Provinsi Sulawesi Tenggara telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Jika wisatawan yang hendak berlibur lebih dari satu hari, umumnya mereka tinggal
dirumah-rumah penduduk di daerah mainland untuk beristirahat. Demikian halnya dengan ketersediaan air tawar untuk kebutuhan pengunjung. Umumnya
pengunjung memperoleh air tawar dari masyarakat sekitar yang datang menjual air, atau wisatawan sendiri yang datang ke daerah mainland untuk mengambil air
bersih. Sumber air tawar yang dapat digunakan oleh wisatawan tersedia secara alami di daerah mainland, dan mengalir sepanjang tahun. Penduduk yang
bermukim di daerah mainland juga memanfaatkan air tawar tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Gambar 19 Sumber air tawar tersedia secara alami di daerah mainland
4.9 Persepsi Wisatawan
Analisis persepsi dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggapan para wisatawan terhadap variabel-variabel pendukung terkait denga obyek wisata yang
dikunjungi. Analisis persepsi dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden dan bagaimana tanggapan mereka terhadap pertanyaan yang
diberikan. Pertanyaan tersebut meliputi tingkat kenyamanan, ketersediaan sarana transportasi, akomodasi, ketersediaan air tawar, ketersediaan peralatan diving dan
snorkling, keindahan alam, dukungan pemerintah, keterterimaan pengunjung oleh masyarakat sekitar, dan biaya yang dikeluarkan selama perjalanan.
4.9.1 Tingkat kenyamanan
Pulau Hari merupakan salah satu pulau kecil yang tidak berpenghuni, dan banyak dikunjungi oleh wisatawan. Dari aspek tingkat kenyamanan amenity
perairan Pulau Hari sesuai sebagai obyek wisata. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara terhadap 34 responden, dimana 8.82 responden menyatakan bahwa
perairan Pulau Hari sangat nyaman, 44.12 responden menyatakan nyaman, 32.35 cukup nyaman, dan 14.71 responden yang menyatakan kurang
nyaman. Berdasarkan persepsi masyarakat tersebut, tingkat kenyamanan Pulau Hari cukup mendukung pengembangan kegiatan wisata.
Gambar 20 Persepsi responden terhadap tingkat kenyamanan
4.9.2 Ketersediaan sarana transportasi
Untuk mencapai suatu obyek wisata sarana transportasi tentu saja menjadi perimbangan seseorang untuk mengunjungi obyek wisata. Apabila sarana
transportasi untuk mencapai obyek wisata mudah dijangkau, akan membuat wisatawan mau berkunjung ke tempat tersebut. Berdasarkan persepsi wisatawan,
ketersediaan sarana transportasi laut kurang mendukung pengembangan kegiatan wisata. Sarana transportasi laut yang menuju ke obyek wisata Pulau Hari adalah
perahu motor milik nelayan dengan sistem carter. Persepsi pengunjung terhadap ketersediaan sarana transportasi laut menunjukkan bahwa 8.82 pengunjung
menyatakan ketersediaan sarana transportasi laut memadai, 35.29 responden menyatakan cukup memadai, 50 menyatakan kurang memadai, dan 5.88
responden menyatakan tidak memadai. Kondisi tersebut berbeda dengan sarana
8.82 44.12
32.35 14.71
Sangat Nyaman Nyaman
Cukup Nyaman Kurang Nyaman
transportasi darat yang digunakan oleh wisatawan mulai dari rumah sampai pelabuhan penyeberangan. Berdasarkan persepsi pengujung, ketersediaan sarana
transportasi darat yang digunakan sangat memadai pengembangan kegiatan wisata.
Gambar 21 Persepsi responden terhadap ketersediaan sarana transportasi laut
4.9.3 Akomodasi wisatawan
Menurut persepsi pengunjung, sarana akomodasi yang dibutuhkan oleh wisatawan di perairan Pulau Hari tidak tersedia. Apabila wisatawan yang ingin
melakukan kunjungan selama beberapa hari, mereka harus ke daerah mainland dan tinggal di rumah-rumah penduduk. Jarak antara obyek wisata Pulau Hari
dengan daerah mainland tersebut dapat ditempuh selama ± 15 menit dengan perahu motor. Hal ini tentunya tidak mendukung pengembangan kegiatan wisata.
4.9.4 Dukungan pemerintah
Tidak adanya dukungan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah setempat terhadap obyek wisata ini menyebabkan kurangnya penyediaan sarana
dan prasarana. Dalam peraturan daerah tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten tidak ditemukan peruntukan kawasan ini, apakah sebagai kawasan wisata atau
pengembangan kegiatan lain. Sebelum otonomi daerah obyek wisata Pulau Hari telah dibangun beberapa fasilitas akomodasi, namun sampai saat ini bangunan
tersebut telah rusak dan tidak layak pakai. Berdasarkan persepsi pengunjung tingkat dukungan pemerintah terhadap obyek wisata Pulau Hari disajikan pada
Gambar 22.
8.82
35.29 50.00
5.88 Memadai
Cukup Memadai Kurang Memadai
Tidak Memadai
Gambar 22 Persepsi responden terhadap dukungan pemerintah
4.9.5 Ketersediaan air tawar
Ketersediaan air tawar merupakan salah satu faktor penunjang untuk melakukan kegiatan wisata selam dan wisata snorkling. Air tawar digunakan oleh
pengujung untuk berbagai keperluan, seperti keperluan mandi dan cuci, khususnya untuk membersihkan peralatan wisata dari sisa-sisa air laut yang mengandung
garam. Jika ketersediaan air tawar dilokasi penelitian mudah diakses oleh wisatawan, maka pengunjung akan merasa senang untuk mengunjungi suatu
tempat wisata. Pulau Hari merupakan pulau kecil yang tidak memiliki sumber air tawar
untuk berbagai keperluan wisatawan. Umumnya ketersediaan air tawar di pulau ini umumnya berasal dari masyarakat sekitar yang datang menjual air untuk
keperluan pengunjung. Berdasarkan persepsi pengunjung, hanya 2.94 yang menyatakan air tawar tersedia, 26.47 menyatakan kurang tersedia, dan 70.59
responden menyatakan air tawar tidak tersedia.
Gambar 23 Persepsi responden terhadap ketersediaan air tawar
2.94 44.12
52.94 Cukup mendukung
Kurang mendukung Tidak mendukung
2.94 26.47
70.59
Tersedia Kurang tersedia
Tidak Tersedia
4.9.6 Ketersediaan peralatan wisata
Peralatan wisata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peralatan wisata yang dipakai untuk kegiatan wisata selam dan snorkling. Peralatan tersebut
tidak tersedia di Pulau Hari, akan tetapi untuk mengakses peralatan tersebut pengunjung dapat menyewa di berbagai instansi pemerintah yang ada di Kota
Kendari. Berdasarkan persepsi pengunjung 55.88 menyatakan peralatan wisata tersedia, 14.71 pengunjung menyatakan kurang tersedia, dan sisanya 29.41
responden menyatakan peralatan wisata tidak tersedia.
Gambar 24 Persepsi responden terhadap ketersediaan peralatan wisata
4.9.7 Keindahan alam
Keindahan alam merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk melakukan kunjungan ke Pulau Hari. Secara umum keindahan alam Pulau Hari
masih terdolong cukup mendukung kegiatan wisata. Kondisi ini disebabkan karena Pulau Hari merupakan pulau yang tidak dihuni sehingga jarang tersentuh
oleh aktivitas masyarakat. Berdasarkan persepsi pengunjung wisata Pulau Hari, 47.06 responden menyatakan indah, 47.06 menyatakan cukup indah, dan
5.88 responden menyatakan bahwa Pulau Hari kurang indah untuk dijadikan obyek wisata.
55.88 14.71
29.41
Tersedia Kurang tersedia
Tidak tersedia
Gambar 25 Persepsi responden terhadap keindahan alam Pulau Hari
4.9.8 Penerimaan masyarakat lokal
Keterterimaan pengunjung oleh masyarakat sangat menentukan
keberlanjutan kegiatan wisata. Keterterimaan pengunjung sangat erat kaitannya dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Walaupun Pulau Hari tidak dihuni oleh
masyarakat, tetapi di daerah mainland yang merupakan satu kesatuan wilayah administrasi terdapat pemukiman penduduk. Berdasarkan persepsi pengunjung,
26.47 menyatakan bahwa penduduk sekitar sangat menerima, 35.29 rsponden yang menyatakan penduduk sekitar menerima, dan 38.24 pengunjung
yang menyatakan penduduk sekitar cukup menerima.
Gambar 26 Persepsi responden terhadap penerimaan masyarakat lokal
47.06 47.06
5.88
Indah Cukup indah
Kurang indah
26.47 35.29
38.24
Sangat menerima Menerima Cukup menerima
4.9.9 Biaya perjalanan
Biaya perjalanan wisata yang dikeluarkan oleh wisatawan untuk sampai ke tempat wisata tergolong murah. Hasil analisis persepsi wisatawan terhadap biaya
perjalanan yang dikeluarkan menunjukkan bahwa 70.59 pengunjung menyatakan bahwa biaya perjalanan tergolong murah. 11.76 responden
menyatakan cukup murah dan sisanya 17.65 dari jumlah responden menyatakatan biaya perjalan wisata tergolong mahal. Biaya perjalanan wisata
yang keluarkan oleh wisatawan berkisar antara Rp 150 000 sampai Rp 400 000 dengan rata-rata sebesar Rp 245 588. Biaya perjalanan yang tergolong murah
tersebut mendukung pengembangan wisata bahari di perairan Pulau Hari.
Gambar 27 Persepsi responden tehadap biaya perjalanan
4.10 Keterkaitan Dimensi Ekologi, Sosial dan Ekonomi