Analisis Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014

Angkutan Jalan Sei. Ambawang Tahap XI untuk menentukan pemenang tender dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Dengan demikan, Mahkamah Agung memiliki yuridiksi terhadap para pelaku usaha dalam perkara tersebut.

3. Analisis

Tentang Persekongkolan Horizontal berupa skema hubungan kekeluargaan PT Zuty Wijaya Sejati Termohon Kasasi I, PT Menarabaja Saranasakti Termohon Kasasi II, dan PT Abdi Jasa Tama Termohon Kasasi III. 6 Reny Wijayanti Direktur Utama PT Menarabaja Saranasakti merupakan istri dari Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama. Kusuma Ibrahim sebagai Direktur PT Abdi Jasa Tama merupakan kakek angkat dari Renny Wijayanti sebagai Direktur Utama PT Menarabaja Saranasakti. Dini Sundari sebagai Komisaris PT Menarabaja Saranasakti adalah kakak dari Saudara Roby Fatra Direktur PT Zuty Wijaya Sejati. Wawan Setiawan sebagai Komisaris PT Abdi Jasa Tama merupakan paman dari Saudara Roby Fatra sebagai Direktur PT Zuty Wijaya Sejati yang juga merupakan saudara dari Istri Zulkarnaen sebagai Direktur Utama PT Zuty Wijaya Sejati Reny Wijayanti Direktur Utama PT Menarabaja Saranasakti adalah anak angkat dari Zulkarnanen Direktur Utama PT Zuty Wijaya Sejati. Roby Fatra Direktur PT Zuty Wijaya Sejati menyatakan bahwa Reny Wijayanti Direktur Utama PT Menarabaja Saranasakti adalah anak 6 Putusan KPPU Nomor 06KPPU-L2012, h.40. angkat dari Zulkarnaen Direktur Utama PT Zuty Wijaya Sejati. Zulkarnain Direktur Utama PT Zuty Wijaya Sejati, Ruby Fitriyanti Komisaris PT Zuty Wijaya Sejati, Dini Sundari Komisaris PT Menarabaja Saranasakti, Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama, Wawan Setiawan Komisaris PT Abdi Jasa Tama, dan Reny Wijayanti Direktur Utama PT Menarabaja Saranasakti, masing-masing memiliki alamat yang sama di Jl. K. H. A. Dahlan Gang Margosari Nomor 5, Pontianak, Kalimantan Barat. Dini Sundari Komisaris PT Menarabaja Saranasakti adalah saudara dari Roby Fatra Direktur PT Zuty Wijaya Sejati Terdapat skema hubungan kekeluargaan antara sesama peserta tender dan kepemilikan oleh pihak yang sama antara PT Asria Jaya Turut Termohon Kasasi II dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera Turut Termohon Kasasi III.Asni Hernawati pemilik PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera. Asrita Herlikasanti Direktur Utama PT Asria Jaya adalah adik kandung dari Asni Hernawati Direktur Utama PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera Penulis mengutip pendapat Ahli LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah Achmad Zikrullah mengenai afiliasi ini Panitia seharusnya melakukan pemeriksaan dan klarifikasi dokumen terhadap para peserta tender tentang kesamaan pemegang saham dan potensi terjadinya pertentangan kepentingan, karena dalam tahap evaluasi kualifikasi para penyedia jasa mengisi form pengisian tanpa perlu membawa dokumen asli dan mengikuti tahapan klarifikasi yang dapat dilihat dalam Berita Acara Evaluasi Kualifikasi sesuai dengan Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah pasal 57 ayat 1 poin c butir 8 tentang pembuktian dokumen kualifikasi. Ahli LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah Achmad Zikrullah berpendapat adanya hubungan keluarga atau afiliasi diantara peserta tender dilarang dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah pasal 6 huruf e Perpres No. 54 Tahun 2010 yang dapat dikutip sebagai berikut 7 : “Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan BarangJasa harus mematuhi etika sebagai berikut: e. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses Pengadaan BarangJasa; ” Sedangkan pada bagian Penjelasan Pasal 6 huruf e dijabarkan bahwa: Yang dimaksud dengan afiliasi adalah keterkaitan hubungan, baik antar Penyedia BarangJasa, maupun antara Penyedia BarangJasa dengan PPK danatau anggota ULPPejabat Pengadaan, antara lain meliputi: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai dengan derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. PPKPejabat Pengadaan baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan Penyedia BarangJasa; 7 Lihat Pasal 6 huruf e Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah c. hubungan antara 2 dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50 lima puluh perseratus pemegang saham danatau salah satu pengurusnya sama. Hubungan kekeluargaan dan kepemilikan yang sama afiliasi merupakan bentuk persaingan semu dalam tender, dan merupakan indikasi adanya persekongkolan dalam tender, sebagaimana dijelaskan pada Pedoman Pasal 22 tentang Larangan Persekongkolan Dalam Tender pada Bab IV poin 4.2. angka 3 huruf g: “Adanya pemegang saham yang sama diantara peserta atau Panitia atau pemberi pekerjaan maupun pihak lain yang terkait langsung dengan tender lelang benturan kepentingan” 8 Bahwa Penulis sependapat dengan Majelis Komisi KPPU terkait hubungan kekeluargaan atau afiliasi diantara para peserta tender yang dilarang dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Dengan adanya hubungan kekeluargan diantara PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti dan PT Abdi Jasa Tama menunjukkan adanya hubungan kerjasama, sehingga dapat disimpulkan telah terjadi persaingan semu diantara mereka. Disisi lain, adanya hubungan kekeluargan diantara PT Asria Jaya, dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera menunjukkan adanya hubungan kerjasama, sehingga dapat disimpulkan telah terjadi persaingan semu diantara mereka. 8 Susanti Adi Nugroho, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia Dalam Teori dan Praktik serta Penerapan hukumnya, h.321. Larangan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Perpres No.54 Tahun 2010, dimaksudkan untuk menjaga tender agar tetap dalam koridor persaingan usaha yang sehat dan fair adil, sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sedangkan hubungan kekeluargaan dan kepemilikan yang sama afiliasi antara PT Zuty Wijaya Sejati , PT Menarabaja Saranasakti , PT Abdi Jasa Tama, PT Asria Jaya, danPT Asria Nurlindra Inti Sejahtera menghilangkan independensi perusahaan untuk mengikuti tender dan memberikan harga penawaran yang adil. Tentang peminjaman PT Menarabaja Saranasakti Termohon Kasasi II , PT Asria Jaya Turut Termohon Kasasi II dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera Turut Termohon Kasasi I oleh PT Zuty Wijaya Sejati Termohon Kasasi I dan PT Abdi Jasa Tama Termohon Kasasi III sebagai pendamping dalam proses tender, sebagai berikut: PT Abdi Jasa Tama memang mencari pendamping yakni PT Menarabaja Saranasakti dimana istri dari Faizul Husni sebagai Direktur Utama di perusahaan tersebut, atas arahan dari Kusuma Ibrahim selaku Komisaris PT Abdi Jasa Tama Asni Hernawati Direktur PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera mengetahui adanya informasi tender dari Zulkarnaen Direktur Utama PT Zuty Wijaya Sejati, Zulkarnain menyampaikan kepada Asni Hernawati untuk mengikutsertakan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera dan PT Asria Jaya dalam tender . Faizul Husni sebagai Direktur PT Abdi Jasa Tama adalah suruhan dari Zulkarnanen sebagai Direktur PT Zuty Wijaya Sejati untuk mengambil dokumen-dokumen Perusahaan PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera untuk mengikuti tender. Kemudian Asrita Herlikasanti Direktur PT Asria Jaya menyerahkan dokumen dan berkas, untuk dua perusahaan yaitu perusahaan PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Sejahtera kepada Faizul Husni sebagai Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama. Berdasarkan pernyataan Asrita Herlikasanti Direktur PT Asria Jaya, Asni Hernawati menerima uang fee pendamping sebesar Rp. 1,500,000,00 satu juta lima ratus ribu rupiah untuk peminjaman dokumen-dokumen perusahaan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera dan PT Asria Jaya dari Faizul Husni sebagai Direktur PT Abdi Jasa Tama Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama menyusun dan mengurus dokumen penawaran PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera. Tanda tangan di dokumen penawaran PT Asria Jaya telah dipalsukan oleh Faizul Husni, sedangkan tanda tangan di dokumen penawaran PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera diberikan oleh Asrita Herlikasanti. Faizul Husni ikut andil dalam hal pengurusan Surat Keterangan Dukungan Keuangan SKDK PT Asria Nurlindra Sejahtera PT Asria Jaya ke Bank Kalbar. PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera tidak pernah hadir dalam proses tender, dimana setiap proses dihadiri oleh Faizul Husni, sehingga berita acara pengambilan dokumen tender dan berita acara aanwijzing rapat penjelasan pekerjaan adalah bukan tanda tangan perusahaan tersebut. Asrita Herlikasanti sebagai Direktur PT Asria Jaya tidak pernah dating ke Kantor Dinas Perhubungan untuk mendaftar sebagai peserta tender. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera dijadikan pendamping oleh PT Zuty Wijaya Sejati dan seluruh urusan administrasi dikerjakan sepenuhnya oleh Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama. Sebaiknya Majelis Mahkamah Agung menilai pengakuan PT Abdi Jasa Tama mencari peserta pendamping yakni PT Menarabaja Saranasakti, PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera bertindak sebagai pendamping PT Zuty Wijaya Sejati I dalam tender tender pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambawang Kota Pontianak Tahap XI Tahun 2012, hal tersebut menunjukan bahwa telah terjadi kerjasama dan atau koordinasi dalam pengaturan pemenang. Dengan adanya pengakuan dari PT Abdi Jasa Tama, PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera menjadi pendamping PT Zuty Wijaya Sejati dalam proses tender, membuktikan telah terjadi persekongkolan horizontal antara PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti, PT Abdi Jasa Tama, PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera untuk memenangkan PT Zuty Wijaya Sejati dalam tender perkara tender pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambawang Kota Pontianak Tahap XI Tahun 2012 Hal tersebut diatas didukung dengan adanya pengakuan dari PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera yang mendapatkan uang fee masing-masing sebesar Rp 1.500.000,- satu juta lima ratus ribu rupiah sebagai imbalan dari PT Zuty Wijaya Sejati, membuktikan bahwa PT Zuty Wijaya Sejati sebagai pengatur persekongkolan horizontal untuk memenangkan perusahaan tersebut sebagai pemenang tender. Majelis Komisi KPPU akhirnya menyimpulkan keikutsertaan PT Menarabaja Saranasakti, PT Abdi Jasa Tama, PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera dalam perkara hanya menjadi peserta pendamping dalam rangka untuk memenangkan PT Zuty Wijaya Sejati. Padahal sudah menjadi ketentuan umum bahwa pemenang tender tidak dapa diatur melainkan siapa yang paling memenuhi syarat penawaran dialah yang menang. Penulis sependapat dengan Majelis Komisi KPPU yang menyimpulkan telah terjadi kerjasama dan atau koordinasi dalam pengaturan pemenang, berdasarkan uraian-uraian yang telah disebutkan diatas. Tentunya hal ini menjadi indikasi kuat bahwa telah terjadi persaingan semu diantara para peserta tender untuk memenangkan PT Zuty Wijaya Sejati. Artinya kehadiran PT Menarabaja Saranasakti, PT Abdi Jasa Tama, PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera, hanya sebagai kompetitor fiktif untuk menggambarkan proses tender yang baik dan adil. Padahal telah terjadi kerja sama antara peserta tender untuk memenangkan pihak tertentu sebagai pemenang atau dengan kata lain telah terjadi persaingan semu diantara mereka. 9 Menurut penulis tindakan peserta tender untuk memenangkan pihak 9 Susanti Adi Nugroho, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia Dalam Teori dan Praktik serta Penerapan hukumnya, h.290. tertentu, dalam hal ini PT Zuty Wijaya Sejati tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan usaha Tidak Sehat yang berbunyi 10 : “Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat” Persekongkolan tender oleh pelaku usaha dengan pihak lain merupakan perbuatan curang dan tidak adil. Sebab sudah seharusnya dalam istilah “tender” bahwa pemenangnya tidak dapat diatur-atur, melainkan siapa yang melakukan penawaran yang baik dialah sebagai pemenang. Oleh karena itu, perbuatan persekongkolan untuk mengatur atau menentukan pemenang tender, dapat mengakibatkan terjadinya suatu persaingan usaha yang tidak sehat. 11 Tentang Kesamaan dokumen dan atau pembuatan dokumen penawaran yang dilakukan oleh pihak yang sama, sebagai berikut: Benar terbukti kesamaan dan atau kesesuaian dokumen dan kesamaan kesalahan dokumen, pada dokumen penawaran PT Zuty Wijaya Sejati Termohon Kasasi I, PT Menarabaja Saranasakti Termohon Kasasi II, PT Abdi Jasa Tama Termohon Kasasi III, PT Asria Jaya Termohon Kasasi II, dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera Turut Termohon Kasasi 10 Lihat Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat 11 Suyud Margono, Hukukm Anti Monopoli,h.155. III 12 a. Kesamaan kesalahan penulisan pada “Daftar Personil Inti”, dimana tertulis “Tenaga Ahli Jalan”, sedangkan RKS mensyaratkan menuliskan “Tenaga Ahli Struktur”; b. Kesamaan metodologi pelaksanaan; c. Surat Keterangan Dukungan Keuangan, dibuat di Bank Kalbar, dengan nomor urut yang berurutan; Poin demi poin diatas dapat dikaitkan dengan fakta persidangan bahwa dokumen –dokumen penawaran PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera yang diurus dan dibuat oleh Faizul Husni sebagai Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama. Sedangkan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera tidak mengetahui mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tender. Sedapat mungkin Majelis Mahkamah Agung melihat penilaian Majelis Komisi bahwa kesamaan dalam metodologi pelaksanaan dalam dokumen penawaran itu diperbolehkan selama tidak secara rinci sama. Penulis juga setuju dengan penilaian Majelis Komisi bahwa yang membuat adalah Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama merupakan pembuat seluruh dokumen penawaran tender terhadap PT Zuty Wijaya Sejati , PT Menarabaja Saranasakti, PT Abdi Jasa Tama, PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera. Hal ini didasarkan oleh adanya pengakuan dalam pembuatan dokumen penawaran oleh PT Asria Jaya dan 12 Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014 ,h.18. PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera, dan kesamaan dan atau kesesuaian dokumen dan kesamaan kesalahan dokumen para peserta tender. Ditambah keterangan Ahli Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah Achmad Zikrullah apabila terdapat kesamaan kesalahan penulisan berasal dari Metodologi Pelaksanaan hal tersebut menunjukkan bahwa Metodologi Pelaksanaan tersebut dibuat oleh pihak atau sumber yang sama. Indikasi persekongkolan sangat nyata terlihat dalam proyek pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambawang Tahap XI adalah adanya dokumen penawaran tender yang mirip diantara kelima peserta tender. Hal tersebut pun memang jelas telah diakui oleh Asrita H Direktur PT Asria Jaya dan Asni Hernawati Direktur Utama PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera bahwa dokumen –dokumen Penawaran PT Asria Jaya dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera diurus dan dibuat oleh Faizul Husni sebagai Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama. Fakta-fakta persidangan ini telah memperkuat argumen yang menyatakan bahwa telah terjadi persekongkolan tender Pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei. Ambawang Tahap XI 13 . Pemalsuan tanda tangan ketika Pendaftaan dan Pengambilan Dokumen, Penjelasan Pekerjaan Aanwijzing, dan Pembuktian Kualifikasi, sebagai berikut: Asni Hernawati menyatakan tidak pernah hadir dan menandatangani 13 Mustafa Kamal Rokan, Hukum Persaingan Usaha Teori dan Praktiknya di Indonesia, h.189. daftar hadir Pendaftaran dan pengambilan dokumen sebagai Direktur PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera serta menyatakan tanda tangannya telah dipalsukan. Asni Hernawanti tidak mengenal siapa yang menandatangani daftar hadir Aanwijzing rapat penjelasan pekerjaan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera yang diatasnamakan Sudin Kusno. Saksi Hendi H menyatakan bahwa tanda tangannya sebagai Direktur PT Mitra Luhur Karya Bersama pada daftar hadir pendaftaran dan pengambilan dokumen dipalsukan. Roby Fatra sebagai Direktur PT Zuty Wijaya Sejati menyatakan tidak pernah menandatangani Daftar hadir Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen untuk PT Zuty Wijaya Sejati. Saksi Asrita Herlikasanti pun sebagai Direktur PT Asria Jaya menyatakan tidak pernah menandatangani Daftar hadir Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen untuk PT Asria Jaya maupun PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera Dini Sundari sebagai Komisaris PT Menarabaja Saranasakti menyatakan bahwa tanda tangan ketika Aanwijzing telah dipalsukan. Renny Wijayanti sebagai Direktur Utama PT Menarabaja Saranasakti tidak tahu dan tidak pernah menandatangani Berita Acara Pembuktian DataDokumen Kualifikasi. Penulis setuju dengan penilaian Majelis Komisi bahwa Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama sebagai pelaku pemalsuan dokumen tender yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat. Hal ini didasarkan pada pengakuan dari Asni Hernawati Direktur Utama PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera bahwa Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama yang meminta dokumen-dokumen persyaratan mengikuti tender, dan hadir sebagai perwakilan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera dalam setiap proses tender pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambawang Tahap XI. Pengakuan dari Asrita H Direktur PT Asria Jaya menyatakan bahwa tanda tangan PT Asria Jaya dipalsukan oleh Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama, dan stempel PT Asria Jaya dipijamkan kepada yang bersangkutan. Disisi lain Ketua Panitia Tender Syarif Johan mengizinkan calon peserta untuk mengisi daftar hadir pendataran dan pengambilan dokumen dengan berapapun jumlah perusahaan. Hal ini ditambah dengan keterangan Achmad Zikrullah Bagian Penanganan Permasalahan Hukum Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah sebagai Ahli bahwa terdapat adanya kesamaan dari penulisan peserta tender yang mendaftar dalam daftar hadir pendaftaran dan pengambilan dokumen. Sehingga dapat disimpulkan telah terjadi tindak pidana pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh Faizul Husni Direktur Utama PT Abdi Jasa Tama. Hal tersebut diatas tentunya dapat menambah penilaian Majelis Mahkamah Agung, bahwa terdapat indikasi persekongkolan antar peserta tender untuk menciptakan persaingan semu dan memenangkan PT Zuty Wijaya Sejati. Bahwa Persekongkolan Vertikal yang dilakukan oleh Panitia Tender Pengadaan BarangJasa Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan LLAJ Kalimantan Barat Turut Termohon Kasasi I, PT Zuty Wijaya Sejati Termohon Kasasi I, PT Menarabaja Saranasakti Termohon Kasasi II, PT Abdi Jasa Tama Termohon Kasasi III PT Asria Jaya Turut Termohon Kasasi II dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera Turut Termohon Kasasi III adalah sebagai berikut: Adanya upaya membatasi peserta tender. Pendaftaran tender hanya dapat dilakukan melalui Sdr. Syarif Johan selaku Ketua Panitia Tender, dan sama sekali tidak bisa dilakukan melalui anggota panitia yang lain, dan Syarif Johan sulit ditemui. Lokasi pendaftaran dan pengambilan dokumen tender berada di ruang kerja Syarif Johan dan selalu terkunci apabila Syarif Johan tidak berada di ruang kerjanya Terdapat beberapa kendala yang dialami oleh calon peserta seperti saksi Aswan Direktur PT Putranusa Pilar Sejahtera, dimana dokumen pendaftaran di pegang oleh Ketua Panitia yang sering tidak berada di ruangan. Saksi Agus Safri Direktur PT Nabati Indah Sejahtera tidak dapat bertemu dengan Panitia untuk mengambil dokumen tender dikarenakan tidak ada satupun panitia di tempat pendaftaran tender. Dan saksi H. Atang Suryana Komisaris PT Mega Konstruksi mengalami kesulitan pada saat pengambilan dokumen tender dikarenakan tidak bertemu dengan panitia sehingga tidak mendapatkan dokumen tender. Bahwa Majelis Mahkamah Agung seharusnya mempertimbangkan fakta bahwa Ketua Panitia membuat sebuah peraturan yang berpotensi memberatkan, yakni mengenai tata cara pengambilan dokumen yang harus melalui Ketua Panitia, dimana seharusnya seluruh anggota Panitia mempunyai hak yang sama dalam hal pemberian dokumen tender kepada perusahaan yang ingin mengikuti tender tersebut. Maka Panitia Tender Pengadaan BarangJasa Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan LLAJ Kalimantan Barat membuat peraturan tersendiri yang cenderung memberatkan para pelaku usaha lain dan merupakan salah satu bentuk persaingan tidak sehat. Mengenai lokasi pendaftaran dan pengambilan dokumen tender berada di ruang kerja Syarif Johan Ketua Panitia Tender Pengadaan BarangJasa Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan LLAJ Kalimantan Barat dan selalu terkunci apabila Syarif Johan tidak berada di ruang kerjanya. Mengenai peraturan yang memberatkan tersebut merupakan indikasi kuat bahwa tender bersifat diskriminatif dan tidak dapat diikuti oleh semua pelaku usaha dengan kompetensi yang sama. 14 Dalam fase pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan harus terdapat panitia yang melayani calon peserta tender. Perolehan informasi dan dokumen tender diharapkan sejelas-jelasnya dan mudah untuk di peroleh oleh pihak-pihak yang ingin ikut dalam tender. Tentunya lebih baik agar tempat pengambilan dokumen tersebut gampang dijangkau dan jelas tempat kedudukan dokumen tender tersebut dan ada panitia yang berada ditempat tersebut sampai batas waktu akhir pendaftaran dan pengambilan dokumen tender 14 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, Pedoman Pasal 22 UU No.51999 Larangan Persekongkolan Dalam Tender Berdasarkan UU No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,h.18. Panitia dengan sengaja memfasilitasi PT Zuty Wijaya Sejati memenangkan tender, sebagai berikut: Panitia melakukan pembuktian datadokumen kualifikasi secara tidak benar dan melawan hukum, terbukti dengan fakta dan analisis sebagai berikut. Metode Pelaksanaan PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti dan PT Abdi Jasa Tama secara umum adalah sama, namun Panitia memberikan penilaian yang berbeda, dimana PT Zuty Wijaya Sejati mendapatkan nilai tertinggi sebesar 9.0, sementara PT Menarabaja Saranasakti dan PT Abdi Jasa Tama mendapatkan nilai masing-masing 8.0 Berdasarkan Daftar Personil Inti dan lampiran sertifikatijazah, PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti dan PT Abdi Jasa Tama tidak mencantumkan Tenaga Ahli Struktur. PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti dan PT Abdi Jasa Tama mencantumkan Tenaga Ahli Jalan, padahal persyaratan kualifikasi mensyaratkan Tenaga Ahli Struktur dengan SKA-Ahli Madya Pelaksana Struktur. Meski demikian, Panitia tetap memberikan nilai maksimal=6.0 kepada PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti dan PT Abdi Jasa Tama Daftar Personil Inti PT Zuty Wijaya Sejati, dicantumkan tenaga teknis administrasikeuangan Sdri. Siti Rosita dengan pengalaman 1 tahun, padahal persyaratan kualifikasi mensyaratkan pengalaman 2 tahun. Meski demikian, Panitia tetap memberikan nilai maksimal=2.0 kepada PT Zuty Wijaya Sejati. Daftar Peralatan PT Abdi Jasa Tama, dicantumkan peralatan berupa 2 dua set Theodolite dengan kondisi 100. Meski demikian, Panitia memberikan nilai peralatan theodolite PT Abdi Jasa Tama sebesar 0.0, dimana seharusnya mendapatkan nilai maksimal 2.0 Pasal 6 huruf e Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah mengamanatkan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan BarangJasa harus mematuhi etika yaitu menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barangjasa. Namun dalam formulir isian kualifikasi terdapat kesamaan alamat beberapa pengurus dan pemilik saham PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Sarana Sakti, dan PT Abdi Jasa Tama. Panitia seharusnya melakukan klarifikasi dan verifikasi atas kesamaan alamat tersebut untuk menghindari adanya hubungan afiliasi yang menimbulkan pertentangan kepentingan antar peserta tender.Dengan demikian, proses pembuktian datadokumen yang dilakukan oleh Panitia adalah tidak sah dan tidak benar serta melawan hukum Penulis mempertimbangkan pendapat Ahli LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah Achmad Zikrullah menyatakan Panitia seharusnya melakukan pemeriksaan terkait dengan alamat KTP yang sama di antara peserta tender pada proses pembuktian dokumen kualifikasi Pasal 57 ayat 1 poin c Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah sebagaimana berbunyi sebagai berikut 15 : Pasal 57 1 Pemilihan Penyedia BarangPekerjaan KonstruksiJasa Lainnya dengan metode Pelelangan Umum meliputi tahapan sebagai berikut: c. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang Pekerjaan KonstruksiJasa Lainnya dengan pascakualifikasi yang meliputi kegiatan: 1 Pengumuman; 2 Pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan; 3 Pemberian penjelasan; 4 Pemasukan Dokumen Penawaran; 5 Pembukaan Dokumen Penawaran; 6 Evaluasi penawaran; 7 Evaluasi kualifikasi; 8 Pembuktian kualifikasi; 9 Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan; 10 Penetapan pemenang; 11 Pengumuman pemenang; 12 Sanggahan; Penulis setuju dengan Majelis Komisi yang berpendapat bahwa tindakan tidak melakukan klarifikasi dan verifikasi atas kesamaan alamat oleh PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti, PT Abdi Jasa Tama dalam formulir isian kualifikasi merupakan sesuatu tindakan yang lalai. Disisi lain tindakan Panitia Tender Pengadaan BarangJasa Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan LLAJ Kalimantan Barat yang telah lalai dan tidak cermat dalam mengevaluasi dokumen 15 Lihat Pasal 57 ayat 1 poin c Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah penawaran merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja agar PT Zuty Wijaya Sejati menjadi pemenang tender karena Ketua Panitia selaku melakukan tugas evaluasi terhadap dokumen penawaran peserta tender Majelis Komisi menilai tindakan Panitia Tender Pengadaan BarangJasa Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan LLAJ Kalimantan Barat yang membiarkan adanya kesamaan dokumen penawaran milik PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti, PT Abdi Jasa Tama, PT Asria Jaya, PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera menunjukkan adanya persekongkolan vertikal. Penulis sependapat dalam hal ini, seharusnya Panitia Tender lebih jeli dalam menilai dokumen penawaran peserta yang mengikuti proses tender. Ketika menemukan adanya kesamaan dalam dokumen penawaran antar peserta maka patut dicurigai bahwa telah terjadi persekongkolan horizontal untuk memenangkan pihak tertentu. Sehingga dapat disimpulkan Panitia Tender Pengadaan BarangJasa Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan LLAJ Kalimantan Barat dengan sengaja memfasilitasi PT Zuty Wijaya Sejati untuk memenangi tender perkara sesuai dengan bukti-bukti yang ada. 16 Bahwa penulis sependapat dengan Majelis Komisi yang menyimpulkan telah terjadi persekongkolan vertikal antara PT Zuty Wijaya Sejati, PT Menarabaja Saranasakti, PT Abdi Jasa Tama, PT Asria 16 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, Pedoman Pasal 22 UU No.51999 Larangan Persekongkolan Dalam Tender Berdasarkan UU No.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,h.15. Jaya, PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera dengan Panitia Tender Pengadaan BarangJasa Satuan Kerja Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan LLAJ Kalimantan Barat.

B. Akibat Hukum Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-

KPPU2014 tentang Pembatalan Putusan KPPU Nomor 06KPPU-L2012 Pasal 45 ayat 3 UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan usaha Tidak Sehat telah mengatur bahwa pihak yang tidak menerima putusan Pengadilan Negeri dalam perkara keberatan dapat melakukan upaya hukum kasasi. Disisi lain Pasal 30 ayat 1 Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung menyatakan bahwa Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi dapat membatalkan putusan atau penetapan pengadilan dari semua lingkungan peradilan dengan alasan 17 : a. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku dan c. Lalai memenuhi syarat syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundangundangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan. Berdasarkan pasal diatas, Mahkamah Agung memiliki wewenang untuk membatalkan putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha, ketika ditemukan alasan penguat dibatalkannya putusan tersebut. Didalam putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014 berbunyi sebagai berikut: 17 Andi Fahmi Lubis, DKK, Hukum Persaingan Usaha: Antara Teks dan Konteks,h.341.

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88

Pembatalan Putusan Arbitrase Internasional (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 631 K/Pdt.Sus/2012)

14 81 121

Disparatis putusan sanksi denda pada persekongkolan tender (studi putusan MA perkara Nomor 118 K/Pdt.Sus-KPPU/2013)

1 20 0