32
B. Pemalsuan Akta Otentik
Kejahatan pemalsuan surat pada umumnya adalah berupa pemalsuan surat dalam bentuk pokok bentuk standar yang dimuat dalam pasal 264, yang
merumuskan adalah sebagai berikut:
2
1 Pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling lama delapan
tahun, jika dilakukan terhadap: 1.
Akta-akta otentik 2.
Surat hutang atau sertifikat hutang dari sesuatu negara atau bagiannya ataupun dari suatu lembaga umum;
3. Surat sero atau hutang atau sertifikat sero atau hutang dari sesuatu
perkumpulan, yayasan, perseroan atau maskapai; 4.
Talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu surat yang diterangkan dalam 2 dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan
sebagai pengganti surat-surat itu; 5.
Surat kredit atau surat dagang yang diperuntukkan untuk diedarkan 2
Diancam dengan pidana yang sama barang siapa dengan sengaja memakai surat tersebut dalam ayat pertama, yang isinya tidak sejati
atau yang dipalsukan seolah-olah benar dan tidak dipalsu, jika pemalsuan surat itu dapat menimbulkan kerugian.
2
Darus Badrulzaman Mariam, KUHPerdata Buku III Hukum Perikatan Dengan Penjelasan, Bandung: Alumni, 1996, h. 24.
33
Membuat surat palsu dapat berupa hal-hal berikut:
3
1. Membuat surat palsu yang sebagian atau seluruh isi surat tidak sesuai atau
bertentangan dengan kebenaran. Membuat surat palsu yang demikian disebut pemalsuan intelektual intelectuale valschelijk.
2. Membuat surat palsu yang seolah-olah surat itu berasal dari orang lain selain
si pembuat surat. Membuat surat palsu yang demikian ini disebut dengan pemalsuan materiil materiele valschelijk. Palsunya surat atau tidak benarnya
surat terletak pada asalnya atau si pembuat surat. Di samping isi dan asalnya sebuah surat disebut surat palsu, apabila tanda
tangannya yang tidak benar. Hal ini dapat terjadi dalam hal misalnya: 1.
Membuat dengan meniru tanda tangan seseorang yang tidak ada orangnya, seperti orang yang telah meninggal dunia atau secara fiktif dikarang-karang:
2. Membuat dengan meniru tanda tangan orang lain baik dengan persetujuannya
ataupun tidak. Sedangkan perbuatan memalsukan versvalsen surat adalah perbuatan
mengubah dengan cara bagaimanapun oleh orang yang tidak berhak atas sebuah surat yang berakibat sebagian atau seluruh isinya menjadi lainberbeda dengan isi
surat semula.
4
Tidak penting apakah dengan perubahan itu lalu isinya menjadi benar ataukah tidak ataukah bertentangan dengan kebenaran ataukah tidak, bila
3
Mariam, KUHPerdata Buku III Hukum Perikatan Dengan Penjelasan., h. 31.
4
Lihat dalam Nina Tania Rahayu, Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Umum, Universitas Indonesia Fakultas Hukum Program Studi Magister Kenotariatan Depok:
Juni, 2010, h.46.