Menuliskan Pokok Persoalan dalam Peristiwa

Bab 4 Kepahlawanan Prajurit 1 W : Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah tidak sebaiknya kita menyerah saja? Cut Nyak Dien : Apa, menyerah? Tidak, kita tidak boleh menyerah. Telah ban- yak para pejuang kita yang tewas, maka kita harus balaskan kematian para pejuang kita. Prajurit 2 W : Lalu, apa langkah kita selanjutnya? Cut Nyak Dien : Kita kumpulkan kembali laskar-laskar yang tersisa. Kita bangun kekuatan yang kokoh. Prajurit 3 W : Apakah taktik perang yang akan kita terapkan? Cut Nyak Dien : Kita terapkan taktik perang gerilya, karena taktik ini sangat efek- tif. Kita menguasai medan perang, kita jebak tentara Belanda keparat itu. Prajurit 1 W : Aku siap untuk bertempur habis-habisan. Cut Nyak Dien : Bagus Kita harus kobarkan semangat bertempur Prajurit 2 W : Kita juga harus bangun persatuan dengan rakyat, sebab kita tak dapat perang jika perut kita lapar Cut Nyak Dien : Hai, laskar wanita Aceh yang gagah berani Mari kita bersatu un- tuk melawan Belanda Jangan ada yang menjadi pengkhianat Semua : Siap Kami siap untuk berperang demi rakyat Aceh yang tertin- das. Merdeka Merdeka Setelah menyaksikan dramatisasi, catatlah pokok-pokok peristiwa yang terdapat dalam teks drama. Tuliskan jawabanmu dalam bentuk tabel seperti berikut. a. No. Identiikasi Teks Uraian 1. Tema drama 2. Judul drama 3. Nama tokoh 4. Latar cerita 5. Isi drama

b. No. Pokok-pokok

peristiwa Penjelasan Latihan bab4.indd 67 822008 1:27:10 PM Bahasa Indonesia Kelas 5 Sekolah Dasar

C. Mengungkapkan Permasalahan di dalam Teks Bacaan

1. Bacalah dalam hati teks bacaan berikut

Pada hari Senin tanggal 11 September 2006, Reza Prianto terlambat datang ke sekolah sehingga ia mendapat teguran dari kepala sekolah. Sebenarnya, Reza sudah berusaha berangkat pagi agar tidak terlambat. Namun, karena di perjalanan ia melihat seorang kakek tertabrak sepeda motor saat menyeberang jalan, dan tak ada yang menolong, Reza segera memberikan pertolongan dan membawanya ke puskesmas terdekat. Setelah tiba di sekolah, pelajaran sudah dimulai selama 60 menit, karena itulah Reza terlambat. Supaya kamu bisa menjelaskan masalah dalam teks di atas, kamu harus mengerti pokok-pokok peristiwa yanag terdapat di dalamnya No. Pokok-pokok peristiwa Penjelasan 1. Peristiwa apa yang terjadi? 2. Siapa yang mengalami peristiwa? 3. Kapan peristiwa itu terjadi? 4. Mengapa ia datang terlambat? 5. Mengapa peristiwa itu terjadi? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi itulah permasalahan yang ada di dalam teks di atas. Apabila kamu dapat menjawab dengan baik, kamu sudah dapat mengungkapkan permasalahan yang ada di dalam teks bacaan. Sekarang, lisankanlah di depan kelas permasalahan yang kamu temukan di dalam teks berdasarkan jawabanmu Pada pelajaran ini, kamu dapat:  menjelaskan masalah atau peristiwa yang terdapat di dalam teks;  memberikan komentatortanggapanpertanyaan dengan pilihan kata dan bahasa yang santun. Latihan Latihan bab4.indd 68 822008 1:27:11 PM Bab 4 Kepahlawanan Siapa tak kenal Butet Kertaredjasa, pemain teater yang aktingnya selalu membuat penonton tertawa? Belum lama ini Mas Butet mementaskan teater di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 24 – 25 Mei 2006 dengan judul “Matinya Tukang Kritik”. Semua hasil pertunjukannya disumbangkan untuk para korban gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dananya digunakan untuk memperbaiki beberapa TK dan SD yang rusak akibat gempa tersebut. Isilah tabel di bawah ini kerjakan bersama seorang teman. No. Pokok-pokok peristiwa Penjelasan 1. Pementasan teater Di pentaskan oleh Butet Ketarajasa 2. 3. 4. 5.

2. Dengarkan cerita yang dibacakan oleh salah seorang teman- mu berikut

Sutan Syahrir 1909 - 1966 Pahlawan Pergerakan Nasional “Sutan Syahrir menjalani kehidupanperjuangan terus-menerus menderita dan berkorban. la berjuang demi kemerdekaan Indonesia, menjalani penga- singan untuk Indonesia merdeka, ikut serta dalam memperjuangkan Indonesia merdeka walaupun ia sakit dan meninggal di dalam tahanan Republik Indonesia yang merdeka.” Kalimat di atas disampaikan oleh mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada saat pemakaman Sutan Syahrir. Cita-citanya untuk kemerdekaan sangat mendalam. Hal itu ditunjukkan dengan keikutsertaan dalam berbagai kegiatan para mahasiswa di negeri Belanda dengan selalu mengikuti perkembangan di tanah air. Setelah kembali dari negeri Belanda tahun 1931, Syahrir menjadi Ketua Umum Partai Nasional Indonesia Merdeka. Partai itu merupakan wadah pen- didikan bagi kader bangsa untuk tujuan politik. Karena kegiatan itu, dia ditangkap Latihan Berkelompok bab4.indd 69 822008 1:27:11 PM