Berbalas Pantun dengan Menulis Pantun yang Sesuai dengan Syarat Pantun

45 1. Berita ialah peristiwa yang tidak lazim terjadi dan menarik minat banyak orang untuk mengetahuinya; atau disebut juga cerita atau keterangan tentang kejadianperistiwa yang hangat. 2. Kata sifat ialah kata yang mengungkapkan sifat benda. Bentuk-bentuknya: a. kata sifat yang terdiri atas satu kata da- sar tanpa mengalami penambahan im- buhan, b. kata sifat polimorfemis yang dibentuk dengan menambah unsur lain pada kata dasarnya melalui tiga cara, yakni afiksasi penambahan imbuhan, pengulangan kata, dan bentuk paduan, dan c. kata sifat perbandingan yang terdiri dari ekuatif perbandingan dua halbenda yang menunjukkan keadaan yang sama, komparatif perbandingan dua halbenda yang satu lebihkurang daripada yang lain, dan superlatif perbandingan yang menunjuk pada kondisiposisi palingsu- perter-. 3. Ciri-ciri kata sifat: a. dapat diberi keterangan pembanding paling, kurang, lebih, sama atau imbuhan ter, b. dapat diberi keterangan penguat sangat, amat, terlalu, sekali, benar, c. dapat diingkari dengan kata tidak, dan d. dapat diulang dan ditambah dengan awalan se- atau se-nya; pada kata tertentu berakhir dengan akhiran –er, -i -wi, -iah, -if, -ik, dan –al. 4. Pantun ialah bentuk puisi lama asli Indone- sia. Kata “pantun” berarti misal, umpama, ibarat. Ada tiga jenis pantun, yaitu pantun teka-teki, perkenalan, dan mandiri. 5. Ciri-ciri pantun: a. setiap bait terdiri atas 4 baris, b. setiap baris terdiri atas 4 – 6 kata, c. setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata, d. baris pertama dan kedua merupakan sampiran, e. baris ketiga dan keempat merupakan isi, dan f. rimanya persamaan bunyipersajakan- nya a-b-a-b. 6. Perbendaharaan kata. a. Afiksasi : proses atau hasil penambahan afiks prefiks, konfiks, sufiks pada kata dasar. b. Alur : rangkaian peristiwa yang dijalin dengan saksama dan meng- gerakkan jalan cerita melalui ke- rumitan ke arah klimaks dan pe- nyelesaian. c. Antonim : kata yang berlawanan makna dengan kata lain. d. Karmina : pantun kilat. e. Komparatif : berkenaan atau berdasar- kan perbandingan. f. Morfem : bentuk bahasa yang terkecil yang mempunyai makna. g. Polisemi : bentuk bahasa kata, frase yang mempunyai makna lebih dari satu. h. Sampiran : paruh pertama pada pantun, yaitu baris kesatu dan kedua, biasanya merupakan per- sediaan bunyi kata untuk di- samakan pada isi pantun. i. Sinonim : bentuk bahasa yang maknanya sama atau mirip dengan bentuk bahasa lain.