Kesesuaian Wisata Snorkling Analisis kesesuaian dan daya dukung ekowisata bahari pulau hari kecamatan laonti kabupaten Konawe Selatan provinsi Sulawesi Tenggara

4.5 Kesesuaian Wisata Snorkling

Tingkat kesesuaian wisata snorkling, dilakukan dengan mempertimbangkan tujuh parameter. Ketujuh parameter yang dimaksud meliputi kecerahan perairan, tutupan komunitas karang, jenis lifeform karang, jumlah jenis ikan karang, kecepatan arus, kedalaman terumbu karang dan parameter lebar hamparan datar komunitas karang. Parameter-parameter tersebut merupakan persyaratan yang harus dikaji untuk sebuah kawasan yang akan dikembangkan sebagai obyek wisata snorkling. Rata-rata persentase tutupan komunitas karang di kedalaman 3 meter mencapai 59.09. Tutupan komunitas karang tersebut cukup sesuai untuk kegiatan wisata snorkling. Keberadaan komunitas karang ditemukan pada kedalaman 1 meter hingga sampai kedalaman yang lebih tinggi. Keberadaan komunitas karang dilokasi penelitian tergolong sangat sesuai untuk kegiatan wisata snorkling. Parameter kecerahan perairan pada kedalaman 3 meter menembus sampai dasar perairan sehingga memiliki tingkat kecerahan 100. Tingkat kecerahan peraiaran tersebut sangat sesuai untuk wisata snorkling. Keanekaragaman bentuk karang lifeform yang ditemukan dik edalaman tersebut sebanyak 18 lifeform. Jumlah lifeform tersebut tergolong sangat sesuai untuk kegiatan wisata snorkling. Jenis ikan karang yang ditemukan sebanyak 58 jenis dengan jumlah individu 1588 ekor. Jumlah jenis ikan tersebut sangat sesuai untuk pengembangan kegiatan wisata snorkling. Secara umum tingkat kesesuaian wisata snorkling perairan Pulau Hari juga tergolong cukup sesuai Gambar 6. Dari 7 titik stasiun penelitian, enam stasiun tergolong kategori cukup sesuai, dan satu stasiun tergolong sangat sesuai. Kategori sangat sesuai terdapat pada stasiun II. Sedangkan kategori cukup sesuai terdapat pada stasiun I, III, IV,V, VI, dan stasiun VII Kesesuaian wisata snorkling pada stasiun I berada pada kategori cukup sesuai. Nilai yang diperoleh perkalian dari bobot dan skor masing-masing parameter sebesar 38 atau 66.67 dari nilai maksimum. Parameter tutupan komunitas karang dan jenis ikan adalah yang memiliki skor yang paling kecil diantara parameter lainnya. Di stasiun II, tingkat kesesuaian wisata snorkling lebih baik dibanding stasiun lainnya. Indeks kesesuaian di stasiun II sebesar 89.47 dari nilai maksimum. Dengan demikian, tingkat kesesuaian wisata snorkling di stasiun ini berada pada kategori sangat sesuai. Analisis kesesuaian wisata snorkling di stasiun III diperoleh nilai sebesar 43 atau 75.44 dari nilai maksimum. Nilai tersebut termasuk dalam kategori cukup sesuai. Di stasiun IV, tingkat kesesuaian wisata juga termasuk dalam kategori cukup sesuai. Indeks kesesuaian di stasiun ini sebesar 33 atau 57.89 dari nilai maksimum. Di stasiun ini parameter tutupan komunitas karang, jumlah lifeform, jumlah jenis ikan dan parameter lebar hamparan datar memperoleh skor yang kecil. Kesesuaian wisata snorkling di stasiun V termasuk dalam kategori cukup sesuai. Indeks kesesuaian wisata snorkling sebesar 75.44 dari nilai maksimum. Di stasiun VI, kesesuaian wisata snorkling termasuk dalam kategori cukup sesuai. Nilai indeks kesesuaian di stasiun ini sebesar 78.96 dari nilai maksimum. Dua parameter yang memiliki skor kecil, yakni parameter jumlah lifeform dan jumlah jenis ikan. Hal yang sama juga terjadi di stasiun VII, dimana nilai indeks kesesuaian wisata snorkling di stasiun ini sebesar 40 atau 70.18 dari nilai maksimum termasuk dalam kategori sangat sesuai. Nilai indeks kesesuaian kegiatan wisata snorkling setiap stasiun penelitian disajikan pada Lampiran 3. Gambar 6 Peta kesesuaian wisata snorkling perairan Pulau Hari Y P. Hari St. 7 St. 6 St. 5 St. 4 St. 3 St. 2 St. 1 474900 475200 475500 474900 475200 475500 9 55 3 5 9 55 3 80 9 5 5 4 10 9 5 5 44 95 5 3 5 00 9 5 53 8 00 9 5 54 1 9 5 5 44 Ket erangan : Pulau Hari Garis Pantai Garis Delienasi Stasiun Skala 1 : 5000 50 50 m N E W S Peta Kesesuaian Wisata Snorkling Pulau Hari Kab. Konawe Selatan Romy Ket julan C252070031 Sumberdaya Pesisir dan Lautan Sekolah Pascasarjana IPB 2009 Y Kota Kendari P. Wa won ii Tg. P er opa Peta Tunjuk : Lokasi Studi Kesesuaian Wisata Snorkeling Sangat Sesuai Cukup Sesuai Tidak Sesuai

4.6 Daya Dukung Kawasan

Dokumen yang terkait

Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove untuk Pengembangam Ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

0 9 183

Kajian model kesesuaian pemanfaatan sumberdaya pulau pulau kecil berbasis kerentanan dan daya dukung di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan

6 118 231

Pengelolaan Sumberdaya Pulau Kecil Untuk Ekowisata Bahari Berbasis Kesesuaian Dan Daya Dukung. (Studi Kasus Pulau Matakus, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku)

0 21 328

Kajian model kesesuaian pemanfaatan sumberdaya pulau-pulau kecil berbasis kerentanan dan daya dukung di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan

1 26 436

Pengelolaan Sumberdaya Pulau Kecil Untuk Ekowisata Bahari Berbasis Kesesuaian Dan Daya Dukung. (Studi Kasus Pulau Matakus, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku)

2 11 159

Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove untuk Pengembangam Ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

2 6 173

Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Pantai, Selam dan Snorkeling di Pulau Berhala Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Pantai, Selam dan Snorkeling di Pulau Berhala Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Pantai, Selam dan Snorkeling di Pulau Berhala Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara

0 0 5

ANALISA KESESUAIAN KAWASAN DAN DAYA DUKUNG UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DI PULAU PASUMPAHAN KOTA PADANG ARTIKEL

0 0 17