Tahap Pemilihan Regresi Data Panel Uji Signifikansi

65 dependen dan independen, n adalah jumlah pengamatan ukuran sampel. Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-saama terhadap variabel dependen. 61 Hipotesis nol H yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: H : b1 = b2 = . . . = bk = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya Ha tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: Ha : b1 ≠ b2 ≠ . . . ≠ bk ≠ 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 62 Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika nilai F hitung F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang 61 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011, h.98. 62 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3, Jakarta: Erlangga, 2009, h.239-240. 66 berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 63 c. Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh setiap variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Nilai t tabel didapat dengan derajat bebas: df: α,n-k, dimana α adalah tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah jumlah variabel dependen dan independen, n adalah jumlah pengamatan ukuran sampel. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. 64 Hipotesis nol H o yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter bi sama dengan nol, atau: H : bi = 0 Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya Ha parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi ≠ 0 63 Suliyanto , Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011, h.61-62. 64 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011, h.98. 67 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 65 Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika nilai t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 66

E. Definisi Operasional Variabel

Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian yang terdiri dari variabel dependen dan variabel independen, yaitu:

1. Variabel Dependen Y:

a. Dividend Payout Ratio DPR Dividend Payout Ratio meruapakan presentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai. DPR didefinisikan sebagai rasio antara dividend per share DPS terhadap earning per share EPS. Nilai DPS didapatkan dari perbandingan antara 65 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3, Jakarta: Erlangga, 2009, h.238-239. 66 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011, h.63. 68 jumlah dividen tunai yang dibayarkan perusahaan terhadap jumlah saham beredar. Sementara EPS merupakan perbandingan antara laba bersih yang dihasilkan perusahaan terhadap jumlah saham beredar.

2. Variabel Independen X:

a. Return on Asset ROA Return on Asset merupakan rasio keuangan yang mencerminkan tingkat keuntungan perusahaan atas penggunaan aset-asetnya. ROA merupakan perbandingan antara nilai laba bersih perusahaan yag terdapat pada laporan laba rugi terhadap nilai total aset perusahaan yang terdapat pada neraca bagian harta. b. Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio merupakan rasio keuangan yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh bagian modal yang digunakan untuk membayar hutang. DER merupakan perbandingan antara nilai total hutang perusahaan yang terdapat pada neraca bagian kewajiban terhadap nilai total modal yang terdapat pada neraca bagian modal. 69 c. Asset Growth Asset Growth merupakan indikator tingkat pertumbuhan perusahaan yang diperoleh dari pertumbuhan total asetnya. Asset Growth didapatkan dengan membandingkan nilai total aset perusahaan saat ini dikurangi dengan total aset perusahaan tahun lalu terhadap nilai total aset perusahaan tahun lalu yang terdapat pada neraca bagian harta. d. Dividend Payout Ratio tahun sebelumnya DPR t-1 Dividen tahun sebelumnya dapat menjadi faktor penentu pembayaran dividen saat ini, karena pada umumnya perusahaan tidak bersedia mengurangi jumlah dividen dari tahun lalu. Perusahaan dapat menggunakan besarnya rasio pembayaran dividen tahun lalu untuk mempertimbangkan besarnya pembayaran dividen tahun ini. 70 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakuan dengan menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index JII selama periode 2009 sampai dengan 2014. Langkah awal perkembangan pasar modal syariah dimulai dengan dibentuknya JII yang pertama kali diluncurkan oleh BEI pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta bekerjasama dengan PT.Danareksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan membantu investor yang ingin menanamkan dananya pada usaha yang beprinsip syariah. Jakarta Islamic Index dibentuk sebagai tolak ukur untuk melihat kinerja suatu investasi pada saham yang berbasis syariah guna meningkatkan kepercaaan investor untuk mengembangkan investasi berprinsip syariah. Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non syariah, melainkan berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-prinsip Islam. Dalam hal ini, di Bursa Efek Indonesia tedapat Jakarta Islamic Index yang merupakan kumpulan 30 saham yang memenuhi kriteria Islam. 67 67 Mohamad Heykal, Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012, h.38.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Pengaruh retrun on asset,current ratio,debt to equity ratio,dividen,laba bersih dan divide pay out ratio terhadap harga saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di jakarta islamic index periode 2009-2014

0 7 0

Pengaruh return on asset,current ratio,debt to equity ratio,dividen,laba bersih dan dividend payout ratio terhadap harga saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta islamic index periode 2009-2014

1 26 123

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

0 3 131

PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSET, GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSET, GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO.

0 2 14

VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSET, GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO.

5 38 16

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP DEVIDEND PAYOUT Analisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan return on asset terhadap devidend payout ratio (dpr) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

1 2 14