36 Makna empati adalah memahami perasaan dan masalah orang lain serta
berpikir dengan sudut pandang mereka, menghargai perbedaan persasaan orang mengenai berbagai hal. Menurut Goleman kemampuan indera perasaan seseorang
sebelumn yang bersangkutan mengatakannya merupakan intisari empati. Empati memahami cara-cara komunikasi yang dibangun di atas kecakapan-kecakapan
yang lebih mendasar, khususnya kesadaran diri self awareness dan kendali diri self control.
e. Keterampilan Sosial
Keterampilan social, adalah kemampuan untuk menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi
dan jaringan social, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah, meyelesaikan perselisihan untuk
bekerjasama dalam tim. Kemampuan ini dimulai dengan mengelola emosi diri sendiri dan
berlanjut pada kemampuan menangani emosi orang lain. Menurut Goleman, menangani emosi orang lain merupakan seni yang mantap untuk menjalin
hubungan, membutuhkan kematangan dua keterampilan emosional lain, yaitu manajemen diri dan empati. Dengan kedua landasan tersebut, keterampilan
berhubungan dengan orang lain akan matang. Ini merupakan kecakapan social yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain.
2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
Yanuarita 2014, 15 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional.
Universitas Sumatera Utara
37 a.
Faktor Internal Faktor internal adalah apa yang ada dalam diri individu yang
mempengaruhi kecerdasan emosinya. Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu:
Segi Jasmani : faktor pisik dan kesehatan individu, apabila fisik dan kesehatan seseorang terganggu dapat dimungkinkan mempengaruhi proses
kecerdasan emosinya. Segi Psikologis : mencakup di dalamnya pengalaman, perasaan,
kemampuan berpikir dan motivasi. b.
Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah stimulus dan lingkungan dimana kecerdasan emosi
berlangsung. Faktor eksternal meliputi : Stimulus itu sendiri : kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa distorsi
Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi proses kecerdasan emosi : objek lingkungan yang melatarbelakangi merupakan
kebulatan yang sangat sulit dipisahkan.
2.1.3.4 Pendukung dan Penentang Kecerdasan Emosional
Robbin dan Judge 2009, 336-337 menjelaskan bahwa kecerdasan emosional memiliki beberapa hal pendukung, yaitu :
1. Daya Tarik Intuitif
Universitas Sumatera Utara
38 Terdapat banyak daya tarik intuitif pada konsep kecerdasan emosional.
Sebagian besar orang akan setuju bahwa adalah baik untuk memiliki kecerdasan jalanan dan kecerdasan sosial. Orang-orang yang dapat
mendeteksi emosi orang lain, dan mengendalikan emosi mereka sendiri, dan menangani interaksi sosial dengan baik akan mempunyai kaki yang
kuat untuk berdiri di dalam dunia bisnis, jadi pemikiran ini berlanjut. 2. Kecerdasan Emosional Meramalkan Kriteria yang Penting
Terdapat banyak bukti yang memperkuat bahwa kecerdasan emosional tingkat tinggi memengaruhi kinerja seseorang menjadi lebih baik dalam
pekerjaannya. Sebuah penelitian lainnya menemukan bahwa kemampuan mengenali emosi pada ekspresi pada wajah orang lain dan secara
emosional dapat meramalkan peringkat rekan kerja terhadap seberapa berharga orang-orang tersebut untuk organisasi mereka. Akhirnya,
penelitian mengidentifikasi bahwa secara keseluruhan EI berhubungan secara moderat dengan kinerja pada pekerjaan.
3. EI Berbasis Biologis Satu penelitian telah menunjukan bahwa orang-rang dengan kerusakan
pada bagian otak yang mengatur pemrosesan emosioanl mempunyai nilai yang secara siginifikan lebih rendah pada ujian-ujian EI. Meskipun orang-
orang dengan kerusakan otak tersebut tidak mempunyai nilai yang rendah ada ukuran-ukuran standar kecerdasan dibandingkan orang-orang yabg
tidak memiliki kerusakan otak yang sama, mereka tetap terganggu dengan pengambilan keputusan normal. Hal ini menyatakan bahwa EI berbasis
Universitas Sumatera Utara
39 secara neurologi dalam sedemikian rupa yang tidak berhubungan dengan
ukuran-ukuran standar kecerdasan, dan orang-orang yang menderita kerusakan neurologi tersebut memiliki nilai lebih rendah pada EI dan
membuat keputusan yang lebih burur dibandingkan orang-orang yang lebih sehat dalam hal ini.
Dalam Robbin dan Judge 2009, 336-337 juga menjelaskan bahwa kecerdasan emosional juga memiliki beberapa hal yang menentangnya, yaitu :
1. EI adalah Sebuah Konsep yang Samar 2. EI Tidak Dapat Diukur
3. Validitas EI Masih Dipertanyakan
2.1.4 Keberhasilan Usaha 2.1.4.1 Defenisi Keberhasilan Usaha