12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Respon Mustahik
1. Definisi Respon
Respon adalah suatu reaksi atau jawaban suatu reaksi atau proses fisiologis yang tergantung dari stimuli atau merupakan hasil dari stimuli
tersebut.
6
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, respon dapat diartikan sebagai suatu tanggapan, reaksi, atau jawaban. Menurut Soejono Soekanto,
kata respon dengan kata response yaitu perilaku yang merupakan konsekuensi dari perilaku sebelumnya.
7
Sedangkan dalam Ilmu Komunikasi, respon disebut juga umpan balik atau Feedback, yakni tanggapan komunikasi apabila tersampaikan atau
disampaikan kepada komunikator.
8
Respon dengan istilah umpan balik yang memiliki peran atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi. Dengan
adanya respon yang disampaikan oleh objek dakwah kepada subyek dakwah
6
Dai Gulo, Kamus Psychologi, Bandung: Tonis, 1982, h. 249.
7
http:junsu.blog.fisp.uns.ac.id201306, diakses pada pada Tgl. 18 Maret 2014, pukul: 21.11 WIB
8
Onong Uchjana Effendy, ILMU KOMUNIKASI:Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007, Cet-21, h. 19.
atau dari komunikan atau komunikator, akan meminimalisir kesalahan penafsiran dalam sebuah proses dakwah atau komunikasi.
9
Sementara untuk mengukur keberhasilan komunikasi yang dilakukan, maka harus ada arus balik umpan balik respon feedback yang diberikan oleh
komunikan. Dengan demikian kedudukan feedback dalam komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting, sebab ia menerangkan kepada
komunikator bahwa pesannya dapat diterima dan ditanggapi oleh komunikan. Respon terbagi kedalam dua kelompok, yaitu konfirmasi dan
diskonfirmasi . Konfirmasi menurut Sieburg dan Larson adalah “any behavior
that cause another person to value himself more ”. Sebaliknya, diskonfirmasi
adalah “behavioer that cause a person to value himself less”. Konfirmasi akan memperteguh hubungan interpersonal, sedangkan diskonfirmasi akan
merusakkannya.
10
a. Jenis-jenis Respon Dalam teori respon tidaklah terlepas dari suatu pembahasan mengenai
proses teori komunikasi. Hal ini dikarenakan respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang
melakukan komunikasi. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chaffe yang dikutip dari buku Jalaluddin Rakhmat, respon
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
11
:
9
Ahmad Subandi, Psikologi Sosial, Jakarta: Bualn Bintang, 1982, Cet-2, h. 50.
10
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007, Cet- 29, h. 127.
11
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 218
1 Respon kognitif, yaitu berkaitan dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul
apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.
2 Respon Afektif, yaitu respon yang berkaitan dengan perasaan. Hal ini berkaitan dengan emosi, sikap atau nilai.
3 Respon Psikomotorik, yaitu respon yang merujuk pada perilaku nyata yang diamati, yang meliputi dari pola-pola tindakan, kegiatan
atau kebiasaan berperilaku. b. Teori Stimulus
–Respon Teori S
–R merupakan teori komunikasi yang paling dasar, dan model ini menggambarkan hubungan stimulus dan respon. Teori ini juga
menunjukkan komunikasi sebagai suatu proses “aksi –reaksi“ yang sangat sederhana. Teori ini bisa terjadi positif, tetapi bisa terjadi juga
negatif.
12
Gambar 1. Teori Stimulus – Respon S – R
STIMULUS RESPON
12
Rudhonah, Ilmu Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2007, Cet-1.