terhadap kelestarian lingkungan. Menurut Yulianda 2007 bahwa ekowisata bahari merupakan kegiatan wisata pesisir yang dikembangkan dengan pendekatan
konservasi laut. Dengan pendekatan konservasi, diharapkan pengembangan ekowisata bahari memenuhi kaidah-kaidah alam, dengan melaksanakan program
pembangunan dan pelestarian secara terpadu antara upaya konservasi, dengan melaksanakan program pembangunan yang memperhatikan aspek daya dukung
lingkungan carrying capacity. Selanjutnya Bjork 2000, menyatakan bahwa ekowisata adalah suatu aktivitas, dimana manusia tourist melakukan kunjungan
ke daerah daerah yang masih bersifat alami dengan mempelajari karakteristik dan menikmati keindahan alam dengan cara tidak memanfaatkan mengambil
sumberdaya yang ada, tetapi justru memberikan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan dan sumberdaya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka untuk mengembangkan kegiatan wisata bahari saat ini dalam rangka menunjang program pembangunan sektor pariwisata
harus dilakukan berdasarkan aspek kesesuaian dan dukungan sumberdaya yang ada. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan suatu konsep pengembangan
wisata bahari yang dapat menjaga keseimbangan program pembangunan dan kelestarian sumberdaya alam atau kegiatan wisata bahari yang ramah lingkungan.
1.2 Permasalahan
Perairan Pulau Hari merupakan salah satu tujuan wisata bagi masyarakat Kota Kendari dan sekitarnya. Jenis kegiatan wisata yang dilakukan adalah wisata
selam diving dan wisata snorkling. Kegiatan tersebut telah berlangsung secara terus menerus dan tidak terkontrol, sehingga diduga akan memberikan dampak
negatif terhadap kelestarian ekosistem terumbu karang jika tidak dikelola dengan baik.
Sebelum dikeluarkannya undang-undang tentang Pemerintahan Daerah, perairan Pulau Hari ditetapkan sebagai kawasan wisata bahari oleh Pemerintah
Propinsi Sulawesi Tenggara. Akan tetapi dengan masuknya era otonomi daerah pengelolaan wisata Pulau Hari diserahkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten
Konawe yang memiliki kewenangan, dan sampai saat ini pengelolaan obyek wisata tersebut tidak dilakukan lagi. Aktivitas wisata yang dilakukan tersebut pada
dasarnya memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, sampai saat ini belum ada kajian yang menganalisis tingkat kesesuaian
wisata yang dilakukan, nilai ekonomi wisata yang dapat diberikan, daya dukung kawasan untuk pengembangan wisata, maupun dukungan sosial terkait dengan
kegiatan wisata bahari Pulau Hari. Kajian tersebut sangat penting dilakukan sebagai dasar pertimbangan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dikawasan tersebut,
khususnya pengembangan obyek wisata Pulau Hari.
1.3 Tujuan dan Kegunaan
Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengkaji potensi sumberdaya perairan Pulau Hari khususnya komunitas
terumbu karang dan ikan karang yang merupakan daya tarik wisata. 2. Mengkaji tingkat kesesuaian dan daya dukung kawasan perairan Pulau Hari
sebagai obyek wisata bahari, khususnya wisata selam dan wisata snorkling. 3. Menduga nilai ekonomi kegiatan wisata bahari yang dilakukan.
4. Mengkaji tingkat dukungan sosial terhadap pengembangan kegiatan wisata bahari.
5. Menyusun alternatif pengelolaan untuk pengembangan Pulau Hari sebagai salah daerah tujuan wisata.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan atau Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara dalam rangka pengelolaan Pulau Hari sebagai kawasan wisata bahari.
1.4 Kerangka Pikir