00
Bahasa Indonesia Kelas 5 Sekolah Dasar
mengisi panduan pengamatan, sekarang sampaikan secara jelas dan rinci hasil pengamatan-mu dengan bahasa yang runtut dan mudah dimengerti
teman-temanmu
Contoh : Pengamatan Lingkungan
Pada hari…….. tanggal….. kami dari kelompok…… telah melakukan pengamatan terhadap……... yang berlokasi di…….. Kami melakukan pen-
gamatan mulai pukul ……. sampai dengan pukul…….. adapun pengamatan yang kami lakukan adalah untuk……….. hal-hal yang telah berhasil kami
rekamcatat selama melakukan pengamatan tersebut, antara lain……….
Teknik pengamatan yang kami gunakan yaitu dengan………. dan ……. Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, maka dengan ini dapat
kami simpulkan bahwa………….
C. Membaca Teks
Membaca teks bacaan Ayo, bacalah teks bacaan berikut ini dengan cepat
Teknologi Tepat Guna Alam Banjir
Bencana alam yang sering dialami masyarakat Indonesia salah satunya adalah banjir. Setiap musim penghujan tiba, ada saja daerah-daerah yang di-
landa banjir. Banjir yang melanda daerah tersebut cukup membuat menderita masyarakat yang terkena langsung. Jumlah kerugian tidak dapat dengan tepat
dihitung jumlahnya. Mereka kehilangan materi, seperti tempat tinggal dan harta benda lainnya. Mereka juga mengalami kerugian moril, seperti kehilangan sanak
saudara, dan sulit melanjutkan pendidikan bagi anak-anak yang kehilangan alat-alat penunjang belajarnya. Di samping itu rasa ketakutan atau trauma akan
datangnya bencana alam ini lagi di kemudian hari.
Kita dapat mengantisipasi datangnya banjir untuk menghindari jatuhnya korban dan kerugian materi yang lebih besar lagi. Salah satu cara yang da-
Pada pelajaran ini, kamu dapat:
menuliskan gagasan utama teks.
menjawab pertanyaan secara benar.
bab5.indd 100 822008 1:29:42 PM
Bab 5 Teknologi Sederhana
pat kamu lakukan adalah dengan cara membuat
alat bantu peringatan dini atau yang disebut dengan
nama “Alarm Banjir”. Alat ini merupakan penerapan
dari teknologi tepat guna. Bahan dan alat yang dibu-
tuhkan cukup sederhana. Kita dapat dengan mudah
memperolehnya. Bahan- bahan cukup mengguna-
kan barang-barang bekas. Biaya yang dikeluarkan
pun cukup murah.
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana, tapi manfaatnya cukup andal. Kita bisa menggunakan energi listrik yang dirancang untuk membuat
model alarm banjir dengan menerapkan konsep rangkaian listrik. Alat-alat yang digunakan antara lain, botol plastik bekas Aqua, genting seng, palu, dan selotip.
Sedangkan bahan yang harus dipersiapkan adalah satu bola pingpong, lidi kira- kira 20 cm, papan alas 15 cm x 30 cm, sengalumunium, paku 10 cm, bel listrik
sederhana, dan 4 buah baterai dengan tegangan masing-masing 1 volt.
Prosedur pembuatannya sangatlah mudah. Kamu dapat melakukannya sen- diri. Perhatikan tahapan-tahapan pembuatannya. Pertama, kita membuat penam-
pung air dari botol air mineral plastik yang tingginya kira-kira 15 cm. Kedua, pasang tiang penyangga, baterai, dan dudukan baterai pada papan alas. Kemudian baterai
dipasang secara seri. Ketiga, membuat pelampung dengan cara menusukkan lidi yang telah diruncingkan pada bola pingpong. Keempat, meletakkan botol plastik
dan pelampung pada papan alas. Pasang poros pada penyangga, agar lidi pada pelampung tidak miring. Kelima, merangkai empat buah baterai secara seri, dan
menghubungkan kutub negatif dengan kabel pada ujung lidipelampung. Keenam, menghubungkan kutub positif dengan kabel pada bel listrik yang telah tersedia.
Ujung kabel yang lain pada bel listrik dihubungkan dengan kabel pada ujung lidi pelampung. Ketujuh, mengisi botol plastik dengan air sampai kabel pada ujung
lidi pelampung menyentuh sengaluminium pada penyangga.
Cara kerja alarm banjir sangat simpel. Kabel pada lidi dan seng atau alumi- nium pada penyangga berfungsi sebagai saklar. Ketika wadah diisi air, pelampung
mendorong kabel pada lidi, sehingga menyentuh seng atau aluminium. Pada
bab5.indd 101 822008 1:29:42 PM