Menanggapi Pembacaan Puisi Menanggapi Cara Pembacaan Puisi

108 tidak dipahami 4. Siapkan tabel penilaian seperti berikut ini untuk penilaian pembacaan puisi 5. Setiap siswa mendapat giliran membaca puisi di depan kelas. Bagi siswa yang belum mendapat kesempatan, bertugas menanggapi dan menilai penampilan pembacaan puisi temannya yang tampil. Keterangan: 10-14 = kurang 15-20 = cukup 21-24 = baik 25 = baik sekali BERBICARA

8.2 Bertelepon dengan Kalimat yang Efektif dan Bahasa

yang Santun Berkomunikasi melalui telepon merupakan cara termudah untuk menjalin komunikasi. Jarak yang jauh tidak menjadi halangan bagi kalian untuk menghubungi teman atau kerabat yang berada di kota lain. Pada pelajaran ini kalian akan berlatih bertelepon dengan mitra bicara. Selain itu, kalian juga akan mempelajari kata sapaan.

8.2.1 Teks Bertelepon

Cermatilah teks berikut ini sebagai bahan bantuan untuk bertelepon. Teks 1 Doni : Halo, ini Wawan? Andi : Bukan, saya kakaknya. Anda sia- pa? Doni : Saya Doni, pimpinannya. Wawan ada? Andi : Oh, sebentar Pak Doni, adik saya masih tidur Doni : Jam segini masih tidur, panggilkan dia Wawan : Halo Doni : Hei, Wawan Kamu ini gimana, sih? Di kantor pekerjaan menumpuk, kenapa kamu tidak masuk? Wawan : Maaf Pak. Saya hari ini sedang sakit perut Doni : Lho, kamu sakit, kenapa tidak te- lepon ke kantor? Teks 2 Susi : Halo, selamat siang, ini rumah Mur- ni? Inem : Ya, betul Adik siapa? Susi : Saya Susi, temannya. Bisa berbi- cara dengan Murni? Inem : O, bisa Sebentar ya, saya pang- gilkan Murni : Halo, Susi Susi : Mm, siapa yang menerima telepon tadi? No. Nama Pelafalan Intonasi Penghayatan Ekspresi Total 1. Nuraeni 10 20 20 20 70 109 Dalam teks bertelepon di atas terlihat urutan bertelepon. Biasanya urutan bertelepon antara lain: 1. memberi salam pembuka dan salam waktu Halo, selamat siang; 2. menanyakan nama orang yang diajak bi- cara; 3. memintamemohon untuk berbicara dengan orang yang diinginkan; dan 4. menyampaikan pesan dengan bahasa yang santun. 5. menyampaikan salam penutup. Murni : Itu Bibi di rumahku, memangnya ada apa? Susi : Tidak apa-apa, orangnya ramah dan sopan. Murni : Mama dan Papa selalu berpesan, kalau menerima telepon harus sopan. Susi : Murni, saya minta tolong ya, sama kamu. Murni : Minta tolong soal apa? Susi : Kamu kan jago menggambar, saya sedang mendapat tugas untuk menggambar proses pencernaan pada binatang memamah biak. Tolong, ajari aku Murni : Akan saya usahakan. Kamu da- tang saja ke rumahku hari Minggu. Susi : Baik Mur, hari Minggu saya ke ru- mahmu Sudah dulu, ya. Selamat Siang. 1. Lakukan praktik bertelepon dengan teman kalian di depan kelas 2. Berikan komentar terhadap praktik ber- telepon teman kalian 3. Lakukan perbaikan jika dalam praktik bertelepon kalian ada kekurangan

8.2.3 Kata Sapaan dan Kata Gelar

Apabila pelajaran yang lalu kalian telah belajar bertelepon, kali ini kalian akan mem- pelajari kata sapaan. Sebagai contoh perhatikan kutipan berikut ini Teks 1 Cucu : Maaf, Kek tolong diulang lagi ceritanya, saya belum mengerti Kakek : Cu, kamu bagaimana sih? Suara Kakek sudah habis, Kakek sudah capek Mintalah Nenekmu untuk melanjutkan Cucu : Nek, tolong lanjutkan ceritanya Nenek : Kamu ini bagaimana, dari tadi Ne- nek memasak di dapur, Nenek ti- dak tahu apa ceritanya Cucu : Yah, Nenek Kata Kek, Cu, Nek dalam teks 1 tersebut tergolong kata sapaan. Ciri-ciri kata sapaan adalah sebagai berikut. 1. Kata sapaan berupa kata benda atau kata ganti atau panggilan kekeluargaan Anda, Adik, Kek, Cu, Nek. 2. Penulisan kata sapaan selalu diawali dengan huruf kapital. 3. Nama orang bukan kata sapaan. Berdasarkan contoh di atas, kata sapaan adalah kata benda yang digunakan untuk mengucapkan panggilan berkerabat. Kata sapaan biasanya digunakan dalam kalimat langsung.