Bahan Hukum Pengelolaan dan Analisis Bahan Hukum

Konspetual conceptual approach, dan Pendekatan Kasus Case approach. 16 Pendekatan Perundang-Undangan Statute approach, diterapkan guna memahami bagaimana persaingan usaha yang sehat dalam monopoli suatu kegiatan pasar dimana dalam persaingan tender pembangunan Terminal Angkutan Jalan Sei Ambawang Kota Pontianak Tahap XI Tahun 2012 terjadi pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pendekatan Konseptual conceptual approach diterapkan guna memahami konsep-konsep persaingan usaha tidak sehat, persekongkolan tender, Pendekatan Kasus Case approach diterapkan dalam mengamati telaah beberapa kasus yang sudah menjadi putusan pengadilan tetap yang berhubungan dengan kasus Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

3. Bahan Hukum

Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga jenis, yaitu: a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mencakup ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan mempunyai kekuasaan hukum yang mengikat. Bahan hukum yang di gunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 16 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, cet VI Surabaya: Kencana,2010, h.96. 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, 3 Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. 4 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan Terhadap Putusan KPPU. 5 Putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014 tentang Pembatalan Putusan KPPU Nomor 06KPPU-L2012. b. Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari penelusuran buku dan artikel yang berkaitan dengan penjelasan mendalam mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, diantaranya buku-buku, skripsi, tesis, dan disertasi mengenai hukum persaingan usaha serta artikel ilmiah dan tulisan di internet. c. Bahan non-hukum Bahan non hukum adalah bahan diluar bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang dipandang perlu. Bahan non hukum berupa buku-buku mengenai Ilmu Politik, Ekonomi, Sosiologi, Filsafat, dan Kebudayaan

4. Pengelolaan dan Analisis Bahan Hukum

Adapun bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan non-hukum diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa, sehingga ditampilkan dalam penulisan yang lebih sistematis untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Selanjutnya setelah bahan hukum diolah, dilakukan analisis terhadap bahan hukum tersebut yang akhirnya akan diketahui bagaimana hasil dari analisis putusan Mahkamah Agung Nomor 241 KPdt.Sus-KPPU2014 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

H. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88

Pembatalan Putusan Arbitrase Internasional (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 631 K/Pdt.Sus/2012)

14 81 121

Disparatis putusan sanksi denda pada persekongkolan tender (studi putusan MA perkara Nomor 118 K/Pdt.Sus-KPPU/2013)

1 20 0