Program BAZIS Provinsi DKI Jakarta

49 V. JAKARTA SADAR ZAKAT 1. Penerbitan Buku, Majalah, Brosur, Kalender, dll. a. Intensifikasi dan Ekstensiikasi pengumpulan b. Peduli Ramadhan dan Gema Muharam c. Perpanjangan operasional billboard d. Pelaksanaan dan publikasi audit e. Pembuatan souvenir f. Media luar ruangan g. Media cetak dan dakwah h. Penerbitan Buku, Majalah Brosur 43 43 Data BAZIS Provinsi DKI Jakarta 50

BAB V TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Analisa Data

Pesatnya pertumbuhan Lembaga Pengelola Zakat LPZ, masih belum diiringi dengan upaya penguatan kapasitas keorganisasian, sehingga disparitas kapasitas masih cukup tinggi.Publik secara umum masih melihat kinerja lembaga amil zakat belum optimal.Kebanyakan lembaga pengelola zakat belum efektif dalam menghimpun dan menyalurkan zakat.Kultur sebagian organisasi pengelola zakat belum berorientasi pada instituisi dan sistem.Padahal, hal ini mutlak jika sebuah lembaga mengambil peran signifikan dalam penanganan masalah kemiskinan. 43 1. Strategi Pengelolaan Kepala BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Drs. H. M. Sukanta AS 2005 merumuskan strategi pengelolaan dalam 3 kunci kredebilitas yang harus terus-menerus dibangun, yaitu : a. Kredebilitas sumber daya manusia, yaitu bahwa SDM BAZIS Provinsi DKI Jakarta harus memiliki keimanan yang tinggi, menguasai ilmu agama terutama tentang ZIS, amanah, dan cosmopolitan sehingga dapat mengikuti dan membawa diri dalam pergaulan internasional. b. Kredebilitas pengelolaan. Diwujudkan dengan melibatkan kalangan profesional diposisi-posisi tertentu, misalnya di bagian keuangan 43 Kementerian Agama RI, Standar Operasional Prosedur Lembaga Pengelola Zakat, Jakarta: Kementerian Agama, 2012, h. 1. mengangkat staf yang berlatarbeakang ekonomi. Selain itu juga, dalam meningkatkan kualitas pengeolaan dan transparansi, sejak 2003 keuangan BAZIS Provnsi DKI Jakarta mulai di audit oleh akuntan public. c. Kredebilitas kelembagaan dan sarana-prasarana diwujudkan dengan penyempurnaan SOP, penerapan teknologi informasi berbasis jaringan internet yang memungkinkan pengelolaan secara online, dan pembangunan Gedung BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang lebih representatif. 2. Motivasi dan Kontrol Prestasi yang diraih BAZIS Provinsi DKI Jakarta seperti saat ini tidak lepas dari motivasi dan kontrol.Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan.Sedankan kontrol dapat diartikan sebagai pengawas dan pengendalian. Motivasi merupakan hal yang penting, terutama bagi mereka ang bekerja di lembaga pengelola zakat.Hal ini, baik munculnya dari dalam diri, maupun dari luar, semisal dari atasan. Jika mereka memahami dan menyadari apa yang dilakukan,dengan sendirinya mereka akan bekerja dan melakukan sesuatu tanpa merasa tertekan. Memunculkan motivasi dari dalam memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.Upaya yang berulang dan terus-menerus sustainable adalah salah satu jalannya. Dalam kaitannya dengan motivasi, ada dua hal penting yang dilakukan pihak manajemen BAZIS Provinsi DKI Jakarta kepada semua unsur yang ada di dalamnya.Pertama, motivasi intrinsik.Motivasi ini adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang.Dengan motivasi ini, para petugas BAZIS Provinsi DKI Jakarta diharapkan dapat bekerja dengan ikhlas.Karena bekerja di BAZIS adalah bekerja untuk kemashlahatan umat.Dimana pahalaya tidak tampak secara langsung.Motivasi ini secara kontinu dan berjenjang selalu disampaikan pihak pimpinan kepada pegawai BAZIS yang ada disemua tingkatan. Kedua, motivasi ekstrinsik.Merupakan dorongan yang muncul dari luar diri seseorang. Secara individual bagi pegawai BAZIS yang berprestasi akan diberikan penghargaan dan hadiah. Secara Geografis, bagi wilayah yang berprestasi juga diberikan penghargaan, misalnya dengan menjadikan wilayah tersebut sebagai wilayah percontohan BAZIS. 44 Hadiah yang diberikan dapat berupa piagam dan umrah yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. 45 Hadiah ini diberikan sekali dalam setahun.Pada kenyataannya motivasi ekstrinsik ini berdampak positif karena dapat meningkatkan penghimpunanZIS dan kinerja pegawai BAZIS di masing-masing wilayah. 3. Pengawasan Sebagai lembaga yang memiliki spirit agama, tentunya semua unsur di BAZIS Provinsi DKI Jakarta sedapat mungkinberbuat sesuai dengan koridor agama. Kontrol atau pengawasan merupakan proses amar ma’ruf nahi munkar.Dengan pengawasan diharapkan dapat terjamin tercapainya tujuan organisasi.Hal ini tidak bisa dilepaskan dari rencana organisasi, 44 M. Sukanta, kepala BAZIS DKI Jakarta, wawancara, 05 September 2005 45 Pos Kota, “Jaksel Terbaik Dalam Pengumpulan ZIS”, Jum’at 30 Agustus 2002