25
jarimah pemalsuan tanda tangan dan pemalsuan stempel dengan tindak pidana pemalsuan surat tersebut, maka tindak pidana pemalsuan surat ini harus
dikategorikan kedalam jarimah takzir mengingat tindak pidana pemalsuan surat ini baik jenis maupun hukumannya tidak disbutkan di dalam nash syara’ secara
jelas.
2. Dasar Hukum Larangan Tindak Pidana Pemalsuan Surat
Secara umum, perbuatan memalsukan surat merupakan perbuatan dusta bohonng, karena pada dasarnya di dalam perbuatan tersebut terdapat perbuatan
dusta yakni dengan tidak memberikan keterangan yang sebenarnyaseharusnya di dalam surat yang dipalsukan tersebut.
Penipuan sering terjadi dalam hal jual beli, seperti dalam suatu riwayat ketika suatu hari, Rasullah SAW melewati penjual makanan, kemudian beliau
memasukkan tangannya ke dalam barang dagangan tersebut. Ternyata didapatinya makanan yang dijual itu basah, dan sudah tidak baik untuk
dimakan.
8
Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah, yang berbunyi:
ت ف ف خ ف عط ص ع ع ه ص ه
أ أ ع
عج افأ ه ء
صأ ؟ عط ح ص ف ا ع صأ ف شغ ؟
ك عط ف .
هاور مل ش م
8
Said Agil Husin Munawwar, MA dan Abdul Mustaqin, M.Ag, Asbabul Wurud Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio Kontekstual, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001, cet. 1, h.125
26
Artinya: Dari Abu Hurairah ra, berkata:”pada suatu ketika Rasulullah
melewati tumpukan makanan dipasas”, lalu beliau memasukkan tangannya kedalam tumpukan itu setelah diangkat kembali, ternyata jari-jari beliau basah.
Lalu beliau bertanya “kenapa begini hai penjual makanan? ,”jawabannya”kena hujan ya Rasulullah”sabda beliau, mengapa tidak ditaruh di atas yang basah
supaya dilihat orang; siapa yang menipu tidak termasuk golonganku .” H.R
Muslim Dari hadis di atas jelaslah bahwa penipuan itu diharamkan karena
penipuan merupakan suatu kebohongan yang dapat merugikan orang lain maka Islam melarang berbohong dan menganggapnya sebagai perbuatan dosa besar.
Selain itu ada hadist yang menerangkan tentang berbuat dusta.
ج إ إ إ
ص إف ص ع ص ج
إ ج إ إف
ك إ ص ه ع ح ص ح
ك ه ع ح
ح ج
إ ج
ش
9
Artinya: “ hendaklah kamu berlaku jujur membimbing kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kesurga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan
berusaha mempertahankan atau mencari kejujuran, maka dia dicatat Allah
sebagai “shadiq” dan hindarilah olehmu dusta karena sesungguhnya dusta itu membimbing kepada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka. Seseorang
yang senantiasa berdusta dan mempertahankan kedustaan maka dia dicatat oleh
Allah sebagai “kadzab” HR. Muslim.
9
Muslim bin Al-haj Ibn Muslim Al-Qusyiriy Al-Naisaburiy Al Muslim, Shahih Al Muslim, Bairut; Dar al-fikr, t.t,, Juz 8, h. 29.