85
dependen.
78
Selain itu uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak.
79
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen
secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika nilai t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
berarti bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Dengan menggunakan uji Tabel t dengan signifikansi α = 0,05 , didapat t tabel dengan perhitungan berikut:
t tabel
= | α ; df = n-k | = 5 ; df = 60-5
= 0.05 ; df = 55 = 2.004045
Berikut ini adalah uji t dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen:
1 Uji t variabel Return on Asset ROA terhadap Dividend Payout Ratio DPR
78
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011, h.98.
79
Nachrowi Djalal dan Hardius Usman, Penggunaan Teknik Ekonometri, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, h.24.
86
Melihat hasil output pada tabel 4.5, didapat nilai t hitung pada variabel ROA sebesar 3.878946, yang berarti nilai t hitung 3.878946
t tabel 2.004045, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Asset secara individual
berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Tanda yang positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
searah antara variabel Return on Asset dengan Dividend Payout Ratio, sehingga peningkatan Return on Asset menyebabkan meningkatnya
jumlah Dividend Payout Ratio. 2 Uji t variabel Debt to Equity Ratio DER terhadap Dividend Payout
Ratio DPR Melihat hasil output pada tabel 4.5, didapat nilai t hitung pada
variabel DER sebesar 1.629104, yang berarti nilai t hitung 1.629104 t tabel 2.004045, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
3 Uji t variabel Asset Growth terhadap Dividend Payout Ratio DPR Melihat hasil output pada tabel 4.5, didapat nilai t hitung pada
variabel Asset Growth sebesar -6.423639, yang berarti nilai t hitung 6.423639 t tabel 2.004045, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dapat disimpulkan bahwa variabel Asset Growth secara individual berpengaruh signifikan negatif terhadap Dividend Payout Ratio.
87
Tanda yang negatif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berlawanan antara variabel Asset Growth dengan Dividend Payout
Ratio, sehingga peningkatan Asset Growth menyebabkan menurunnya jumlah Dividend Payout Ratio.
4 Uji t variabel DPR tahun sebelumnya terhadap Dividend Payout Ratio DPR
Melihat hasil output pada tabel 4.5, didapat nilai t hitung pada variabel DPR t-1 sebesar 6.129360, yang berarti nilai t hitung
6.129360 t tabel 2.004045, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel DPR tahun sebelumnya secara
individual berpengaruh signifikan positif terhadap Dividend Payout Ratio.
Tanda yang positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang searah antara variabel DPR tahun sebelumnya dengan Dividend
Payout Ratio saat ini, sehingga besarnya pembayaran DPR tahun sebelumnya memberikan gambaran besarnya pembayaran Dividend
Payout Ratio saat ini.
88
4. Analisis Regresi
Dari hasil ouput pada tabel 4.5, didapatkan model persamaan regresi sebagai berikut:
LOGDPR = 1.500349 + 0.317229LOGROA + 0.087224LOGDER - 0.218273LOGAsset Growth + 0.437055LOGDPR
t-1
Dari model persamaan regeresi diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut: a Konstanta sebesar 1.500349 menyatakan bahwa jika ROA, DER, Asset
Growth, dan DPR
t-1
bernilai 0, maka nilai DPR adalah sebesar 1.500349. b Koefisien regresi ROA sebesar 0.317229 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 dari faktor ROA, maka jumlah Dividend Payout Ratio akan bertambah sebesar 0.317229 dengan asumsi bahwa variabel independen
lain dari model regresi tetap. c Koefisien regresi Asset Growth sebesar -0.218273 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 dari faktor Asset Growth, maka jumlah Dividend Payout Ratio akan berkurang sebesar 0.218273 dengan asumsi bahwa
variabel independen lain dari model regresi tetap. d Koefisien regresi DPR
t-1
sebesar 0.437055 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 dari faktor DPR
t-1
, maka jumlah Dividend Payout Ratio akan bertambah sebesar 0.437055 dengan asumsi bahwa variabel
independen lain dari model regresi tetap.
89
C. Interpretasi
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Return on Asset ROA
Dari hasil penelitian menunjukkan Return on Asset ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR. Pada
variabel ini, didapatkan tanda yang positif pada koefisien regresinya. Artinya, jika ROA suatu perusahaan meningkat, maka besarnya DPR juga akan
meningkat. Koefisien regresi ROA sebesar 0.317229 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 dari faktor ROA, maka jumlah Dividend Payout Ratio
akan bertambah sebesar 0.317229 dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari model regresi tetap.
ROA memberikan indikasi tentang baik buruknya manajemen dalam pengelolaan aktivanya untuk menghasilkan laba, sehingga besarnya ROA
dapat dijadikan indikator dari keberhasilan suatu perusahaan. Besarnya pengembalian laba atas aktiva suatu perusahaan memiliki pengaruh yang
positif terhadap pembayaran dividen, karena dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham bersumber dari keuntungan yang dihasilkan dari operasi
yang dilakukan perusahaan. Perusahaan dengan keuntungan yang tinggi melalui aset yang dimiliki, bersedia untuk membayarkan jumlah dividen yang
tinggi, oleh karena itu ROA berpengaruh positif terhadap kebijakan pembayaran dividen.
90
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang ditemukan oleh Amidu dan Abor 2006, Imran 2011, Shubiri 2011, Al-Kuwari 2009, Al-Malkawi,
Twairesh, Harery 2013, bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap pembayaran dividen.
2. Debt to Equity Ratio DER
Dari hasil penelitian menunjukkan Debt to Equity Ratio DER tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR. Rasio hutang
perusahaan seharusnya menjadi pertimbangan manajemen dalam kemampuan membayarkan dividen kepada pemegang saham. Karena ketika proporsi
hutang yang digunakan perusahaan untuk struktur modal tinggi, maka akan semakin tinggi pula kewajiban perusahaan. Peningkatan hutang akan
mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham, karena kewajiban membayar hutang lebih diutamakan. Hasil
penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlina dan Danica 2009, Indriani 2014, Alzomaia dan Al-Khadiri 2013,
yang menemukan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR, dapat dikatakan bahwa meningkatnya DER tidak
akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada pemegang saham. Peningkatan rasio hutang suatu perusahan berarti
91
tidak akan megurangi pendapatan yang akan diterima pemegang saham. Hal ini dapat terjadi mungkin karena kewajiban perusahaan melunasi hutang yang
ada tidak dibiayai dari laba perusaan, melainkan dibiayai dari sumber eksternal yaitu modal pemegang saham. Tujuannya agar keuntungan yang
baru dihasilkan dapat digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap rasio pembayaran dividen pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index juga terjadi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Indriani 2014 dengan periode penelitian tahun 2008-2012. Hal ini menandakan
bahwa data penelitian dengan objek perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index yang mungkin telah mempengaruhi hasil variabel DER tidak
berpengaruh terhadap DPR pada penelitian ini.
3. Asset Growth
Dari hasil penelitian menunjukkan Asset Growth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Pada variabel ini, didapatkan
tanda yang negatif pada koefisien regresinya. Artinya, jika Asset Growth suatu perusahaan meningkat, maka besarnya DPR akan menurun. Koefisien regresi
Asset Growth sebesar -0.218273 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 dari faktor Asset Growth, maka jumlah Dividend Payout Ratio akan berkurang