Tujuan, Visi, dan Misi
42 baik menyangkut manajemen kelambagaan, maupun yang bersifat
operasional. Sejalan dengan perkembangan BAZIS produk-produk hukumnya
senantiasa disesuaikan, terutama lahirnya UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaa zakat memberikan implikasi sangat luas pada lembaga
pengelola zakat ini, diantaranya adanya tuntutan profesionalitas, transparansi, akuntabilitas, dan kemadirian. Dasar hukum yang
membentengi posisi BAZIS Povinsi DKI Jakarta saat ini adalah : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 34 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Inonesia Jakarta.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 373 tahun 2003 tentang Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia No. 38
tentang Pengelolaan Zakat. 5. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 120
tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
43 6. Keputusan Gubernur Povinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 121
tahun 2002 tentang Pola Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah BAdan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. 7. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 26
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah pada Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 8. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 51
tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah oleh Badan Amil Zakat,
Infaq, dan Shadaqah Provni Ddaerah Khusus Ibukota Jakarta.
42