Bab 5 Teknologi Sederhana
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan: 1. mendaftar nama-nama tokoh dan menuliskan secara singkat watak tokoh cerita.
2. menceritakan kembali secara tertulis dengan kalimat runtut dan mudah dipahami. 3. menulis latar cerita.
4. menulis tanggapan terhadap isi cerita. 5. menjelaskan pokok-pokok yang dicermati.
6. menuliskan gagasan utama teks. 7. menjawab pertanyaan secara benar seluruh pertanyaan pemahaman isi teks.
8. mengidentiikasi bahasa surat pribadi. 9. menyampaikan informasi untuk orang lain dalam bentuk surat dengan kalimat yang
efektif.
Bab 5
Teknologi Sederhana
Teknologi sederhana
Mendengarkan Berbicara
Membaca Menulis
Kalimat efektif Kalimat majemuk
Kalimat majemuk setara
bab5.indd 93 822008 1:29:40 PM
Bahasa Indonesia Kelas 5 Sekolah Dasar
Lihat Don, diorama zaman prasejarah. Orang-orang purba sedang memasak.
Bagaimana mereka membuat api, ya?
Dahulu, kan, belum ada korek api?
Ya, mereka telah bisa membuat api dari bahan-bahan sederhana.
Tidak seperti kita sekarang yang serba mudah dan ada.
bab5.indd 94 822008 1:29:40 PM
Bab 5 Teknologi Sederhana
A. Mendengarkan Pembacaan Teks
Dengarkan cerita ini Pemuda Congkak
Di daerah Aceh, terdapat sebuah kerajaan bernama Tampuh. Baginda raja bernama Raja Teuku Marali dan permaisurinya bernama Cah. Mereka mempunyai
seorang putri yang cantik jelita, namanya Putri Nini. Kecantikan Putri Nini terkenal sampai ke negeri tetangga. Mereka hidup rukun dan bahagia. Selain cantik, Putri
Nini juga pandai bergaul dengan teman-temannya. Ia mempunyai banyak sahabat karena sifatnya yang ramah dan baik hati.
Dari kerajaan lain, seorang pangeran yang sangat gagah dan tampan berna- ma Pangeran Saiman. Ia ingin mempersunting Putri Ninipangeran Saiman adalah
seorang yang tamak dan angkuh. Hampir setiap orang yang menjadi bawahan kerajaan, pernah dipukulnya. Ia selalu memandang rendah orang lain.
Karena sifatnya yang demikian itulah, maka Putri Nini tidak menyukai Cah Saiman, demikian pula dengan kedua orang tuanya. Tetapi Cah Saiman meng-
ancam, jika keinginannya ditolak, Kerajaan Tampuh akan diserangnya. Karena takut ancaman itu, Putri Nini dan orang tuanya tidak dapat menolak kehendak
Cah Saiman.
Namun diam-diam, Putri Nini sudah mempunyai seorang kekasih dari ka- langan rakyat jelata. Kekasih Putri Nini adalah seorang pemanjat pohon kelapa,
namanya Gama Dewa. Perkenalan mareka terjadi ketika Putri Nini jatuh ke dalam sumur Muara Tujuh, Gama Dewa menolongnya. Hubungan mereka belum
diketahui oleh Cah Saiman.
Sekali peristiwa, Gama Dewa hendak dipukul oleh Cah Saiman. Ketika itu Gama Dewa memberii nasihat-nasihat kepadanya dan mencela sifat kikir. Un-
tunglah tindakan Cah Saiman dapat dicegah oleh salah seorang dayang Putri Nini. Kemudian Gama Dewa mengajarkan petuah-petuah agama kepada dayang
tersebut. Akhirnya Cah Saiman mengetahui hubungan Putri Nini dengan Gama Dewa. Hal ini membuatnya marah. Ia mengancam untuk menyerang Kerajaan
Tampuh. Cah Saiman mengumpulkan seluruh laskarnya untuk menggempur kerajaan Teuku Marali.
Pada pelajaran ini, kamu dapat:
mendaftar nama-nama tokoh dan menuliskan secara singkat watak tokoh cerita.
menceritakan kembali secara tertulis dengan kalimat runtut dan mudah dipahami.
menulis latar cerita.
menulis tanggapan terhadap isi cerita.
bab5.indd 95 822008 1:29:40 PM
Bahasa Indonesia Kelas 5 Sekolah Dasar
Mengetahui niat Cah Saiman, Teuku Marali menjadi sangat gelisah hatinya. Ia mengkhawatirkan peristiwa apa yang akan terjadi, jika Cah Saiman benar-
benar menyerang kerajaannya. Teuku Marali tidak menghendaki sebuah peristiwa tragis terjadi. Ia tidak ingin terjadi pertumpahan darah hanya karena persoalan
sepele.
Tuanku Gampong, seorang penasihat Teuku Marali, segera membujuk Cah Saima agar jangan termakan nafsu untuk berperang. Tuanku Gampong mengin-
gatkan bahwa Teuku Marali sedang membujuk putrinya. Tuanku Gampong juga menyarankan kepada Cah Saiman untuk berpikir tenang. Ia harus mau bersabar
menunggu keputusan pembicaraan Teuku Marali dengan putrinya yang cantik itu.
Sementara itu, Teuku Marali memerintahkan pengawalnya untuk menangkap Gama Dewa. Sebab pemuda itu dianggap sebagai biang keladi keadaan yang
mengerikan dan gawat itu. Sementara itu, Cah Saiman pun tidak menghiraukan bujukan Tuanku Gampong. Seorang dayang Putri Nini juga ikut membujuk Cah
Saiman agar tidak menuruti nafsu jahatnya itu.
Ketika mendengar dayang itu petuah-petuah pernah diucapkan Gama Dewa, Cah Saiman bertambah geram dan marah. Dayang Putri Nini ditahan dan dipen-
jarakan di suatu tempat di bawah tanah. Setelah mengetahui perlakuan yang se- wenang-wenang itu, Putri Nini bertambah benci pada Cah Saiman. Ia bersikeras
menolak cinta Cah Saiman.
Pengawal Teuku Marali melaporkan bahwa mereka tak menemukan Gama Dewa di Sumur Tujuh. Di tempat lain pun tak ada. Pengawal hanya bertemu
dengan seorang utusan dari Kerajaan Dewa yang ingin bertemu dengan Teuku Marali. Ia juga meminta agar Teuku Marali bersedia datang ke tempatnya.
Raja Teuku Marali tak keberatan memenuhi undangan itu. Bersama dengan permaisuri, Putri Nini, Tuanku Gampong, dan diikuti pula oleh Cah Saiman serta
beberapa pengawal, mereka menuju Sumur Tujuh. Di tempat ini mereka bertemu dengan Tuanku Patih dari Kerajaan Dewa. Mereka kemudian memperbincangkan
masalah yang sedang dihadapi Kerajaan Tampuh, sehubungan dengan lamaran Cah Saiman yang ditolak oleh Putri Nini.
Ketika mereka sedang asik berbincang-bincang, tiba-tiba dari semak-semak muncul seorang pemuda yang gagah dan tampan. Ia mengenakan jubah putih
bersih. Semua yang hadir menjadi terkejut dan terkesima. Karena pemuda itu tak lain adalah Gama Dewa yang telah berganti rupa setelah mencuci mukanya
dengan air suci yang diambil dari sumur suci di dekat tempat itu.
Tuanku Patih terus memberi nasihat-nasihat keagamaan yang baik kepada mereka, terutama kepada Cak Saiman, diperingatkan agar tidak berlaku se-
wenang-wenang. Tindakan sewenang-wenang tidak disukai oleh mereka. Tuanku
bab5.indd 96 822008 1:29:40 PM