Pengertian Hukum Persaingan Usaha

23

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM PERSAINGAN USAHA DAN

PERSEKONGKOLAN TENDER Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian hukum persaingan usaha, baik dari segi perkembangannya maupun berbagai peraturan yang mengikat di Indonesia. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai 2 pendekatan yang menjadi acuan bagi Komisi Pengawas Persaingan Usaha, untuk menanggulangi persaingan usaha tidak sehat yaitu pendekatan Per se Illegal dan Rule of Reason. Di pembahasan terakhir bab akan dipaparkan pengertian persekongkolan tender dilihat dari segi teoritis dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

A. Pengertian dan Perkembangan Hukum Persaingan Usaha

1. Pengertian Hukum Persaingan Usaha

Persaingan mensyaratkan suatu iklim usaha yang kondusif, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, di mana para pelaku dipandang saling beroposisi. 1 Hukum persaingan usaha bertujuan mengawal rivalitas tersebut. Persaingan competition dalam bahasa Inggris didefinisikan sebagai “rivalry between two or more businesses striving for the same customer or market ”, ada dua usaha atau lebih yang terlibat dalam upaya saling mengungguli. 1 Galuh Puspaningrum, Hukum Persaingan Usaha: Perjanjian dan Kegiatan yang Dilarang dalam Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013, h. 27. Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum persaingan usaha adalah hukum yang mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan persaingan usaha. Untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam, perlu dikemukakan beberapa pengertian hukum persaingan dari para ahli hukum persaingan usaha. Menurut Arie Siswanto, dalam bukunya yang berjudul “Hukum Persaingan Usaha” yang dimaksud dengan hukum persaingan usaha competition law adalah instrument hukum yang menentukan tentang bagaimana persaingan itu harus dilakukan. Meskipun secara khusus menekankan pada aspek “persaingan”, mengatur persaingan sedemikian rupa, sehingga ia tidak menjadi sarana untuk mendapatkan monopoli. Beranjak dari pengertian di atas, 2 maka yang dimaksud dengan hukum persaingan usaha adalah seperangkat aturan hukum yang mengatur mengenai segala aspek yang berkaitan dengan persaingan usaha, mencakup hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang dilarang dilakukan oleh pelaku usaha. Dari pernyataan tersebut, penulis melihat berdasarkan teori bekerjanya hukum yang dikemukakan oleh pakar hukum Satjipto Rahardjo. Menurutnya hukum tidak akan dapat bekerja dan menjadi kumpulan kata-kata kosong jika tidak diterapkan kepada masyarakat. Tolak ukur suatu hukum telah bekerja di masyarakat dapat dilihat dari fungsi hukum di masyarakat, yakni sebagai kontrol sosial dan sebagai alat untuk mengubah masyarakat. 2 Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat, Bandung: Angkasa Bandung, 1981, h.48.

2. Perkembangan Persaingan Usaha di Indonesia

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88

Pembatalan Putusan Arbitrase Internasional (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 631 K/Pdt.Sus/2012)

14 81 121

Disparatis putusan sanksi denda pada persekongkolan tender (studi putusan MA perkara Nomor 118 K/Pdt.Sus-KPPU/2013)

1 20 0