Akibat Hukum Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-

Jaya, PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera dengan Panitia Tender Pengadaan BarangJasa Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan LLAJ Kalimantan Barat.

B. Akibat Hukum Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-

KPPU2014 tentang Pembatalan Putusan KPPU Nomor 06KPPU-L2012 Pasal 45 ayat 3 UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan usaha Tidak Sehat telah mengatur bahwa pihak yang tidak menerima putusan Pengadilan Negeri dalam perkara keberatan dapat melakukan upaya hukum kasasi. Disisi lain Pasal 30 ayat 1 Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung menyatakan bahwa Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi dapat membatalkan putusan atau penetapan pengadilan dari semua lingkungan peradilan dengan alasan 17 : a. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku dan c. Lalai memenuhi syarat syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundangundangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan. Berdasarkan pasal diatas, Mahkamah Agung memiliki wewenang untuk membatalkan putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha, ketika ditemukan alasan penguat dibatalkannya putusan tersebut. Didalam putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014 berbunyi sebagai berikut: 17 Andi Fahmi Lubis, DKK, Hukum Persaingan Usaha: Antara Teks dan Konteks,h.341. a. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA tersebut; b. Menghukum Pemohon KasasiTermohon Keberatan untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp500.000,00 lima ratus ribu rupiah; Dapat disimpulkan bahwa Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014 membatalkan Putusan KPPU Nomor 06KPPU- L2012. Putusan ini tidak mempunyai kekuatan eksekusi karena bersifat declaratoir menerangkan saja. Maksudnya Putusan KPPU Nomor 06KPPU- L2012 yang menyatakan pelaku usaha melanggar Pasal 22 Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan usaha Tidak Sehat, batal atau tidak mempunyai kekuatan hukum. 18 Pernyataan batal demi hukum dapat dipahami bahwa putusan hakim pada tingkat pertama tersebut baik pertimbangan hukumnya maupun amar putusannya dianggap tidak pernah ada. Tidak mempunyai kekuatan hukum artinya berbagai kewajiban yang terkandung dalam Putusan KPPU Nomor 06KPPU-L2012 tidak lagi mengikat pihak yang divonis bersalah. KPPU tidak dapat meminta penetapan eksekusi kepada Ketua Pengadilan sebagaimana diatur dalam Pasal 46 ayat 2 Undang-Undang No.5 Tahun 1999 Dengan demikian timbul keadaan hukum baru, dimana berbagai sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku usaha tidak berlaku lagi. Proses Tender Pembangunan Terminal Angkutan 18 Harjon Sinaga Destivano Wibowo,Hukum Acara Persaingan Usaha, Jakarta :PT Raja Grafindo, 2005, h. 106. Jalan Sei Ambawang Kota Pontianak Tahap XI Tahun 2012 juga dinyatakan sah dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan penulis adalah sebagai berikut: 1. Dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014 tentang kegiatan yang dilarang dalam persaingan usaha, tidak terjadi persekongkolan tender dengan melihat belum terpenuhinya unsur adanya pelaku usaha, para pelaku usaha bersekongkol untuk mengatur pemenang tender, adanya pihak lain, para pelaku usaha menentukan pemenang tender, dan adanya persaingan usaha tidak sehat.Mengacu kepada hubungan kekeluargaan, kesamaan dokumen, terjadinya pemalsuan tanda tangan ketika pendaftaan pengambilan dokumen, upaya membatasi peserta tender, dan pemberian fasilitas keistimewaan kepada pihak tertentu untuk memenangkan tender. Maka terpenuhi unsur-unsur tersebut diatas, serta telah terjadi persekongkolan tender. Berbeda dengan apa yang tertuang dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus- KPPU2014. 2. Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014 membatalkan Putusan KPPU Nomor 06KPPU-L2012. Akibat hukum yang timbul dari putusan Mahkamah Agung ini adalah Putusan KPPU Nomor 06KPPU-L2012 yang menyatakan pelaku usaha melanggar Pasal 22 Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88

Pembatalan Putusan Arbitrase Internasional (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 631 K/Pdt.Sus/2012)

14 81 121

Disparatis putusan sanksi denda pada persekongkolan tender (studi putusan MA perkara Nomor 118 K/Pdt.Sus-KPPU/2013)

1 20 0