Macam-macam Pertunjukan Bercerita dengan Alat Peraga

22 b. Jeda Jeda merupakan pemberian jarak antara bagian-bagian suatu kalimat yang ditandai dengan perhentian. Perhentian ini sangat penting dalam pengungkapan makna kalimat. Perhen- tian sebentar yang menunjukkan bahwa ucapan masih akan dilanjutkan disebut perhentian anta- ra. Dalam kalimat biasanya ditandai dengan tan- da koma , atau penulisannya dengan garis mi- ring . Ada pula perhentian yang agak lama yang menandakan bahwa makna yang disampaikan sudah lengkap yang disebut dengan perhentian akhir. Dalam kalimat biasanya ditandai dengan tanda titik . atau penulisannya ditandai dengan garis miring dua .

2.3 Membacakan Berbagai Teks Perangkat Upacara

Setiap Senin kalian selalu mengikuti upacara bendera di sekolah. Dalam upacara itu terdapat bagian-bagian yang harus dibacakan dengan be- nar, yaitu pembacaan teks UUD 1945, pembaca- an janji siswa, dan pembacaan doa. Untuk membacakan bagian-bagian tersebut dengan benar, kalian harus memahami lafal, je- da, aksentuasi, tempo, dan intonasi.

2.3.1 Lafal, Jeda, Aksentuasi, Tempo,

dan Intonasi Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan ketika kalian membaca teks perangkat upacara.

a. Lafal

Lafal atau pengucapan bunyi dalam bahasa Indonesia terbagi atas vokal vokal tunggal dan diftong serta konsonan. Vokal yang diucapkan dalam suku kata hidup diucapkan dengan sem- purna sedangkan vokal yang diucapkan dalam suku kata mati diucapkan dengan tak sempurna. Perhatikan contoh berikut dengan pelaku-pelaku dalam dongeng yang sudah kalian pilih 3. Tentukan warna suara dari masing-ma- sing tokohpelaku dalam cerita 4. Ceritakan di depan kelas cerita yang su- dah kalian siapkan dengan mengguna- kan alat peraga 5. Berikan komentar kepada temanmu yang telah membawakan ceritanya di depan kelas Diftong adalah vokal rangkap yang peng- ucapannya bersamaan sehingga bunyinya men- jadi tidak sempurna. Diftong dalam bahasa In- donesia terdiri atas: ai, au, dan oi. Perhatikan contoh berikut Konsonan ada yang diucapkan sempurna dan ada yang tidak sempurna. Sebagian besar konsonan dalam bahasa Indonesia diucapkan sempurna. Beberapa konsonan seperti konso- nan b, k, dan h pada awal atau tengah kata di- ucapkan sempurna, tetapi apabila konsonan tersebut terdapat pada akhir suku atau akhir kata diucapkan tidak sempurna. Perhatikan contoh berikut baru, kain, hasil Bunyi b, k, h pada kata tersebut diucapkan sempurna Sabtu, bapak, sawah Bunyi b, k, h pada kata tersebut diucapkan tidak sempurna motto o pada to diucapkan sempurna motor o pada tor diucapkan tidak sempurna batu u pada tu diucapkan sempurna batuk u pada tuk diucapkan tidak sempurna san – tai san – tei ba – lai ba – lei ker – bau ker – bou pi – sau pi – sou am – boi am – boy se – poi se – poy MEMBACA