35
2 Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi kriteria sebagai berikut:
a kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13, yaitu tidak
melakukan kegiatan usaha: 1 perjudian dan permainan yang tergolong judi;
2 perdagangan yang
tidak disertai
dengan penyerahan
barangjasa; 3 perdagangan dengan penawaranpermintaan palsu;
4 bank berbasis bunga; 5 perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
6 jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian gharar danatau judi maisir, antara lain asuransi
konvensional; 7 memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan danatau
menyediakan barang atau jasa haram zatnya haram li-dzatihi, barang atau jasa haram bukan karena zatnya haram li-ghairihi
yang ditetapkan oleh DSN-MUI; danatau, barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat;
8 melakukan transaksi yang mengandung unsur suap risywah;
36
b rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 45, dan
c rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan
lainnya tidak lebih dari 10.
33
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio
a. Return on Asset ROA
Profitabilitas berpengaruh terhadap pembayaran dividen karena dividen adalah bagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan. Oleh
karena itu, dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan.
34
Profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui
kegiatan perusahaan.
35
Rasio profitabilitas yang diambil sebagai bahan penelitian berupa return on asset ROA. ROA digunakan untuk
mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada atau
33
Otoritas Jasa Keuangan, “Pasar Modal Syariah”, artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari http:www.ojk.go.idsharia-capital-id
.
34
Erviliana Refra dan Maria C Widiastuti, “Pengaruh Profitability, Fimr Size, Tax, Investment Opportunities, Life Cycle Stage terhadap Dividend Policy
pada Industri Manufaktur di Indonesia”, e- Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Vol.1 No.2 September 2014: 84-105.
35
Arief Sugiono dan Edy Untung, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, Jakarta: PT Grasindo, 2008, h.70.
37
dapat dikatakan rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
36
Penulis memilih ROA sebagai proksi profitabilitas perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan membayarkan dividen,
karena rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan seluruh aktiva perusahaan untuk
operasi. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat pengembalian investasi atas investasi
perusahaan pada aktiva semakin besar. Sehingga pemegang saham dapat memperhatikan besarnya ROA untuk mengukur keuntungan perusahaan
yang akan menjadi dasar besarnya dividen yang dibayarkan. Ketika ROA perusahaan
meningkat, maka
memungkinkan perusahaan
untuk membayarkan dividen yang lebih besar kepada pemegang saham.
Hasil penelitian Amidu dan Abor 2006, Imran 2011, Shubiri 2011, Patra, Poshakwale, dan Ow Yong 2012, Al-Kuwari 2009, Al-
Malkawi, Twairesh, Harery 2013, menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kemungkinan
perusahaan membayarkan dividen. Al Malkawi 2008 menemukan bahwa profitabilitas adalah penentu utama terhadap tingkat pembayaran dividen
dan kemungkinan perusahaan untuk membayar dividen.
36
Arief Sugiono dan Edy Untung, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, Jakarta: PT Grasindo, 2008, h.71.