Nilai kepentingan karakteristik sensori untuk aroma diberi nilai 2, karena dianggap parameter cukup penting dan diuji secara objektif. Aroma diberi nilai 2,
dikarenakan pada proses pembuatan ikan fermentasi diasumsikan bahwa penambahan garam, yoghurt, nasi, dan lama pemeraman masih berpengaruh
terhadap aroma ikan fermentasi yang dihasilkan ketika proses fermentasi berlangsung maupun ketika penggorengan.
Bobot setiap parameter diperoleh berdasarkan manipulasi matriks Marimin 2004. Matriks diperoleh dari perbandingan nilai kepentingan antar
parameter kemudian dikuadratkan. Hasil penjumlahan setiap baris matriks dibagi dengan total penjumlahan baris matriks tersebut sehingga diperoleh nilai Eigan.
Proses ini berulang sampai terdapat perbedaan nilai Eigan yang paling kecil. Nilai Eigan dari proses manipulasi matriks terakhir merupakan nilai bobot yang
digunakan dalam metode bayes. Setelah perengkingan dan perhitungan, maka diperoleh nilai tertinggi yang menunjukkan produk ikan fermentasi terbaik.
Berdasarkan analisis bayes tersebut, ditetapkan produk ikan fermentasi terbaik dan perlakuan yang terkait dengan produk tersebut. Perlakuan terbaik ikan
fermentasi hasil analisis bayes kemudian dianalisis kimia dan mikrobiologi.
3.3.5 Analisis data
a Rumus uji kruskal wallis dan uji dunn Daniel 1990; Steel and Torry, 1993.
H =
12 R
i 2
- 3n+1 nn+1 n
i
Fk =
1 - ∑T
n-1 n n+1 ∑i
H’ =
H Fk
Keterangan : N : Banyaknya data
t : ∑ data yang sama
N
i
: ∑ pengamatan tiap perlakuan R
i
: Rangking tiap perlakuan k : Perlakuan
Keterangan : R
i
: Rata-rata nilai rangking perlakuan ke-i R
j
: Rata-rata nilai rangking perlakuan ke-j k : Banyaknya ulangan
N : Jumlah total data
b Cara perhitungan metode bayes Marimin 2004 1 Penilaian Parameter Berdasarkan Kepentingan
Parameter Analis Nilai Kepentingan
Rasa a
tekstur b
penampakan c
Warna d
aroma e
|R
i
-R
j
| ≤ Z
1-[ αkk-1]
NN+1 1+1 12 n
i
n
i
2 Penggambaran dengan Menggunakan Pay of Matrix, berdasarkan Nilai Kepentingan yang ada.
xy Rasa
tekstur penampakan
warna aroma
Rasa aa
ab ac
ad ae
tekstur ba
bb bc
bd be
penampakan ca
cb cc
cd ce
Warna da
db dc
dd de
aroma ea
eb ec
ed ee
3 Penentuan Nilai Bobot, Melalui Perhitungan Matrik AxA = B, BxB = C, penjumlahah Matrik C+C
Matrik A x A=B
=
Ket : Perhitungan matrik baris x kolom Contoh:
Aa=
Aa = aa x aa+ ba x ab + ca x ac + da x ad + ea x ae aa
ab ac
ad ae
ba bb
bc bd
be ca
cb cc
cd ce
da db
dc dd
de ea
eb ec
ed ee
aa ab
ac ad
ae ba
bb bc
bd be
ca cb
cc cd
ce da
db dc
dd de
ea eb
ec ed
ee Aa Ab
Ac Ad
Ae Ba Bb
Bc Bd
Be Ca Cb
Cc Cd
Ce Da Db
Dc Dd
De Ea
Eb Ec
Ed Ee
aa ba
ca da
ea aa
ab ac
ad ae
X
X
Hasil matrik C
N o
Matrik C Jumlah baris
Nilai Bobot Parameter
1 1
1 1
1 1
Jb1 Nb
Rasa 2
2 2
2 2
2 Jb2
Nb tekstur
3 3
3 3
3 3
Jb3 Nb
penampakan 4
4 4
4 4
4 Jb4
Nb Warna
5 5
5 5
5 5
Jb5 Nb
aroma Total
Total Jb 1-5
Nilai bobot didapatkan dari : Nilai Bobot = Jumlah Baris ke-n
Total Jumlah Baris 4 Nilai bobot dimasukkan dalam perlakuan penelitian sehingga didapatkan
nilai terbaik -Hasil total nilai tertinggi merupakan perlakuan yang terbaik
Keterangan : Total Nilai
I
= Total nilai akhir dari alternative ke-i Nilai
ij
= Nilai dari alternative ke-I pada kriteria ke-j Krit
j
= Tingkat kepentingan bobot kriteria ke-j i
= 1,2,3,…n; n = jumlah alternatif j
= 1,2,3,…m; m = jumlah kriteria
3.3.6 Analisis kimia dan mikrobiologi ikan fermentasi