masyarakat kelompok binaan P2WKSS di Kota Tangerang Selatan sudah ada dan sudah terlaksana kegiatan-kegiatan tersebut di atas.
Peningkatan status pendidikan perempuan, tujuan tersebut terwujud atas terselenggara Kelompok Kegiatan Dasar KKD, yaitu pada kegiatan
penyuluhan percepatan pemberantasan buta aksara dan pemantapan wawasan kebangsaan. Dengan adanya program P2WKSS diharapkan
dapat mendorong dan memotivasi anak-anak serta remaja agar mereka mendapatkan pendidikan yang lebih baik juga sebagai aksi memberantas
buta aksara dengan membuat sebuah taman baca bagi masyarakat di lokasi binaan P2WKSS.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam usaha ekonomi produktif, tujuan tersebut sesuai dengan tujuan Kelompok
Kegiatan Lanjutan KKL yaitu pada pelayanan peningkatan pendapatan keluarga antara lain dengan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
UP2K, Kejar Usaha, penumbuhan lingkungan usaha yang kondusif. Juga pada kegiatan pendampingan antaralain, perluasan kesempatan kerja,
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera UPPKS, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UP2K, P4K, Kelompok Usaha
Bersama KUBE, Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP.
47
47
http:menegpp.go.id.,Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 11.
Dalam masyarakat kelompok binaan P2WKSS di Kota Tangerang Selatan sudah terlaksana kegiatan-kegiatan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan seperti pelatihan keterampilan menjahit, menyulam, tata boga, pelatihan ketahanan pangan dan lain-lain. Untuk pelatihan
keterampilan tata boga atau ketahanan pangan, masyarakat diajarkan untuk membuat makanan sehat. Mereka nantinya bisa memproduksi makanan
hasil buatannya, namun mereka tidak hanya membuat makanan tetapi juga mengetahui nilai gizi dari makanan yang akan dijual atau diproduksi.
Meningkatkan peran aktif perempuan dalam pengembangan
masyarakat dapat dilihat dari bagaimana partisipasi aktif masyarakat terutama perempuan dalam program Kelompok Kegiatan Dasar KKD,
Kelompok Kegiatan Lanjutan KKL, dan Kelompok Kegiatan Pendukung KKP. Masyarakat kelompok binaan P2WKSS di Kota Tangerang Selatan
sedikit demi sedikit sudah mengalami peningkatan dalam partisipasi di kegiatan program P2WKSS. Hal tersebut dapat menimbulkan adanya
motivasi dalam diri perempuan untuk lebih maju, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan peran aktif perempuan
dalam pengembangan masyarakat. Meningkatkan peran aktif perempuan dalam pemahaman wawasan
kebangsaan. Tujuan tersebut sesuai dengan program Kelompok Kegiatan Dasar KKD yaitu pada kegiatan penyuluhan untuk pemantapan wawasan
kebangsaan. Serta dalam Kelompok Kegiatan Pendukung KKP pada kegiatan yang berkelanjutan, salah satunya yaitu kegiatan penyuluhan dan
pengembangan kesadaran hukum Kadarkum bagi perempuan-perempuan
di kelurahan binaan program terpadu P2WKSS. Hal tersebut dilaksanakan agar perempuan-perempuan di lokasi binaan juga mengetahui dan
memahami tentang perlunya wawasan kebangsaan dan kesadaran hukum dalam kehidupan sosial di masyarakat.
j. Jangka waktu pelaksanaan program P2WKSS di Kota Tangerang Selatan
yaitu selama satu tahun, seperti yang diungkapkan oleh ibu Listya sebagai berikut:
“Satu tahun dari mulai januari sampai dengan nanti oktober- novemberlah.”
48
Menurut modul P2WKSS dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, tidak ada jangka waktu atau lamanya program dilaksanakan.
Namun berdasarkan hasil observasi dan pengamatan peneliti, pelaksanaan program P2WKSS di Kota Tangerang Selatan yaitu selama satu tahun,
terbilang dari bulan Januari sampai dengan Nopember. Namun ada proses keberlanjutan atau tindak lanjut dari program P2WKSS yaitu Kelompok
Kegiatan Pendukung KKP, di antaranya pemantauan dan evaluasi, kegiatan yang berkelanjutan seperti pemantapan forum koordinasi yang
telah ada di Propinsi, Kabupaten dan Kota; Kursus atau pelatihan P2WKSS desakelurahan dan lain-lain, juga tindak lanjut seluruh aktivitas
Kelompok Kegiatan.
49
Jadi walaupun pelaksanaan program P2WKSS sudah selesai, namun tetap ada pemantauan dari BPMPPKB di lokasi
binaan, sehingga tidak dilepaskan begitu saja. Jadi ada tahap evaluasi dan keberlanjutan dari kegiatan program P2WKSS.
48
Wawancara pribadi dengan ibu Hj. Listya Windyarti, MKM., selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di BPMPPKB., pada tanggal 21 Maret 2014 di BPMPPKB.
49
http:menegpp.go.id.,Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 12.
k. Pendukung terlaksananya kegiatan program P2WKSS di lokasi binaan
yaitu seluruh masyarakat dan pemerintahan, seperti yang disampaikan oleh ibu Listya bahwa:
“Identifikasi itu sudah melibatkan masyarakat, jadi kita ah, ketok pintu ke Kecamatan, Kelurahan…Semuanya tadi ibu bilang,
kecamatan berarti pak Camat, kasi-kasi kecamatan, sekcamnya, ah kader PKK kecamatan, yah, terus, eh tingkat kelurahan juga sama,
pak lurahnya, pak seklurnya, kasi-kasinya, yah terutama kasi kesosnya, eh terus eh ditingkat masyarakat kader-kadernya RTRW,
kelurahan, eh kelurahan. Tokoh masyarakat, tokoh agama.”
50
P2WKSS dilaksanakan
melalui pendekatan
lintas bidang
pembangunan yang terkait dan lintas program secara terintegrasi baik Pemerintah Pusat dan Daerah serta partisipasi penuh masyarakat.
51
Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan peneliti di kelompok binaan P2WKSS bahwa seluruh sektor pemerintah baik pusat maupun daerah dan
masyarakat bekerjasama dalam pelaksanaan program P2WKSS. Mereka bekerjasama, saling membantu dan saling melakukaan koordinasi agar
pelaksanaan P2WKSS dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil dari tujuan yang ingin dicapai.
l. Faktor penghambat pada pelaksanaan program P2WKSS yaitu
keberlangsungan atau kesinambungan dari masyarakat kelompok binaannya sendiri, seperti yang diungkapkan oleh ibu Listya bahwa:
“Kalau semua kegiatan itu pasti ada faktor penghambatnya yah, terutama itu adalah ah keberlangsungan, kesinambungan, itu yang
kita paling masih ada menjadi kendala, tapi kalau untuk motivasi dari eh masyarakat untuk mengikuti apa yang kita adakan, dari pelatihan
itu mereka antusias, hanya mereka kita berharap mereka itu ini bisa
50
Wawancara pribadi dengan ibu Hj. Listya Windyarti, MKM., selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di BPMPPKB., pada tanggal 21 Maret 2014 di BPMPPKB.
51
http:menegpp.go.id.,Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 12.
meningkatkan pendapatan mereka secara ekonomi nah itu yang kita harapkan, nah itu yang kadang-kadang membuat sulit kita adalah
kesinambungan mereka itu. Masih, masih kita evaluasi nah tapi kita juga memang tidak akan mungkin berharap dari misalnya 25 orang
atau janganlah sosialisasi saja, sosialisasi dari 100 orang yang kita berikan sosialisasi itu hanya beberapa.”
52
Dari hasil wawancara dan observasi, peneliti melihat faktor penghambat dari kegiatan P2WKSS ini yaitu totalitas para peserta atau
kelompok binaan P2WKSS sendiri. Ada yang tidak bisa membagi waktu dengan kesibukannya di rumah atau kegiatan lainnya, ada juga yang masih
kurang memiliki motivasi untuk berpikir lebih maju sehingga masih perlu didorong dan diberikan motivasi. Misalnya dari 20 orang yang mengikuti
kegiatan pelatihan tata boga, mungkin hanya 5 orang yang bisa menekuni kegiatan tersebut hingga membuka lapangan pekerjaan dan menghasilkan
pendapatan dari kegiatan pelatihan tata boga.
2. Program P2WKSS di lokasi binaan.
a. Program P2WKSS yang sudah dilakukan atau terlaksana di Kelurahan Jombang antara lain bedah rumah, seperti yang diungkapkan oleh ibu
Triyani atau ibu Agus sebagai berikut: “Bedah rumah kebetulan kita di RW 04 ada eh 10 sasaran yang eh
rumah tidak layak huni tapi mungkin yang disetujuin itu ada 5 adapun lokasinya ada di RT 02 ada dua rumah, di RT 03 ada tiga rumah salah
satunya adalah nanti dijadikan rumah percontohan atau rumah percontohan itu yang dimaksud bukan berarti rumah itu bagus tapi
rumah itu sehat, sehat dalam artian eh manfaat pekarangan, halaman pekarangan rumah dengan toga, fentilasinya dirumah, jamban
keluarganya, itu jadi rumah sehat itu kategorinya bukan rumah mewah tapi rumah yang sehat. Itu untuk bedah rumah kami memang belum
ada peninjauan aja, mungkin itu dari tata kota yah, dari tata kota itu untuk bedah rumah….”
53
52
Wawancara pribadi dengan ibu Hj. Listya Windyarti, MKM., selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di BPMPPKB., pada tanggal 21 Maret 2014 di BPMPPKB.
53
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.