pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambarawang Kota Pontianak Tahap XI Tahun 2012?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis praktik persekongkolan tender di Indonesia dengan studi kasus putusan
Mahkamah Agung ditinjau dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan: a.
Untuk menganalisis putusan Mahkamah Agung No. 241 KPdt.Sus- KPPU2014 tentang pembatalan putusan KPPU No.06KPPU-
L2012. b.
Untuk mengetahui akibat hukum putusan Mahkamah Agung No. 241 KPdt.Sus-KPPU2014
tentang pembatalan
putusan KPPU
No.06KPPU-L2012.
2. Manfaat Penelitian
Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan mengenai analisis yang dilakukan terhadap putusan Mahkamah Agung
tentang tindakan persekongkolan tender yang ditinjau dengan Undang-
Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
b. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini, yaitu : 1
Bagi Akademis Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan yang kelak
dapat diterapkan dalam dunia nyata sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan negara dan masyarakat Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 serta dalam kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat internasional.
2 Bagi Masyarakat Umum
Diharapkan dapat
memberikan pengetahuan
kepada masyarakat untuk mengetahui penerapan pasal-pasal yang dilakukan
oleh Mahkamah Agung dalam menangani kasus persekongkolan tender pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambawang Kota
Pontianak Tahap XI Tahun 2012, dan memahami akibat dari pembatalan putusan KPPU terhadap tender yang dijadikan perkara
dalam putusan tersebut.
3 Bagi Pemerintah
Dapat memberikan saran kepada pemerintah dan KPPU untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam kasus praktik persekongkolan
tender pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambawang Kota Pontianak Tahap XI Tahun 2012 serta dalam pengawasan dan
penyelesaian persekongkolan tender di Indonesia dan memahami akibat dari pembatalan putusan KPPU terhadap tender yang
dijadikan perkara dalam putusan tersebut.
E. Kerangka Konseptual