20
2.1.3 Imbuhan
per-
Perhatikan kutipan berikut ini
Dalam kutipan tersebut terdapat kata pelajar, percuma, dan pertebal. Ketiga kata tersebut
mengalami penambahan imbuhan atau prefiks per-.
per- cuma
Tetap seperti pada kata dasar
tebal Membentuk
kata kerja membuat
lebih ...
BENTUK KATA
DASAR FUNGSI
ARTI
1. Buatlah kalimat dengan kata-kata berikut ini
a. persempit b. permudah
c. pertinggi 2. Tentukan arti imbuhannya dari kata-kata
tersebut 3. Buatlah karangan yang memuat kata-kata
berimbuhan per-
Kerjakan soal berikut dalam kelompok
1. Carilah sebuah dongeng di majalah atau surat kabar
2. Gunting dan tempelkan di buku kelompok atau tulis dongeng yang kalian pilih ter-
sebut? 3. Tulislah hal-hal menarik dalam dongeng
tersebut dan tulis pula pesan yang ter- kandung dalam dongeng tersebut
4. Bacalah dongeng dan hasil analisis ke- lompok di depan kelas supaya ditanggapi
oleh kelompok lain Menurut buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia, ada tiga kaidah morfofonemik untuk prefiks per-.
1. Prefiks per- berubah menjadi pe- apabila
ditambahkan pada kata dasar yang diawali huruf r. Contoh:
per- + rendah perendah
per- + ringan peringan
2. Prefiks per- berubah menjadi pel- apabila
ditambahkan pada bentuk dasar ajar. Con- toh:
per- + ajar pelajar
3. Prefiks per- tidak mengalami perubahan
bentuk bila bergabung dengan bentuk dasar lain diluar kaidah 1 dan 2 di atas. Contoh:
per- + lebar perlebar
per- + panjang perpanjang
per- + luas perluas
Untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan arti prefiks per- perhatikan tabel berikut ini
Djoko : Sedang apa kamu di sini?
Diman : Biasa, anak-anak muda sering ber-
kumpul di sini Djoko
: Apa yang kamu lakukan? Diman
: Ya, ngobrol, bercanda, dan pokok- nya bersenang-senanglah
Djoko : Kamu, sebagai pelajar kan banyak
yang harus dikerjakan. Saya seba- gai saudara tuamu tidak ingin kamu
terjerumus ke hal-hal yang negatif. Saya kira akan lebih baik belajar,
membantu orang tua, membimbing adik. Percuma saja kamu sekolah
kalau hanya seperti itu.
Diman : Ya, Pak.
Djoko : Jangan begitu Saya hanya ingin ka-
mu menjadi lebih baik. Yang penting pertebal imanmu
21
2.2 Bercerita dengan Alat Peraga
Bercerita dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya secara lisan, tulisan, atau dengan
alat peraga. Kalian tentunya sudah pernah bercerita dengan cara menulis atau melisankan.
Bagaimana dengan bercerita menggunakan alat peraga, apakah sudah pernah kalian lakukan?
2.2.1 Macam-macam Pertunjukan
yang Menggunakan Alat Peraga
Pertunjukan wayang merupakan salah satu bentuk pertunjukan yang menggunakan alat pe-
raga. Pertunjukan wayang dibawakan oleh se- orang dalang yang menggunakan alat peraga
berupa wayang.
Wayang adalah boneka tiruan yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu yang dapat diman-
faatkan untuk memerankan tokoh dalam per- tunjukan drama tradisional, seperti Bali, Jawa,
dan Sunda; KBBI 2001:1271.
Pertunjukan wayang dilakukan oleh sang pencerita yang disebut dalang. Alat peraga
pertunjukan wayang meliputi wayang kulit, wayang beber, wayang klitik, atau wayang golek.
Wayang beber yaitu gambar wayang atau pelaku dalam cerita itu dilukiskan dalam satu
lembar kulit satu lembar memuat beberapa to- koh atau pelaku dalam cerita, dan sang dalang
membawa beberapa lembaran-lembaran kulit bergambar pelaku cerita yang telah disiapkan
sebelumnya. Wayang kulit merupakan alat peraga pementasan wayang yang para tokoh
atau pelaku-pelakunya terbuat dari kulit. Perbedaannya dengan wayang beber adalah
untuk wayang kulit setiap pelakutokohnya dibuat sendiri-sendiri atau terpisah. Wayang klitik
bentuknya seperti wayang kulit hanya bahannya dari kayu. Wayang golek yaitu wayang yang
terbuat dari boneka kayu. Arti golek sama dengan boneka. Cerita wayang biasanya
menceritakan kisah Mahabarata atau kisah Ramayana.
Periode tahun 1981-l992, di Indonesia muncul film boneka Si Unyil, film serial yang di-
produksi oleh Pusat Produksi Film Negara PPFN, di layar TVRI setiap Minggu pagi, berha-
sil memberikan hiburan kepada seluruh pemirsa, khususnya anak-anak. Hadirnya film boneka Si
Unyil karena film-film yang disiarkan oleh TVRI saat itu didominasi oleh film produksi dari luar
negeri, sedangkan anak-anak Indonesia me- merlukan film-film pendidikan sekaligus hiburan.
2.2.2 Menentukan Cerita
Pada pelajaran 2.1.1 kalian telah mende- ngarkan dongeng. Kali ini kalianlah yang harus
bercerita. Ketika kalian bercerita gunakan alat bantu atau alat peraga yang mendukung isi
ceritanya. Kalian dapat memilih salah satu jenis cerita yang disukai untuk bahan bercerita, mi-
salnya, fabel. Fabel adalah dongeng yang tokoh-tokohnya berupa binatang. Setelah kalian
memilih fabel yang cocok, siapkan gambar- gambar pelaku untuk alat peraga.
Dalam bercerita dengan menggunakan alat peraga, biasanya sang pencerita harus mampu
membawakan setiap pelaku dengan warna suara yang berbeda-beda. Jika di dalam cerita terdapat
lima pelaku maka pencerita harus menyiapkan lima suara untuk masing-masing pelakunya.
BERBICARA
w w
w .p
ra se
tya .b
ra w
ija ya
.a c.
id
Wayang, salah satu pertunjukan dengan menggunakan alat peraga
Kerjakan soal-soal berikut ini
1. Carilah sebuah dongeng fabel atau le- genda dan pelajarilah dengan baik
2. Gambar atau carilah gambar yang sesuai