Menyusun Kerangka Cerita Mencatat pokok-pokok isi percakapan

Bahasa Indonesia Kelas 5 Sekolah Dasar Tanah yang sudah bercampur dengan pupuk kemudian aku lubangi dengan jarak yang sama. Pada tanah yang sudah aku lubangi itu, aku tanam bibit terung. Satu lubang aku tanam dua batang bibit tanaman terung. Setelah bibit tanaman terung kutanam, aku selalu menyiram tanaman baru itu sehari dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Bibit tanaman terung yang sedang aku tanam ini memerlukan banyak air. Jika kurang air, tanaman terung akan layu dan mati. Satu bulan kemudian, tanaman terungku mulai tumbuh dengan subur. Aku menyiangi tanaman terung dengan cara mencangkul tanah di sekitar tanaman terung supaya tanahnya menjadi gembur lagi. Selain itu, rumput-rumput liar pengganggu tanaman aku cabuti. Setelah dua setengan bulan, tanaman terungku mulai berbunga dan berbuah. Aku tetap menyiram tanaman terungku, yaitu sore hari. Ibu tidak perlu ke pasar jika ingin masak sayur terung. Aku sungguh senang karena bisa membantu ibu. Aku juga merasa bangga karena ternyata aku mampu dan bisa menanam terung.

1. Kegiatanku

a Buatlah sebuah karangan dari kerangka cerita di bawah ini Menanam Bunga di Pot  Aku ingin menanam bunga mawar di pot  Pot bunga aku isi dengan tanah yang dicampur dengan pupuk  Bibit tanaman bunga mawar aku tanam  Tanaman aku siram setiap hari  Setelah satu bulan tanaman bunga mawar di pot tumbuh subur bab1.indd 10 822008 1:22:37 PM Bab 1 Pertanian  Tiga bulan sejak aku tanam, bunga mawar mulai berbunga  Aku senang dan bangga, ternyata aku bisa menaman bunga mawar c Buatlah kerangka cerita berdasarkan pengalamanmu yang ada hubungannya dengan tanaman. d Kemudian, kembangkan kerangka karangan itu menjadi sebuah cerita.

A. Dengarkanlah pembacaan cerita ini dengan cermat salah satu siswa membacanya dengan lantang

Hasil Panen Padi Meningkat Sore itu Pak Ramdani sedang minum teh di teras rumahnya, sambil ber- bincang-bincang dengan istrinya. Mereka terlihat santai dan sangat menikmati hidup. Pak Ramdani sedang mengalami suka cita yang besar karena baru saja memanen padinya. “Bu, panen kita kali ini cukup baik,” kata Pak Ramdani pada istrinya. “Benar Pak, biasanya sawah kita hanya menghasilkan 4 ton gabah, tapi panen kali ini bisa mencapai hampir 6 ton,” kata istri Pak Ramdani. “Ini semua karena saya mengikuti saran dari Pak penyuluh pertanian, dengan cara melaksanakan program panca usaha tani, Bu” jelas Pak Ramdani. “Iya Pak, kalau kita mengikuti saran Pak penyuluh pertanian, tentu kita berha- sil, tidak seperti Pak Rahmad yang gagal panen itu, Pak” kata Ibu Ramdani. “Hus Ibu ini, tak baik membicarakan orang lain, Bu Ia sudah sangat sedih atas kegagalannya, kita jangan mengoloknya. Ia sudah jatuh dan tertimpa tangga. Tidak panen sama sekali, malah punya utang pada KUD ratusan ribu rupiah un- tuk pupuk UREA yang belum dibayarnya. Kasihan keluarga mereka, Bu” sahut Pak Ramdani. “Iya, maaf Pak. Ibu keceplosan Lalu, apa rencana kita selanjutnya terhadap padi hasil panen kita ini, Pak?” tanya ibu Ramdani. “Ya, untuk dimakan sendiri, Bu” kata Pak Ramdani “Tidak mungkin Pak, sebab padi yang kita simpan hasil panen lalu masih banyak, dan cukup untuk dimakan sampai musim panen yang akan datang.” “Bagaimana kalau padi panen kali ini kita jual saja semuanya?” usul Pak Ramdani. Asah Kemampuan 1 bab1.indd 11 822008 1:22:38 PM