Kerangka Pengalaman yang Menceritakan Pengalaman yang paling Mengesankan

36

3.2.2 Pengembangan Kerangka

Menjadi Karangan Pengalaman Mengesankan Berikut ini pengembangan kerangka di atas. daging sate, padahal warung itu adalah warung sate. “Kurang ajar pemerintah. Mereka menaikkan harga bahan bakar minyak sedemikian drastis sehingga masyarakat pun tak mampu lagi mem- beli lauk-pauk. Lihat perempuan di meja sebe- rang itu hanya makan ketupat,” tandas Sugeng geram. Setelah puas menggerutu dan mengecam bantuan langsung tunai BLT yang sering salah sasaran, Sugeng memesan seporsi sate daging ayam. “Untuk perempuan itu,” ujarnya. Namun, sayang, sebelum sate itu siap, sang perempuan telah menyelesaikan makan malamnya dan bergegas pergi. Sugeng kecewa tidak dapat menunjukkan simpatinya kepada perempuan itu. Penasaran, Sugeng lalu memanggil pemilik warung. Dia berniat meninggalkan sejumlah uang dan berpesan bila perempuan itu datang lagi, bolehlah perempuan pemilik warung memberikan sate ayam, tidak sekadar ketupat dengan bumbu kacang. Akan tetapi, sang pemilik warung malah me- ngernyitkan dahi. Dia mengatakan tidak mungkin memberikan perempuan itu sate ayam. “Perempuan itu langganan kami, tapi memang tidak pernah beli sate. Dia pengikut Buddha dan vegetarian, Pak,” kata pemilik warung. Sugeng pun melongo, sementara yang lain terpingkal- pingkal, kemudian menyantap ludes sate yang dipesan Sugeng untuk perempuan itu. Kompas, 30 Oktober 2005 Terkecoh Seorang Vegetarian 1. Sugeng berjanji dengan sahabat-sahabat- nya untuk berbuka puasa di sebuah warung sate. 2. Di warung sate, Sugeng memerhatikan seorang wanita tua yang makan hanya dengan kupat dan bumbu sate 3. Sugeng mengumpat lalu membelikan seporsi date untuk wanita tua itu, tetapi sebelum siap wanita itu sudah pergi 4. Akhirnya, Sugeng menitipkan uang pada pemilik warung sate untuk wanita tua itu. 5. Pemilik warung malah kebingungan. 6. Menurut pemilik warung sate, wanita itu seorang vegetarian. 7. Sugeng terpana mendengar itu dan teman-temannya tertawa terpingkal- pingkal. 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 Terkecoh Seorang Vegetarian Ketika beduk ditabuh, azan berkumandang, tiba untuk berbuka puasa. Orang-orang ber- bondong-bondong pulang ke rumah untuk ber- buka, sementara yang lain, warung-warung di tepi jalan dijadikan lokasi berbuka. Sugeng, warga Jalan Surya Gang Purnama, Pontianak Selatan, bersama para sahabat dari Pontianak Fotografi telah janjian untuk berbuka puasa bersama di sebuah warung sate di kawasan Pasar Mawar, Pontianak, pada minggu keempat Oktober. Satu per-satu anggota Pontianak Fotografi hadir. Menu favoritnya tentu saja satu porsi sate ayam berjumlah 10 tusuk dengan nasi putih yang pulen dan hangat mengepulkan uap, dipadu segelas es jeruk. Sembari bersantap, obrolan demi obrolan mengalir. Tiba-tiba seorang perempuan tua masuk ke dalam warung sate beratapkan terpal itu. Kerutan-kerutan ada di wajahnya, rambutnya pun telah memutih. Perempuan keturunan Tionghoa itu berpakaian kain tipis dengan warna telah memudar. Sugeng memerhatikan, perempuan itu hanya memesan ketupat dipadu bumbu kacang tanpa 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 1. Pilihlah satu pengalaman mengesan yang pernah kalian alami lalu tulis dalam bentuk kerangka karangan dan kembangkan menjadi sebuah cerita pengalaman 2. Ceritakan pengalaman kalian di depan kelas dan mintalah tanggapan dari teman- teman kalian.

3.2.3 Kata Sifat

Perhatikan kutipan dari wacana “Terkecoh Seorang Vegetarian” berikut ini 1 ... Menu favorit tentu saja satu porsi sate ayam berjumlah 10 tusuk dengan nasi pu- tih yang pulen dan hangat mengepulkan uap, dipadu segelas es jeruk. 2 Tiba-tiba seorang perempuan tua masuk ke dalam warung sate beratapkan terpal itu ... . Berikut ini salah satu contoh kerangka pe- ngalaman seorang bernama Sugeng. Coba kalian buat juga kerangka pengalaman me- ngesankan yang kalian alami 37 3. Tingkat Perbandingan Dalam memahami dan menggunakan kata sifat, kita perlu mengenali kata sifat dalam fungsinya sebagai kata untuk menyatakan tingkat perbandingan. Tiga macam tingkat per- bandingan kata sifat. a. Ekuatif Tingkat perbandingan ekuatif adalah per- bandingan antara dua hal atau dua benda yang menunjukkan keadaan yang sama. Tingkat per- bandingan ini bisa dibentuk dengan penambah- an imbuhan se- atau kata sama. Contoh: 2. Kata sifat polimorfemis Kata sifat polimorfemis dibentuk dengan me- nambahkan unsur lain pada kata dasar itu. Tiga cara pembentukan kata sifat polimorfemis. a. Afiksasi atau penambahan imbuhan Kata yang mendapatkan imbuhan dapat be- rupa kata benda nomina, kata kerja verba, atau kata sifat adjektiva. Imbuhan pembentuk kata sifat antara lain pe-, ke-an, dan imbuhan asing -i, -wi, dan -ah. Contoh: Kata pulen, hangat, dan tua dalam kutipan di atas termasuk kata sifat, karena mengungkap- kan sifat benda.

A. Bentuk-bentuk kata sifat

Variasi-variasi bentuk kata sifat.

1. Kata sifat terdiri atas satu morfem

Kata sifat ini hanya terdiri atas satu kata dasar tanpa mengalami penambahan imbuhan. Contoh: a. Irma membeli baju baru.

b. Badan orang tua itu masih sangat tegap. c. Anton memakai sepasang sepatu mahal.

Kata-kata bercetak tebal dalam kalimat di atas adalah kata sifat yang hanya terdiri dari satu kata dasar atau satu morfem saja. b. Pengulangan kata Pengulangan kata sifat berasal dari kata dasar jenis kata sifat. Pengulangan kata tersebut berfungsi untuk menyangatkan atau menyatakan keseluruhan. Contoh: c. Bentuk paduan Kata sifat bentuk paduan merupakan kata sifat yang dibentuk dengan afiksasi dan pengu- langan atau penambahan kata lain. Contoh: a. Ayahku seorang pekerja. pe- + verba b. Sudah lama ia menjadi perokok. pe- + nomina c. Sifat Ari masih sangat keibuan. ke-an + nomina d. Pemandangan di Puncak sangat alami. nomina + -i e. Reaksi kimiawi terjadi pada larutan itu. nomina + -wi f. Kebutuhan batiniahnya terpuaskan pada masa kecilnya. nomina + -iah a. Pada malam purnama itu bulan bersinar terang-benderang. b. Desa Sekarmaju selalu aman tenteram. c. Semahir-mahirnya mekanik memperbaiki mesin itu, sekali waktu juga melakukan kesalahan. d. Andi sangat pintar berbahasa Inggris. a. Tuti secantik ibu. b. Tuti sama cantiknya dengan ibu. c. Dido sepintar Raka. d. Dido sama pintarnya dengan Raka. b. Komparatif Tingkat perbandingan komparatif adalah perbandingan antara dua hal atau dua benda yang menunjukkan keadaan benda yang satu lebih atau kurang daripada yang lain. Tingkat perbandingan ini bisa dibentuk dengan penam- bahan kata lebih atau kurang. Contoh: a. Mangga manalagi berukuran lebih kecil daripada mangga golek. b. Kakaknya kurang ramah dibandingkan adiknya. a. Lemparkan bola itu tinggi-tinggi sangat tinggi b. Buah mangga yang dijualnya itu besar- besar. semuanya besar c. Para kontestan Putri Indonesia itu cantik- cantik. semuanya cantik d. Suasana pada saat kerusuhan itu kacau- balau.