Rumus Kemampuan Membaca Menyimpulkan Isi Bacaan Setelah Membaca Cepat 200

67 3. hasil perkalian antara jumlah kata dan jumlah baris adalah jumlah kata yang ter-dapat dalam kolom atau halaman yang ber- sangkutan. Jika bacaan itu terdiri atas bebe- rapa halaman, jumlah kata ialah hasil kali dari jumlah kata tiap baris, jumlah baris, dan jumlah halaman. Persentase jawaban adalah persentase ja- waban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan yang disediakan. Misalnya, jika ada lima pertanyaan dan jawaban yang benar adalah tiga, persentase jawaban adalah: Contoh: Seorang siswa membaca selama 1 menit, 200 kata. Dari bacaan 200 kata tersebut di- buat 10 pertanyaan. Siswa menjawab 6 soal dengan benar. Kecepatan membaca siswa terse- but: Persentase jawaban= Kecepatan membaca siswa: × = 200 2 00 60 60 : 60 × 60 1 100 = 120 kpm Jadi, kecepatan membaca siswa tersebut adalah 120 kpm. Keterangan: kpm = kata per-menit

5.3.2 Latihan Gerak Mata

Sebelum kalian membaca cepat, sebaiknya melatih keterampilan gerak mata dan latihan kon- sentrasi. Latihan berikut ini dapat dilakukan untuk melatih gerak mata dan konsentrasi kalian. Latihan 1 Hubungkan angka-angka dari nomor te- rendah sampai yang tertinggi berikut ini dengan menggunakan pensil Catatlah waktu yang kalian gunakan untuk menyelesaikan tugas tersebut Waktu dihitung sampai hitungan detik. Kerja- kanlah 39 8 33 11 26 3 37 17 35 6 30 13 24 15 31 21 32 18 29 22 5 9 28 16 40 20 10 5 9 5 36 23 25 4 1 12 19 14 2 34 7 38 9 27 Waktu: ... menit ... detik Latihan 2 Bacalah kata-kata berikut ini mulai dari kiri ke kanan Ketika membaca jangan mengeluar- kan suara dan pusatkan perhatian kalian hanya pada bacaan saja Setelah selesai, tutuplah dan tuliskan kembali berapa jumlah kata yang kalian ingat kunang, sunan, semangat, foto, bandar, bengawan, angkasa, jasa, jeruji, bola, kepiting, mawar, sumbat, zakat, heran, surau, perangko, cermat, tikar, rumbai, bawang, talang, pukat, kerdil, kuncir, jelaga, serabut, majalah, malang, pantai, zamrud, sunting, kolak, cermin, sendawa, delman, abang, ilham, obat, ombak, sutera, elang, kembar, jentik, ekor, lelap, janur, culas, kopiah, rudal, antena, gulali, gitar, bintang, dewan, tembikar, kopi, rahim, tunas. 3 5 x 100 = 60 6 10 x 100 = 60 68 Berpura-pura Jujur untuk Mencari Muka Kejujuran adalah sikap yang diambil ber- dasarkan hati nurani, yang lahir dari nurani seseorang. Sayang, kejujuran di masyara- kat lebih banyak ditutupi. Apalagi kalau pemimpin tidak jujur. Katanya sekarang zaman transparan, tetapi kenyataannya pemerintah sendiri tidak pernah transparan, yang diucapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu, bila masyarakat bawah juga tidak jujur, tidak dapat disalahkan begitu saja. Mereka hanya meniru. Contohnya, di kantor, banyak bawahan yang kelihatan hormat pada atasan, hanya karena dia atasan, saya bawahan. Jadi, kejujuran hanya simbol saja, untuk cari muka. Bagaimanapun, kejujuran harus menjadi syarat mutlak seseorang menjadi pemimpin atau tokoh masyarakat.Bila pemimpin tidak jujur, dia tidak akan mendapat kepercayaan dari yang dipimpin. Nah, bila pemimpin tidak jujur, hubungan dengan bawahan tidak akan berjalan baik, apalagi kalau ketidak- jujurannya diketahui bawahan. Pemimpin seperti ini, jangan harap bisa menegakkan wibawa dan kehormatan. Ketidakjujuran sebenarnya sudah ada sejak lama. Ketidakjujuran lebih disebabkan karena uang. Banyak hal, mengapa ke- jujuran ini sulit dilakukan. Mungkin terlalu lama dijajah oleh Belanda ratusan tahun dan Orde Baru sehingga mental kita selalu tertekan dan menjadi feodal. Kalau demikian, tidak mungkin hukum ditegakkan. Keluarga juga ikut berpengaruh. Kalau keluarga tidak jujur, tentu akan turun ke anak-anaknya. Dari keluarga lalu tertular ke masyarakat, begitu pun sebaliknya. Usaha memberantas ketidakjujuran harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Seorang pemimpin harus dapat dijadikan contoh sejak awal. Dalam hal bersaing dalam bekerja, bersainglah secara sehat. Namun, sekali bertindak tidak jujur, berikutnya akan tidak jujur. Ya, harus ada kemauan dan keberanian untuk berkata “tidak” terhadap ketidakjujuran. Info Aktual, Juni 1999 dengan perubahan

A. Setelah kalian membaca teks di atas, hitunglah persentase jawaban de-

ngan menjawab pertanyaan-pertanya- an berikut tanpa melihat teks 1. Apakah yang dimaksud dengan keju- juran? 2. Mengapa kejujuran kini menjadi se- buah keprihatinan? 3. Siapakah yang harus mempunyai sikap jujur lebih dulu? Atasan atau bawah- an? Orang tua atau anak-anak? Me- ngapa? 4. Apa saja akibat ketidakjujuran? 5. Bagaimanakah mengupayakan ke- biasaan jujur pada diri seseorang? 6. Mengapa kejujuran sulit dilakukan? 7. Memberantas ketidakjujuran harus di- mulai dari mana?

B. Hitunglah kemampuan membaca ka- lian

1. Berapa lama kalian membaca? 2. Berapa jumlah kata dalam teks bacaan tersebut? 3. Berapa skor jawaban yang benar? 4. Berapa persentase jawaban yang be- nar? 5. Hitung skor kalian dengan mengguna- kan rumus

C. Tulislah gagasan pokok tiap paragraf teks yang kalian baca

D. Buatlah ringkasan atau kesimpulan bacaan dalam beberapa kalimat

5.3.3 Praktik Membaca Cepat

Untuk praktik membaca cepat, bacalah teks berikut ini Jangan lupa mencatat lama waktu membaca kalian