Dimana Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan bermakna antara jenis kelamin terhadap kualitas kinerja amil BAZIS Provinsi
DKI Jakarta. Dalam menunjang penelitian, penulis menggunakan bantuan dari
Software SPSS 20 for Windows agar mendapatkan hasil yang nantinya akan dianalisis.
37
BAB IV GAMBARAN UMUM BAZIS PROVINSI DKI JAKARTA
A. Profil BAZIS Provinsi DKI Jakarta
Sebelum kemerdekaan, upaya mengumpulkan zakat sudah dilakukan oleh organisasi-organisasi Islam, lembaga-
lembaga dakwah, majelis ta’lim dan pondok pesantren. Namun, secara resmi belum ada peraturan pemerintah
yang secara khusus megatur masalah zakat. Baru pada tahun 1960-an, pembahasan tentang peraturan pelaksanaan dan pengumpulan zakat di
Indonesia mulai menghasilkan satu peraturan. Kemajuan ini tepatnya terjadi mulai tahun 1968 ketika sebelas tokoh ulama nasional menyerukan
pelaksanaan zakat. Gayung pun bersambut, seruan ini direspon secara positif oleh Presiden RI saat itu.
Pada ahun 1968 inilah pemikiran tentang perlunya Lembaga Pengelola Zakat LPZ di Indonesia mulai terealisasikan. Awal tahun 1968, pada
“Seminar Zakat” yang diselenggarakan oleh Lembaga research dan work shop Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah di Jakarta Presiden RI untuk
pertama kali mengimbau masyarakat untuk melaksanakan zakat secara konkret. Dalam pidatonya beliau berpesan :
“Saya ingin memulai lagi bahwa pengumpulan zakat secara besar- besaran yang saya serukan itu, saya maksudkan sebagai ajakan seorang
muslim untuk mengamalkan secara konkret ajaran-ajaran Islam baik kemajuan
38 umat Islam khususny
a dan masyarakat Indonesia pada umumnya “ Pemda DKI, Pedoman 1992;109
Setelah itu, di Istana Negara pada acara Isra’ Mi’raj tanggal 26 Oktober 1968 Presiden RI secara langsung menyerukan pelaksanaan zakat untuk
menunjang pembangunan. Pada saat yang sama, Presiden juga menyatakan kesediaan untuk menjadi amil zakat tingkat nasional.
Untuk mengintensifkan pelaksanaan zakat tersebut dikeluarkan surat perintah Presiden No. 07POIN101968 tanggal 31 Oktober 1968 kepada
Mayjen Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kol. Inf. Drs. Azwar Hamid, dan Kol. Inf. Ali Afandi untuk membantu Presiden dalam proses administrasi dan tata
usaha penerimaan zakat secara nasional.
39
Menteri Agama RI kemudian mengeluarkan Peraturan Menteri tentang pembentukan Badan Amil Zakat yang bertugas melaksanakan pengumpulan
dan penyaluran zakat. Badan Amil Zakat BAZ ini berkedudukan di Desa- desa dan kecamatan. Pada tingkat Kecamatan BAZ menjadi koordinator bagi
pelaksanaan pengumpulan dan penyaluran zakat di Desa-desa. Untuk lebih memperkuat hal tersebut, Presiden mengeluarkan Surat
Edaran No. B. 133PRES111968 yang menyerukan kepada Pejabatinstansi terkait untuk membantu dan berusaha kearah terlaksananya seruan Presiden
dalam wilayah atau lingkup kerja masing-masing.
39
BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakart, h. 10.
39 Seruan Presiden ini ditindaklanjuti oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta
dengan mengeluarkan Surat Keputusan tentang perlunya LPZ di Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian, ada beberapa hal yang secara langsung menjadi
latar belakang berdirinya BAZIS Provinsi DKI Jakarta, yaitu : petama, saran sebelas tokoh ulama nasional yang berkumpul di Jakarta pada 24 September
1968, untuk membahas beberapa persoalan umat, khususnya pelaksanaan zakat di Indonesia:
a. Perlunya penglola zakat dengan sistem administrasi dan tata usaha yang baik
sehingga bisa
dipertanggungjawabkan pengumpulan
dan pendayagunaan kepada masyarakat.
b. Bahwa zakat merupakan potensi umat yang sangat besar yang belum dilaksanakan secara maksimal. Karenanya, diperlukan efektivitas
pengumpulan zakat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan.
Kedua, seruan Presiden RI pada peringatan Isra’ Mi’raj di Istana Negara,
pada tanggal 26 Oktober 1968 tentang perlunya intensifikasi pengumpulan zakat sebagai potensi yang besar untuk menunjang pembangunan.
Dua hal inilah yang melatarbelakagi pendirian BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Selanjutnya, secara resmi, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ali
Sadikin mengeluarkan Surat Keputusan No. Cb. 81481868 tertanggal 05 Desember 1968 tentang pembentukan Badan Amil Zakat, berdasarkan syariat
Islam dalam wilayah DKI Jakarta.