18
BAB II TI NJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Kepemimpinan 2.1.1.1 Defenisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses dimana individu memengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama Northouse, 2013:5. Kepemimpinan
melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam, yang terjadi di antara orang- orang yang menginginkan perubahan signifikan, dan perubahan tersebut
mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya bawahan. Pengaruh dalam hal ini berarti hubungan diantara pemimpin dan
pengikut sehingga bukan sesuatu yang pasif, tetapi merupakan suatu hubungan timbal balik dan tanpa paksaan. Dengan demikian, kepemimpinan itu merupakan
proses yang saling mempengaruhi. Masalah kepemimpinan telah muncul bersamaan dengan dimulainya
sejarah manusia yaitu sejak manusia menyadari pentingnya hidup berkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membutuhkan seseorang atau beberapa
orang yang mempunyai kelebihan-kelebihan daripada yang lain, terlepas dalam bentuk apa kelompok manusia itu dibentuk. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena
manusia selalu mempunyai keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu. Menurut Robbins 2009:58, kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya suatu tujuan. Definisi
Universitas Sumatera Utara
19 kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Menurut Hasibuan
2011 : 170, pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. 2.1.1.2 Unsur Pokok Kepemimpinan
Rumusan kepemimpinan dari sejumlah ahli tersebut menunjukkan bahwa dalam suatu organisasi terdapat orang yang mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi, mengarahkan, membimbing dan juga sebagian orang yang mempunyai kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mengikuti apa
yang menjadi kehendak dari pada atasan atau pimpinan mereka. Karena itu, kepemimpinan dapat dipahami sebagai kemampuan mempengaruhi bawahan agar
terbentuk kerjasama di dalam kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila orang-orang yang menjadi pengikut atau bawahan dapat dipengaruhi oleh
kekuatan kepemimpinan yang dimiliki oleh atasan maka mereka akan mau mengikuti kehendak pimpinannya dengan sadar, rela, dan sepenuh hati.
Gambar 2.1 Unsur-unsur Pokok dalam Kepemimpinan
Pemimpin KeinginanNiat
Tanggungjawab Pribadi
Perubahan Pengaruh
Pengikut
Tujuan
Universitas Sumatera Utara
20 Pemimpin mempengaruhi bawahannya, demikian sebaliknya. Orang-orang
yang terlibat dalam hubungan tersebut menginginkan sebuah perubahan sehingga pemimpin diharapkan mampu menciptakan perubahan yang signifikan dalam
organisasi dan bukan mempertahankan status. Selanjutnya, perubahan tersebut bukan merupakan suatu yang diinginkan pemimpin, tetapi lebih pada tujuan yang
diinginkan dan dimiliki bersama. Tujuan tersebut merupakan sesuatu yang diinginkan, yang diharapkan, yang harus dicapai dimasa depan sehingga tujuan ini
menjadi motivasi utama visi dan misi organisasi. Pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk mencapai perubahan berupa hasil yang diinginkan bersama
Anoraga, 2000:190. Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi di antara orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orang-
orang sehingga kepemimpinan melibatkan pengikut. Proses kepemimpinan juga melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan
pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Dengan demikian, baik pemimpin ataupun pengikut mengambil tanggung jawab pribadi personal
responbility untuk mencapai tujuan bersama tersebut. Menurut Kielson Anoraga:2000 ada Perubahan paradigma yang muncul
sehingga harus diadopsi oleh pemimpin dan organisasi. Paradigma ini akan menentukan pola dan gaya kepemimpinan seorang pemimpin sehari-hari, selama
pemimpin mengarahkan organisasi menuju kesuksesan di masa depan. Dalam hal ini, secara umum paradigma diartikan sebagai pola pikir dan cara pandang yang
mencerminkan pemahaman dan penerimaan akan dunia.
Universitas Sumatera Utara
21 Sumber: Safaria 2004
Gambar 2.2 Perbedaan orientasi atau Paradigma Lama dan Baru
Tugas seorang pemimpin pada garis besarnya ada tiga Anoraga, 2000: 193 yaitu :
1. Memberikan struktur terhadap situasi Tugas pemimpin memberikan struktur terhadap suatu situasi maksudnya
adalah menyederahanakan dan mencarikan alternatif pemesahansolusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi kelompoknya.
2. Mengendalikan tingkah laku kelompok Mengawasi, memantau dan mengendalikan tingkah laku kelompok yang
mungkin dapat merugikan atau tingkah laku individu yang dapat merugikan kemlompok.
3. Sebagai juru bicara kelompoknya. Memberikan informasi yang benar, meluruskan informasi kepada
masyarakat tentang sesuatu yang diperlukan dalam rangka mengamankan kelompoknya. Juga memberikan informasi ke bawahan tentang sesuatu
yang dibutuhkan bawahan. Dalam kehidupannya sebagai pemimpin di dalam kelompok social
organisasi, seorang pemimpin akan dituntut oleh beberapa hal, yang meliputi
Realitas Baru bagi Pemimpin Paradigma Lama
Paradigma Baru
Masa Industri Masa Informasi
Stabilitas Kontrol
Kompetisi Kolaborasi
Barang Orang dan Hubungan
Universitas Sumatera Utara
22 sekumpulan peran yang kompleks, dan demikian pula dengan fungsinya. Dalam
kaitannya dengan fungsi dan peran, seorang pemimpin dapat mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada para pembantunya sesuai dengan
kedudukan yang ada dan berlaku. Peranan pemimpin yang dimaksud Anoraga, 2000:194 adalah :
1. Pemimpin sebagai perencana 2. Pemimpin sebagai pembuat kebijakan
3. Pemimpin sebagai ahli 4. Pemimpin sebagai pelaksana
5. Pemimpin sebagai pengendali 6. Pemimpin sebagai pemberi hadiah dan hukuman
7. Pemimpin sebagai sebagai teladan dan lambing 8. Pemimpin sebagai tempat menimpa segala kesalahan
9. Pemimpin sebagai pengganti peran anggota lain Kepemimpinan memiliki kaitan yang erat degan kekuasaan. Dalam hal ini
Boone dan Kurzt dalam Anoraga 2000,195 mengemukakan: “Apa pun bentuknya kepemimpinan selalu melibatkan penggunaan kekuasaan. Mereka juga
mengemukakan defenisi kekuasaan sebagai : Kemampuan seseorang dalam mempengaruhi
perilaku orang lain.”
2.1.2 Gaya Kepemimpinan Tranformasional 2.1.2.1 Defenisi Gaya Kepemimpinan Transformasional