Kombinasi Perlakuan Terbaik Berdasakan Metode Bayes

menghasilkan asam laktat dari penguraian karbohidrat Muchtadi 2008. Hal ini yang menyebabkan tekstur ikan setelah fermentasi lebih lunak karena penguraian dalam tubuh ikan akibat adanya aktivitas bakteri dan asam yang dihasilkannya. Hasil uji organoleptik karakteristik penampakan, warna, aroma, rasa dan tekstur menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan menyebabkan beda nyata yang beragam. Perbedaan nyata terjadi hanya pada beberapa interaksi kombinasi dari perlakuan. Seluruh hasil organoleptik menggambarkan bahwa perbedaan nyata terlihat akibat kombinasi berbeda pada peningkatan kadar garam, yoghurt, nasi dan lama pemeraman. Secara organoleptik tingkat kesukaan ikan fermentasi menurun seiring meningkatnya hari pemeraman. Begitu pula menurut Rebroy et al. 2007 tingkat kesukaan, penampakan, warna, tekstur dan aroma produk ikan fermentasi menurun dengan semakin lamanya penyimpanan walaupun dalam kondisi beku. Hasil analisis organoleptik ikan fermentasi dengan uji Kruskal Wallis dan Dunn belum dapat menunjukkan satu perlakuan terbaik dari perlakuan penambahan garam, yoghurt, nasi dan lama pemeraman. Hasil uji ini hanya menunjukkan beda nyata antar perlakuan. Kombinasi perlakuan terbaik ditentukan dengan pengujian lanjutan menggunakan metode Bayes.

4.3 Kombinasi Perlakuan Terbaik Berdasakan Metode Bayes

Suatu produk dinyatakan baik jika baik berdasarkan penglihatan atau pengamatan fisik dari satu sisi, namun juga baik dari segi komposisi kimia dan baik aspek mikrobiologinya. Hal tersebut dapat diketahui dengan dilakukannya uji kimia dan mikrobiologi pada produk, sehingga kualitas yang baik secara fisik dapat dibandingkan dan dijelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada produk tersebut. Maka dalam hal ini ikan fermentasi terbaik adalah ikan fermentasi yang mempunyai karakteristik fisik, kimia dan biologi yang terbaik. Karakteristik sensori termasuk penampakan, warna, aroma, rasa, dan tekstur, hasil uji organoleptik pada ikan fermentasi telah digunakan sebagai dasar pemilihan kombinasi perlakuan terbaik menurut metoda Bayes. Metode Bayes merupakan salah satu teknik analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari beberapa alternatif, yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang optimal dengan mempertimbangkan beberapa kriteria Marimin 2004. Metode Bayes pada penelitian ini digunakan untuk menetapkan kombinasi perlakuan yang menghasilkan produk ikan fermentasi terbaik, yang didasarkan pada semua nilai tingkat kesukaan tertinggi dalam karakteristik sensori hasil organoleptik pada ikan mas fermentasi. Nilai tingkat kesukaan terhadap karakteristik sensori yang diperoleh dari hasil uji organoleptik dan nilai kepentingan dimasukan ke dalam tabel dalam software excel pengolahan statistik menggunakan metode Bayes. Perhitungan metode Bayes menghasilkan nilai bobot. Nilai bobot hasil perhitungan kemudian dikalikan dengan nilai tingkat kesukaan dalam karakteristik sensori, sehingga diperoleh nilai alternatif. Nilai alternatif tertinggi hasil perkalian nilai bobot dengan nilai tingkat kesukaan sensori menunjukkan ikan fermentasi yang terbaik. Nilai alternatif hasil perhitungan dan hasil perengkingan kualitas ikan fermentasi metode Bayes ditunjukkan dalam Tabel 5. Terdapat 36 tipe ikan fermentasi yang dihasilkan dari kombinasi perlakuan penggaraman 7,5 dan 15, penambahan yoghurt 15, 30 dan 45, penambahan nasi 0 dn 15 dan lama pemeraman 0, 3 dan 6 hari. ikan fermentasi yang menunjukkan nilai tertinggi atau kualitas terbaik berdasarkan uji organoleptik karakteristik sensori adalah ikan fermentasi hasil perlakuan penggaraman 7,5, penambahan yoghurt 30, penambahan nasi 0 dan lama pemeramann 3 hari. Pada penelitian ini yang dikaji yaitu pembuatan dan produk ikan fermentasi. Ikan fermentasi merupakan produk fermentasi dimana proses pematangannya dilakukan dengan pemeraman. Produk tanpa pemeraman diasumsikan sebagai ikan segar sehingga karakteristik sensorinya dianggap masih baik sehingga diabaikan. Ikan segar walaupun telah mendapat perlakuan penggaraman, penambahan yoghurt atau nasi, belum menjadi ikan fermentasi karena belum mengalami pemeraman. Tabel 5 Rangking kualitas ikan fermentasi yang disusun berdasarkan nilai alternatif hasil pembobotan dengan metode bayes. Keterangan: G = garam; Y = yoghurt, N = nasi; H = lama pemeraman; Panel. = jumlah panelis; R = rasa; T = tekstur; P = penampakan, W = warna dan A = aroma. Pada kajian ini penggaraman dan penambahan yoghurt tanpa pemeraman pada ikan yang merupakan perlakuan kontrol menghasilkan produk ikan olahan Perlakuan Panel. Karakteristik Sensori Nilai Rangking G Y N H R T P W A 7,5 30 30 6,867 6,600 6,933 6,467 6,533 6,718 1 7,5 15 30 6,733 6,600 6,800 6,467 6,467 6,644 2 7,5 45 30 6,900 6,367 6,633 6,467 6,700 6,628 3 7,5 45 15 30 6,767 6,733 6,500 6,167 6,233 6,540 4 7,5 15 15 30 6,200 6,500 6,667 6,500 6,400 6,442 5 7,5 30 3 30 7,167 6,833 5,600 6,267 5,600 6,423 6 1 7,5 30 15 30 6,867 6,433 6,133 5,867 6,400 6,389 7 15,0 15 30 5,800 6,233 6,633 6,467 5,767 6,188 8 15,0 45 30 5,533 5,600 7,000 6,700 6,600 6,186 9 7,5 15 3 30 6,267 6,300 6,133 6,100 5,900 6,176 10 2 7,5 45 15 3 30 6,500 6,533 5,767 5,900 5,367 6,119 11 3 7,5 30 6 30 6,000 6,600 5,967 6,033 5,733 6,101 12 4 7,5 30 15 3 30 6,500 6,267 5,667 5,867 5,267 6,022 13 5 15,0 45 15 30 5,500 5,700 6,600 6,333 6,033 5,986 14 15,0 15 3 30 4,867 5,767 6,867 6,767 6,300 5,985 15 6 15,0 15 15 3 30 5,100 5,867 6,600 6,467 6,367 5,970 16 7 7,5 15 15 3 30 6,633 6,800 4,733 5,567 5,267 5,920 17 8 7,5 15 6 30 5,667 6,267 5,967 6,033 5,500 5,909 18 9 7,5 15 15 6 30 6,167 5,900 5,667 5,800 5,667 5,881 19 10 7,5 45 3 30 7,267 6,867 4,433 4,867 4,633 5,858 20 11 7,5 30 15 6 30 6,167 6,067 5,433 5,800 5,433 5,840 21 12 15,0 30 6 30 5,067 5,467 6,800 6,633 5,400 5,839 22 13 15,0 45 3 30 5,500 5,433 6,167 6,267 5,800 5,795 23 14 15,0 15 15 30 5,033 5,133 6,600 6,400 6,500 5,794 24 15,0 15 6 30 4,700 5,733 6,433 6,400 6,033 5,744 25 15 15,0 30 15 30 4,500 4,967 6,667 6,567 6,667 5,669 26 15,0 30 30 4,667 4,833 6,900 6,567 6,033 5,668 27 15,0 30 3 30 4,833 5,233 6,333 6,100 6,100 5,606 28 16 15,0 30 15 6 30 5,367 5,500 5,067 5,867 5,200 5,397 29 17 7,5 45 6 30 6,100 5,967 4,333 4,933 4,733 5,333 30 18 15,0 15 15 6 30 4,900 5,767 5,367 5,600 4,967 5,320 31 19 15,0 30 15 3 30 4,300 4,800 5,600 5,867 5,933 5,142 32 20 15,0 45 6 30 4,567 4,933 5,033 5,600 5,400 5,017 33 21 15,0 45 15 3 30 4,700 5,000 4,767 5,233 5,467 4,956 34 22 15,0 45 15 6 30 3,600 3,700 5,833 5,933 5,767 4,748 35 23 7,5 45 15 6 30 5,633 5,467 3,400 4,367 4,100 4,721 36 24 Nilai Bobot 0,280 0,220 0,220 0,170 0,110 dengan rangking tinggi atau disukai panelis. Produk tersebut sama disukainya seperti ikan fermentasi terbaik yang diperoleh dalam penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa yoghurt selain garam dapat dijadikan sebagai penambah rasa dan aroma pada proses pengolahan ikan. Kombinasi yoghurt dan nasi umumnya menghasilkan ikan fermentasi dengan rengking rendah atau berkualitas buruk. Hingga saat ini ikan fermentasi banyak dibuat dengan memanfaatkan bakteri asam laktat yang ada dalam jaringan tubuh ikan Adawyah 2007 atau bakteri asam laktat asal asinan sawi dan kubis dengan karbohidrat sumber nutrisinya berasal dari nasi atau tepung beras sangrai Murtini et al. 1997. Dihasilkannya ikan fermentasi berkualitas baik dengan penggunaan yoghurt, menggambarkan bahwa yoghurt dapat dijadikan sebagai sumber bakteri asam laktat. Penambahan yoghurt sebanyak 15 sebagai sumber bakteri asam laktat diperkirakan mampu menyediakan jumlah bakteri asam laktat yang optimum untuk pembuatan ikan fermentasi berkualitas baik. Penambahan nasi sebanyak 15 tidak memperbaiki kualitas ikan fermentasi, bahkan penambahan nasi yang dikombinasikan dengan yoghurt kadar tinggi cederung mempercepat laju fermentasi dan penguraian jaringan tubuh ikan sehingga dapat menghasilkan kualitas ikan fermentasi yang tidak baik. Ikan fermentasi terbaik berdasarkan hasil uji organoleptik, dihasilkan dari kombinasi perlakuan pengaraman 7,5, yoghurt 30, nasi 0 dari bobot ikan segar dengan pemeraman selama 3 hari. Ikan fermentasi hasil kombinasi perlakuan terbaik yang ditentukan berdasarkan metode Bayes, kemudian diuji karakteristik kimia dan mikrobiologinya.

4.4 Karakteristik Kimia dan Mikrobiologis Ikan Fermentasi Terbaik