Asas-Asas Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris

55 4. Asas Kecermatan Notaris dalam mengambil suatu tindakan harus dipersiapkan dan didasarkan pada aturan hukum yang berlaku. Meneliti semua bukti yang diperlihatkan kepada notaris dan mendengarkan keterangan atau pernyataan para pihak wajib dilakukan sebagai bahan dasar untuk dituangkan dalam akta. Asas kecermatan ini merupakan penerapan dari Pasal 16 ayat 1 huruf a, antara lain dalam menjalankan tugas jabatannya wajib bertindak seksama. 5. Asas Pemberian Alasan Setiap akta yang dibuat di hadapan atau oleh notaris harus mempunyai alasan dan fakta yang mendukung untuk akta yang bersangkutan atau ada pertimbangan hukum yang harus dijelaskan kepada para pihakpenghadap. 6. Larangan Penyalahgunaan Wewenang Pasal 15 UUJN merupakan batas kewenangan notaris dalam menjalankan tugas jabatannya. Penyalahgunaan wewenang yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh notaris di luar dari wewenang yang telah ditentukan. Jika notaris membuat suatu tindakan di luar wewenang yang telah ditentukan, maka tindakan notaris dapat disebut sebagai tindakan penyalahgunaan wewenang.jika tindakan seperti merugikan para pihak, maka para pihak yang merasa dirugikan dapat menuntut notaris. 7. Larangan Bertindak Sewenang-wenang Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya dapat menentukan, tindakan para pihak dapat dituangkan dalam bentuk akta notaris atau tidak. 56 Sebelum sampai pada keputusan seperti itu, notaris harus mempertimbangkan dan melihat semua dokumen yang diperlihatkan kepada notaris. Dalam hal ini notaris mempunyai peranan untuk menentukan suatu tindakan dapat dituangkan dalam bentuk akta atau tidak, dan keputusan yang diambil harus didasarkan pada alasan hukum yang harus dijelaskan kepada para pihak. 27 27 Adjie, Hukum Notaris Indonesia Tafsir Tematik Terhadap UU No.30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, h. 33-38. 57

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PUTUSAN

MAHKAMAH AGUNG No. 1568 KPid2008 TENTANG PEMALSUAN AKTA OTENTIK OLEH NOTARIS

A. Kronologi Perkara

Terdakwa notaris dalam kasus pemalsuan akta otentik ini adalah AMBAR PAWITRI, SH. Lahir di Sidoarjo, umur 47 tahun, jenis kelamin perempuan, bertempat tinggal Jl. Bromo No. 11 Kota Malang, beragama Islam, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Notaris. 1 Terdakwa AMBAR PAWITRI, SH. Pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat ditentukan lagi dengan pasti antara bulan juni dan juli 2003 atau setidak-tidaknya disekitar waktu itu dalam tahun 2003 bertempat di kantor terdakwa di Jl. Bromo No.11 Kota Malang atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Malang, terdakwa telah membuat secara tidak benar atau memalsu surat otentik yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal, dengan maksud memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak 1 Direktori Putusan, Putusan No: 1568kPid2008, diakses pada tanggal 20 April 2014, dari putusan.mahkamahagung.go.id, h. 1. 58 dipalsu, adapun perbuatan tersebut dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut: Sertifikat SHM yang telah berada di tangan terdakwa karena diminta oleh saksi ENDANG WAHYUNI dan saksi DEWI NURMAYA untuk dibuatkan akta jual beli dan balik nama ternyata oleh terdakwa dibuatkan surat peralihan hak atau jual beli dari pemilik semula yakni saksi Ir. IRWAN kepada karyawan-karyawan terdakwa sendiri yakni saksi YOYOK SUNARYO, SOETRISNO dan saksi SINTHA DEWI ARTHARINI, dimana saksi YOYOK maupun saksi SINTHA tidak pernah melakukan pembelian tanah ataupun villa dengan Ir. IRWAN namun terdakwa telah membuat peralihan hak atau akta jual beli yang isinya tidak benar seolah-olah telah terjadi jual beli antara nama-nama karyawannya dengan pemilik tanah semula yakni Ir. IRWAN, sebagaimana saksi SINTHA memang telah diminta untuk menandatangani akte jual beli namun saksi SINTHA sendiri tidak pernah membeli ataupun tidak tahu nama penjualnya siapa. 2 Begitu pula yang terjadi pada saksi YOYOK, seperti AJB No. 1641- 1XFS-BATU2002 tanggal 02 september 2002 adalah tidak benar karena saksi SINTHA masuk bekerja pada terdakwa barulah tahun 2003, begitu juga dengan AJB No. 71-1FS-BATU2002 tanggal 22 januari 2002 dimana isinya juga tidak benar karena saksi YOYOK barulah masuk bekerja pada terdakwa tahun 2003, untuk semua surat-surat yang isinya tidak benar itu yang membuat adalah 2 Direktori Putusan, Putusan No: 1568kPid2008, diakses pada tanggal 20 April 2014, dari putusan.mahkamahagung.go.id, h.2. 59 terdakwa dan untuk kepentingan terdakwa sendiri yang dikatakannya pada saat itu adalah untuk membantu klien terdakwa, dari surat yang isinya tidak benar atau dipalsu itulah dapatnya terdakwa untuk mengajukan kredit pada bankBPR MULYO SRI REJEKI di Wlingi-Blitar, atas perbuatan terdakwa yang telah membuat akta jual beli yang isinya tidak benar itulah maka saksi DEWI NURMAYA dan saksi ENDANG WAHYUNI merasa dirugikan karena hingga kini sertifikat-sertifikat yang mereka miliki tersebut belum dapat dikuasainya. 3 Dari surat-surat akta jual beli palsu yang dibuat oleh terdakwa itu selanjutnya terdakwa mengajukan surat-surat itu sebagai jaminan hutang kepada BPR MULYO SRI REJEKI untuk mendapatkan pinjaman uang dengan cara meminta tanda tangan saksi YOYOK dan SINTHA untuk menandatangani blanko kosong pengajuan kredit kepada BPR. 4 dimana antara saksi yoyok dan saksi sintha sendiri tidak pernah mengajukan kredit kepada BPR tersebut, setelah diajukan kredit dengan jaminan sertifikat-sertifikat yakni untuk SHM No. 00995 atas tanah seluas 311M menggunakan nama SOETRISNO dengan jaminan kredit sebesar Rp. 40.000.000,- tanggal 24 februari 2003 dalam jangka waktu tempo selama 3 bulan, sedang SHM No.00994 atas tanah seluas 47 M dengan menggunakan nama SINTHA DEWI ARTHARINI sebesar Rp. 35.000.000,- tanggal 10 juni 2003 dalam jangka waktu tempo 3 bulan, dimana para saksi yang 3 Direktori Putusan, Putusan No: 1568kPid2008, diakses pada tanggal 20 April 2014, dari putusan.mahkamahagung.go.id, h.2. 4 Direktori Putusan, Putusan No: 1568kPid2008, diakses pada tanggal 20 April 2014, dari putusan.mahkamahagung.go.id, h.3. 60 telah mengajukan pinjaman itu tidak pernah menerima uang sebagaimana permohonan kredit yang diajukannya melainkan keseluruh uang itu diterima oleh terdakwa sendiri sehingga pemakaian surat-surat itu menimbulkan kerugian baik pada saksi DEWI NURMAYA dan saksi ENDANG sebagai pemilik sertifikat yang hendak dibuatkan akta jual beli dan balik nama maupun kerugian pada saksi YOYOK dan SINTHA dimana nama-nama merekalah yang seolah-olah telah mengajukan pinjaman dengan akta jual beli yang telah dibuatkan oleh terdakwa hingga dapatnya disetujui pinjaman yang diajukan tersebut yang keseluruhannya hanyalah untuk kepentingan terdakwa sendiri. 5 Akibat dari perbuatan terdakwa AMBAR PAWITRI, SH, jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Malang menuntut terdakwa AMBAR PAWITRI dengan: 6 1. Menyatakan terdakwa AMBAR PAWITRI, SH bersalah melakukan tindak pidana “memalsu surat otentik dan memakainya serta melakukan penggelapan dalam jabatannya” sebagaimana diatur dalam pasal 264 ayat 1 KUHP dan pasal 264 ayat 2 KUHP serta pasal 374 jo pasal 65 ayat 1 KHUP dalam surat dakwaan. 5 Direktori Putusan, Putusan No: 1568kPid2008, diakses pada tanggal 20 April 2014, dari putusan.mahkamahagung.go.id, h.4. 6 Direktori Putusan, Putusan No: 1568kPid2008, diakses pada tanggal 20 April 2014, dari putusan.mahkamahagung.go.id, h.9.

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

Kajian hukum pidana Islam terhadap putusan hakim tentang pemalsuan akta otentik oleh notaris : analisis putusan Mahkamah Agung nomor 1568 K/PID/2008

1 19 0

PENERAPAN TEORI PENAFSIRAN HUKUM OLEH HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN AKTA OTENTIK YANG DILAKUKAN NOTARIS.

0 2 11

PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS TERHADAP PERBUATAN MELAWAN HUKUM ATAS PEMBUATAN AKTA OTENTIK (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 1873 K/PDT/2012).

0 0 14

TINDAK PIDANA PEMALSUAN AKTA OTENTIK YANG DILAKUKAN OLEH NOTARIS (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 1860 K/PID/B/2010.

0 1 13

Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam pemalsuan Akta Otentik (Studi tentang putusan Mahkamah Agung republik Indonesia Nomor:1014k/Pid/2013) Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam pemalsuan Akta Otentik (Studi tentang putusan Mahkamah Agung republik Ind

0 1 11