang Tua Informan
Orang Tua Pasangan Ayah
Ibu Ayah
Ibu
DA Tidak Setuju
Setuju Setuju
Setuju CH
Tidak Setuju Tidak Setuju
Tidak Setuju Tidak Setuju
DN Tidak Setuju
Tidak Setuju Setuju
Setuju YE
Tidak Setuju Tidak Setuju
Setuju Setuju
AN Tidak Setuju
Tidak Setuju Setuju
Setuju
4.1.6. Klasifikasi Alasan Berpacaran Backstreet
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kelima informan dapat diketahui bebrapa alasan informan berpacaran backstreet
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Tabel Klasifikasi Alasan Berpacaran Backstreet
Informan Alasan berpacaran
Backstreet
DA Beda Suku
CH Beda Agama
DN Beda Agama
YE Tidak direstui oleh orang tua karena ibunya lebih memilih mantan
pacar YE, jika dibandingkan dengan pacar YE yang sekarang yaitu RD.
AN Tidak dapat jujur kepada orang tua karena dilarang untuk
berpacaran dan presepsi orang tua yang berfikiran jelek mengenai pasangan anaknya.
Dari kelima informan diatas dapat dilihat berbagai macam alasan yang mereka gunakan untuk tetap menjalankan hubungan pacaran backstreet. Salah satu
contohnya adalah perbedaan agama yang di alami oleh informan CH dan Informan DN, latarbelakang orang tua, serta keluarga yang tidak menyukai atau tidak
menerima adanya perbedaan agama membuat mereka tidak dapat memilih jalan lain selain pacaran backstreet. Berbeda dengan informan AN yang memilih untuk tidak
mengatakannya kepada orang tua karena telah dilarang dengan alasan tidak di restui
Universitas Sumatera Utara
atau dilarang oleh orang tuanya untuk berpacaran. Sedangkan informan DA yang tetap dilarang berpacaran karena orang tuanya tidak menyukai jika anaknya
berpacaran dengan orang yang berbeda suku dengan mereka.
4.1.7. Klasifikasi Tabel Strategi Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal
Strategi komunikasi yang digunakan oleh informan baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan
ke dalam bentuk tabel. Klasifikasi dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.
Klasifikasi mengenai strategi komunikasi yang digunakan informan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Tabel Klasifikasi Strategi Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal
Informan Strategi Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal
DA
Verbal : Berbohong, dengan alasan bahwa mereka hanya berteman
Nonverbal : Terlihat dari mata yang tidak dapat memandang langsung
orangtuanya saat
berbohong,
menggunakan penekanan nada suara: gugup CH
Verbal : Berbohong, mengatakan bahwa hanya berteman Nonverbal: Menggesek-gesekkan hidungnya menggunakan
jari telunjuk, mata tidak fokus, berbicara tidak lancar seperti biasa.
DN Verbal : Berbohong, mengatakan tidak ada hubungan sama
sekali dengannya Nonverbal: Dengan nada yang tinggi saat berbohong
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Tabel Klasifikasi Strategi Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal Lanjutan
Informan Strategi Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal
YE Verbal : Berbohong, mengatakan sudah putus hubungan
dengan pasangannya ternyata belum Nonverbal: Mata melotot dan suara yang meninggi saat
berbohong
AN Verbal : Berbohong, mengatakan hanya berteman,
Nonverbal: Mata melotot dan menaikkan alis, menggunakan penekanan nada suara yang kecil agar tidak
ketahuan berbohong.
Tabel 4.3 di atas menjelaskan informasi mengenai cara masing-masing informan berkomunikasi ketika berbohong pada orang tua. Dari tabel tersebut
dapat dilihat bahwa kelima informan lebih banyak menggunakan komunikasi nonverbal dibandingkan komunikasi verbal.
4.1.8. Klasifikasi Gambaran Kecemasan dan Cara Mengatasinya