Mendengarkan Marilah bermain peran.
                                                                                Bab 9 Kelautan
Akhirnya	 burung	 itu	 pergi	 dan	 terbang	 mengelilingi	 pohob	 sambil	 ber- nyanyi.
“Seiring gugurnya daun di musim kemarau, akan gugur jau rambut Sang Putri. Pada musim hujan, daun akan tumbuh kembali. Namun tak dapat dipastikan bila
Putri akan memperoleh rambutnya kembali.” Sang Putri yang mendengar alunan lagu tersebut menjadi bingung dan keta-
kutan. Musim kemarau pun tiba. Semilir angin menggugurkan dedaunan di pohon.
Apa	yang	ditakutkan	Sang	Putri	pun	terjadi.	Seiring	dengan	itu,	rambut	Sang Putri pun rontok satu per satu. Sang Putri sangat sedih. Sepanjang hari ia hanya
menangis. Rambutnya pun tampak semakin tipis dan jelek.
Sementara itu, Sang Raja berusaha untuk mendatangkan para ahli sihir dan menjanjikan hadiah yang sangat besar bagi yang bisa mengembalikan keindahan
rambut Sang Putri. Namun tak satu pun yang berhasil. Pada suatu malam, Sang Putri bermimpi ada pohon ajaib yang bisa mengem-
balikan rambutnya menjadi sangat indah. Esok pagi, Sang Putri segera mencerita- kan	kepada	Ayahandanya	untu	mencari	bibit	pohon	ajaib	tersebut.	Seluruh	orang
di istana dikerahkan untuk mencarinya. Hingga berhari-hari, namun pohon itu tak ditemukan juga.
Hingga pada suatu hari ada seorang pemuda bernama Yauma yang hidup sebatang  kara.  Ia  mendengar  sayembara  tersebut.  Ia  tertarik  untuk  mengikuti
sayembara. Yaitu mencari pohon ajaib untuk mengembalikan keindahan rambut Sang Putri.
Setelah berbulan-bulan mengembara, Yauma pun tiba di sebuah pulau yang hanya  ada  tiga  pohon  emas.  Pucuk  pohon  tersebut  menyerupai  buah  emas.
Ketika Yauma berdiri di bawah pohon emas tersebut terdengar suara ledakan. Buah-buah itu berjatuhan. Pada waktu bersamaan batang-batang pohon emas itu
terbelah dan akhirnya terbakar habis. Yauma yang meihat kejadian itu terperanjat. Ketika api mulai padam, buah-buah itu dipungutinya dan disimpan di kantongnya.
Yauma pun melanjutkan perjalanan.
Ketika menyebrangi laut, Yauma didatangi seekor burung hitam yang sangat besar. Burung itu meminta buah yang ada dibawanya. Yauma memberinya sebuah.
Sambil mengunyah, burung itu mendengarkan tujuan Yauma mengembara. “Sebenarnya rontoknya rambut Sang Putri karena aku. Karena kau pemuda
yang baik, aku akan memberiikan petunjuk di mana pohon ajaib itu berada,” kata si Burung.
Setelah tiba di sebuah tempat di mana pohon-pohon bisa berjalan, Yauma meneruskan perjalanan hingga sampai di tempat yang penuh bebatuan. Sebuah
bab9.indd   185 822008   1:34:41 PM