Program P2WKSS di lokasi binaan.
Kegiatan di atas merupakan Kelompok Kegiatan Dasar KKD yaitu pada penyuluhan, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan.
Penyuluhan Kelompok Wanita Tani KWT dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Kegiatan KWT dilaksanakan dengan
menggunakan sebidang tanah kosong yang digunakan untuk menanam macam-macam tanaman, khususnya tanaman toga atau tanaman obat-
obatan seperti tanaman kencur, kunyit, temu kunci, temu mangga dan lain- lain.
Kegiatan selanjutnya dalam program P2WKSS di kelompok binaan Kelurahan Jombang yaitu membangun dan memperbaiki fasilitas sosial
yang ada, seperti yang diungkapkan oleh ibu Triyani yaitu: “PAUD udah ada, Paud Pelangi namanya adanya di RT 01 karna
saya selaku koordinator di RW 04 saya udah pilah-pilah untuk pembagian pemetaan pembagian dimana harus ada kegiatan itu biar
gak tumpang tindih sebagai pengurus gitu, jadi setelah saya rapatkan dengan rembug warga beberapa kali yang diadakan di kelurahan
Jombang itu kita, saya sendiri sudah memutuskan untuk PAUD, BKB, dan Dasa Wisma saya taro d RT 01 kepengurusannya, untuk BKL,
BKR, karna BKL dan BKR itu BKL kan Bina Keluarga Lansia hubungannya dengan POSBINDU sedangkan di RW kami POSBINDU
itu adanya di RT 02 jadi untuk BKL, BKR dan POSBINDU eh di RT 02 dan RT 03. Terus selanjutnya selain PAUD udah yah, posyandu ada di
RT 01 karna Posyandu membawahi PAUD dan BKB itu adanya di RT 01 Dasawisma ada di RT 01 dan untuk 100 KK binaan saya juga taro
di RT 01 karna RT 01 itu lokasinya strategis menurut saya untuk jalan, untuk rumahnya mungkin lebih gampang kalau di tinjau gitu yah…”
55
Program di atas termasuk dalam program Kelompok Kegiatan Dasar KKD yaitu pada kegiatan penyuluhan kesehatan dasar dan gizi ibu dan
anak, termasuk didalamnya posyandu, peningkatan pemasyarakatan Dasa Wisma. Serta program Kelompok Kegiatan Lanjutan KKL yaitu pada
55
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
pelayanan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, Bina Keluarga Balita, Kesehatan Reproduksi Remaja, Kesehatan Reproduksi
Lansia. Serta kegiatan KKL pendampingan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam lingkup pembinaan anak dan remaja,
termasuk pelaksanaan program Bina Keluarga Balita BKB, Bina Keluarga Remaja BKR dan Bina Keluarga Lansia BKL.
56
Fasilitas-fasilitas sosial yang ada di lokasi binaan Kelurahan Jombang tersebut diperbaiki, dipilih dan ditempatkan sesuai dengan tugas dan
kesepakatan dalam rembug desa, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam kepengurusan dan supaya memudahkan masyarakat atau warga binaan
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan. Untuk kegiatan pelatihan keterampilan-keterampilan ibu Triyani
menyatakan bahwa kegiatan yang sudah dilaksanakan di Kelurahan Jombang yaitu:
“Selanjutnya yang eh pelatihan-pelatihan yang udah eh kami dapetin dari dinas pertanian kemaren ada eh pelatihan pembuatan eh selai
dari belimbing wuluh kami udah peraktekan terus bikin nata dekoko dibikin dari lidah buaya yah, dari lidah buaya, pembuatan kapsul dari
sambiloto dan temu eh temu putih waktu itu sambiloto dan temu putih untuk di buatkan kapsul karna sambiloto itukan sangat baik, banyak
manfaatnya dan sangat pahit gitu kan, mungkin bisa aja kita minum dengan cara diseduh atau direbus seperti kita-kita nih orang awam
tau, tapi kan untuk eh berapa itunya gak pasti tapi kalo pakek kapsulkan pasti yah jadi ternyata bisa dibikin kapsul gitu…”
57
Kegiatan di atas termasuk dalam Kelompok Kegiatan Dasar KKD yaitu pada kegiatan penyuluhan, pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan. Dan Kelompok Kegiatan Lanjutan KKL yaitu pada
56
http:menegpp.go.id.,Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 10-11.
57
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Penyuluhan dan pelatihan- pelatihan keterampilan tersebut didapatkan dari SKPD-SKPD terkait
sesuai dengan fungsi tugas dan bidangnya masing-masing. Pelatihan di atas dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,
masyarakat diajarkan untuk bagaimana membuat makanan dari hal-hal yang tidak biasa, misalnya membuat selai dari belimbing wuluh, membuat
nata dekoko dari lidah buaya, masyarakat juga diajarkan tentang bagaimana cara membuat kapsul dari obat sambiloto yang pahit, karna
khasiat sambiloto sangat banyak jadi dibuatkan kapsul agar lebih mudah mengkonsumsinya.
Selain itu ada juga pelatihan-pelatihan keterampilan lainnya yaitu seperti pelatihan tatarias pengantin, membuat bakso, menyulam dan lain-
lain. seperti yang disebutkan oleh ibu Triyani bahwa: “Pelatihan yang udah kita dapetin selain itu juga eh pada tanggal
berapa ada sih semua disini kalo mbaknya mau ngecek nanti ada udah mendapat pelatihan kecantikan tatarias yah, tatarias yang terdiri dari
kelurahan jombang khususnya di RW saya RW 04 saya kirim 10 orang eh tambah kelurahan sawah baru 10 orang itu dari BPMPPKB atau
dari dokter Mercy itu dokter Mercy terus ada juga kemaren dari Dinas Perikanan dan Kelautan kita ada pembuatan bakso rumput laut dan
mie rumput laut itu saya bawa dari warga RW 04 kurang lebih 20 orang, itu di campur dengan sawah baru yah itu 10 orang, 10 dari
sawah baru jombang 20 orang….nanti terakhir kami dapat pelatihan kan sulam pita, yang masih berjalan Insya Allah nanti akan masih
dilaksanakan Tiga kali pertemuan lagi yang kemaren udah diputuskan mungkin untuk sabtu depan he eh, gitu aja untuk sementara. Nanti
untuk kurang-kurangnya memang kita belum berjalan yah sedang berjalan jadi belum-belum semua gitu.”
58
Kegiatan di atas termasuk dalam Kelompok Kegiatan Lanjutan KKL yaitu pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Pelatihan
58
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
keterampilan tata rias dan sulam pita diselenggarakan oleh BPMPPKB bekerjasama dengan instansi lainnya yang ahli dalam bidang tata rias dan
menyulam, sebagai narasumber dalam kegiatan. Peserta pelatihan tata rias yaitu 10 orang dari Kelurahan Jombang dan 10 orang dari Kelurahan
Sawah Baru. Ada juga pelatihan membuat bakso ikan dan mie dari rumut laut yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi
dengan jumlah peserta 20 orang warga binaan dari Kelurahan Jombang dan 10 orang dari warga binaan Kelurahan Sawah Baru.
Untuk program P2WKSS yang sudah terlaksana di Kelurahan Sawah Baru, seperti yang diungkapkan oleh ibu Marmilah atau ibu Asep yaitu:
“Programnya itu antara lain Bedah rumah untuk rumah tidak layak pakai, terus kelembagaan-kelembagaan yang ada di situ yang mau di
bangun memangkan semuanya itu belum ada yah di organisasi- organisasi sama sekali belum ada jadi mau di mulai seperti BKB,
BKR, BKL, Posyandu, Posbindu, kalo posyandu sudah ada, terus taman bacaan terus bank sampah, PAUD, eh terus UB Koprasi,
UP2K, KWT, TPA, programnya rencana akan dibikin semuanya ada termasuk eh apa masalah lingkungan dan infrastruktur itu akan
dibangun juga got-got ah saluran air limbah nah itu akan dibangun…”
59
Kegiatan bedah rumah merupakan kegiatan pelayanan pada Kelompok Kegiatan Lanjutan KKL yaitu fasilitasi pembiayaan. Bedah rumah
dilakukan oleh Dins Bina Marga dan Sumber Daya Air. Sedangkan untuk perbaikan fasilitas-fasilitas sosial termasuk dalam Program Kelompok
Kegiatan Dasar KKD yaitu, kegiatan penyuluhan kesehatan dasar dan gizi ibu dan anak, termasuk didalamnya posyandu, peningkatan
pemasyarakatan Dasa Wisma. Serta program Kelompok Kegiatan
59
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
Lanjutan KKL yaitu pelayanan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, Bina Keluarga Balita, Kesehatan Reproduksi
Remaja, Kesehatan Reproduksi Lansia. Dan pendampingan, pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam lingkup
pembinaan anak dan remaja, termasuk pelaksanaan program Bina Keluarga Balita BKB, Bina Keluarga Remaja BKR dan Bina Keluarga
Lansia BKL.
60
Kegiatan KKD dan KKL di atas dilaksanakan dengan melengkapi sarana dan prasarana fasilitas sosial yang ada seperti posyandu, posbindu,
paud dan lain-lain, agar penyuluhan, pelayanan dan pendampingan dapat berjalan dengan baik. Jika fasilitas sosial tersebut belum ada, maka akan
dibentuk dan dibuat kepegurusannya yang baru agar memudahkan penyuluhan, pelayanan dan pendampingan bagi masyarakat di kelompok
binaan P2WKSS. Lalu untuk kegiatan pelatihan-pelatihan yang sudah dilaksanakan di
Kelurahan Sawah Baru seperti yang diungkapkan oleh ibu Asep yaitu : “….Terus dari BPMPPKB banyak pelatihan-pelatihan untuk apa
keluarga binaan di RW binaan itu sudah ada dan sudah banyak seperti keterampila-keterampilan, tataboga, menjahit, terus apa menyulam,
segala udah-udah banyak.” “…keterampilan bikin hantaran pengantin, di kecamatan, terus di bale
ratu tata boga, memasak, kuliner….”
61
Kegiatan di atas termasuk dalam Kelompok Kegiatan Lanjutan KKL yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Penyuluhan dan
pelatihan-pelatihan keterampilan tersebut didapatkan dari SKPD-SKPD
60
http:menegpp.go.id.,Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 10-11.
61
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
terkait sesuai dengan fungsi tugas dan bidangnya masing-masing. Dari hasil wawancara dan observasi diketahui bahwa keterampilan menjahit
dilaksanakan oleh Dinas Sosial di masing-masing daerah binaan, sedangkan untuk pelatihan menyulam dilaksanakan oleh BPMPPKB.
b. Pelaksanaan Kegiatan Program P2WKSS tergantung dari undangan BPMPPKB atau SKPD terkait, seperti yang disampaikan oleh ibu Triyani
atau Ibu Agus: “Eh kita pelatihan bukan kita yang mengatur dan bukan kita yang
minta jadi bagaimana ada undangan dari BPMPPKB atau SKPD lain itu mereka sendiri yang menjadwalkan, he eh jadi kita tinggal ngikutin
aja diminta berapa orang pokoknya kami selalu siap aja gitu, jadi untuk jadwal bukan kami yang bikin.”
62
Program P2WKSS dilaksanakan melalui pendekatan lintas bidang pembangunan yang terkait dan lintas program secara terintegrasi baik
Pemerintah Pusat dan Daerah serta partisipasi penuh masyarakat.
63
Menurut hasil observasi dan wawancara, peneliti melihat bahwa jadwal kegiatan P2WKSS di kelompok binaan tidak menentu, karena program
P2WKSS merupakan program lintas bidang, semua sektor pemerintahan dan non pemerintah membangun di sana.
Jadi pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan keterampilan dilaksanakan dengan memberikan undangan atau pemberitahuan terlebih
dahulu kepada koordinator P2WKSS, bahwa dari dinas atau lembaga akan melaksanakan kegiatan penyuluhan atau pelatihan pada tanggal dan hari
sekian. Undangan biasanya diberikan satu minggu atau dua hari sebelum
62
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
63
http:menegpp.go.id. Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 8.
pelaksanaan kegiatan dan masyarakat kelompok binaan program P2WKSS hanya mengikuti saja program kegiatan yang dilaksanakan.
Hal lain diungkapkan oleh ibu Marmilah atau ibu Asep bahwa, pelaksanaan kegiatan program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru
dilaksanakan pada: “Ya, sudah mulai awal eh desember akhir desember nah akhir
desermber itu udah ada pertama kita ada pertemuan kecamatan ini yang di tuju Kelurahan Jombang dan Kelurahan Sawah Baru, itu
sudah mulai ada penyuluhan-penyuluhan, sosialisasi tentang P2WKSS, kalo untuk lanjutan tahun 2014 ini sudah ada sosialisasi
pelatihan-pelatihan.”
64
Jadwal kegiatan P2WKSS di lokasi binaan sudah dimulai sejak akhir bulan desember tahun 2013. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu,
mengadakan pertemuan antara masyarakat dengan Kecamatan dan Kelurahan, yaitu Kecamatan Ciputat, Kelurahan Jombang dan Kelurahan
Sawah Baru atau biasa disebut dengan rembug desa atau rembug kelurahan. Dalam kegiatan pertemuan tersebut sudah dilaksanakan
penyuluhan-penyuluhan atau sosialisasi tentang P2WKSS. Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan-pelatihan keterampilan sudah mulai
dilaksanakan sejak awal tahun 2014. c. Tempat pelaksanaan pelatihan program P2WKSS berbeda-beda, ada yang
di Aula Kelurahan Jombang, di rumah warga dan lainnya, seperti yang diungkapkan oleh ibu Triani atau ibu Agus yaitu:
“Kalo yang menyangkut yang bukan dari kelurahan Jombang aja, kita sering adakan di aula kelurahan tapi kalau untuk cuma sebatas di RW
saya, RW binaan saya adakan di rumah warga, gitu karna lebih dekat dengan warga gitu yah, atau di PAUD setempat kebetulan kita ada
PAUD kantor RW itu kalo untuk ya jadi kalo untuk ke RWan ya di RW
64
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
saya karna di masyarakat untuk pembinaan tapi kalau undangannya itu ada campuran sama sawah baru kami lokasikan di AULA
kelurahan .”
65
Begitu juga dengan yang disampaikan oleh ibu Marmilah atau ibu Asep bahwa tempat pelaksanaan pelatihan program P2WKSS berbeda-
beda, antara lain: “Dilaksanakannya pertama di tempat yang agak luas yah, seperti
waktu itu di kecamatan, keterampilan bikin hantaran pengantin, di kecamatan, terus di bale ratu tata boga, memasak, kuliner, terus di
anyer, di anyer juga pernah dari Dinas Sosial Propinsi, yaitu mengadakan pelatihan tataboga, dengan menjahit, he eh selama tiga
hari terus masih banyak lagi dari dinas-dinas lain. Di kecamatan juga pernah tata boga, sekarang ini sudah di data lagi mau ada pelatihan
menjahit untuk 15 orang…kita kesana, karna tempatnya, peralatannya lengkap disana jadi ya kita datang kesana, pesertanya satu kelurahan
kemarin ada dua kelompok dan sudah dibikin SK, lima-lima, itu khusus untuk tataboga…pelatihan yang lainnya dapet seperti
pelatihan tatarias di kelurahan Jombang kita kumpulnya disana itu juga dua kelompok lima-lima, berarti di gabung ya bu ya? iya tapi
orangnya beda-beda. Nanti kalo terbentuk satu kelompok di kelompok ini gak bareng sama kelompok ini, gak dobel job…kayak tata boga kita
dapet dari eh ibu ambar eh tempatnya di toko kue Arum Ayu.”
66
Pelaksanaan program P2WKSS dilakukan di tempat yang berbeda- beda, tergantung pada pelaksana kegiatan dan kegiatan apa yang akan
dilakukan, sesuai dengan undangan dari SKPD, lembaga atau instansi terkait lainnya. Misalnya pada pelaksanaan pelatihan keterampilan tata
boga yang dilaksanakan oleh BPMPPKB bekerjasama dengan ibu Ambar pemilik toko kue Arum Ayu, warga binaan melakukan pelatihan di toko
karena peralatan di sana lebih lengkap. d. Narasumber yang memberikan pelatihan dalam program P2WKSS
tergantung dari lembaga atau SKPD yang mengundang dan seseorang
65
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
66
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
yang ahli dalam bidangnya. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Triyani atau ibu Agus bahwa:
“Yang memberikan penyuluhan eh tergantung, eh tergantung yang mengundang, kalo dari eh BPMPPKB itu ya dokter Mercy, tapi beliau
juga kan gak selalu beliau jadi eh apa itunya mengundang lagi narasumbernya iya umpamanya kecantikan ya dia panggilkan dari
kecantikan gitu tatariasnya, terus dari dinas kelautan dan perikanan waktu itu bu hajah Neni dari Provinsi, selalu berganti kemaren dari
dinas kesehatan ada pak Anton dari dinas kesehatan gitu, tadi pak Ruli juga dari dinas kesehatan jadi eh bukan kita juga yang menentukan
kan jadi dari sana gitu, kita hanya sekedar mengikuti ajah.”
67
Begitu juga dengan yang dikatakan oleh ibu Marmilah bahwa penyuluh atau pelatih dalam program P2WKSS itu berbeda-beda.
“Yang memberikan pelatihan itu pilihan dari BPMPPKB, dari Dinas sosial, dari Dinas Kesehatan, kayak tata boga kita dapet dari eh ibu
Ambar eh tempatnya di toko kue Arum Ayu.”
68
Program P2WKSS
dilaksanakan dengan
menggunakan dan
mengoptimalkan berbagai sumber daya yang tersedia baik dari pemerintah, dunia usaha, gerakan, LSM dan masyarakat. Narasumber pada
pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan keterampilan dalam program P2WKSS ini adalah orang yang mampu atau ahli di
bidangnya, sesuai dengan bidang, tugas dan fungsi masing-masing dari pemerintahan, dunia usaha, gerakan, LSM dan masyarakat sendiri.
e. Peserta atau kelompok binaan yang menerima kegiatan pelatihan atau penyuluhan pada program P2WKSS hanya dipilih 100 kelompok binaan.
Seperti yang diungkapkan oleh ibu Triyani atau ibu Agus antara lain:
67
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
68
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
“…untuk 100 KK binaan saya juga taro di RT 01 karna RT 01 itu lokasinya strategis menurut saya untuk jalan, untuk rumahnya
mungkin lebih gampang kalau di tinjau gitu yah,…kalo yang dibina itukan 1 RW yah seluruh warga RW 04 terdiri dari 03 RT eh tapi yang
saya ambil tentunya yang aktif yah, yang mau bekerja dan mau maju khususnya ibu-ibu atau perempuan yang mau untuk maju, kan
sekarang banyak yang satu RW itu kan ada beberapa ibu-ibu tentunya tapi yang saya harus pilih yang bener-bener ibu-ibu itu yang memang
mau memajukan dirinya untuk menjadi maju gitu, oh gitu…”
69
Hal serupa disampaikan oleh Ibu Marmilah bahwa peserta atau kelompok binaan yang mengikuti program P2WKSS dipilih hanya 100
KK binaan antaralain: “Kita pilih karena yang kita utamakan adalah yang diamanatkan itu di
RT 07 RT 02 yah, di Lokasi P2WKSS itu he eh jadi untuk di bentuk keluarga binaan ada 100 keluarga binaan, KK binaan, itu mereka-
mereka kita anjurkan dari anak-anak remajanya juga. 100 keluarga binaan, di keluarga binaan itu juga kan mereka keluarga yang masih
kurang pengetahuannya, kurang ekonominya, kita angkat supaya dapat keterampilan, segalanya.”
70
Jangkauan P2WKSS tersebut meliputi semua desa atau kelurahan dengan prioritas rawan sosial ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Atau
desa yang ditetapkan oleh Bupati atau Walikota setempat berdasarkan asas kemandirian dan keswadayaan. Sasaran Program Terpadu P2WKSS
adalah perempuan dengan tingkat kesejahteraan tergolong rendah atau yang masuk dalam kategori keluarga miskin, keluarga Pra-Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera Tahap 1 dan menurut hasil pendapatan Badan Pusat Statistik BPS.
71
69
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
70
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
71
http:menegpp.go.id. Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 6.
Sasaran dari kelompok binaan P2WKSS yaitu daerah rawan sosial ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Subjek pembangunannya yaitu
perempuan dengan tingkat kesejahteraan rendah. Di Kota Tangerang Selatan, kelompok yang dibina di daerah binaan dalam program P2WKSS
berjumlah 100 KK Kelompok Keluarga binaan. Tidak hanya ibu-ibunya namun anak-anaknyapun dibina dalam Bina Keluarga Balita BKB, Bina
Keluarga Remaja BKR dan ibu-ibu lansia juga dibina dalam Bina Keluarga Lansia BKL.
f. Antusiasme peserta atau kelompok binaan P2WKSS sudah cukup baik dan ibu-ibu sekarang sudah pintar, hal tersebut disampaikan oleh ibu Triyani
atau ibu Agus yang menyatakan bahwa: “Antusias Alhamdulillah di RW saya mula-mula memang begitulah
ibu-ibu ya ada yang suka ada yang gak suka tapi setelah tahu karna saya gak bosan-bosannya tuh memberitahu kepada ibu-ibu bahwa
tidak ada ruginya kita itu diundang untuk mendapatkan ilmu gitu loh selain gratis yah tambah wawasan, tambah pengetahuan, bertambah
silaturahmi, dan lainnya tambah kenal gitu akhirnya mula-mula satu kelompok mau, akhirnya malah berebut, kadang-kadang bahkan
kelebihan apa yang di undang 20 dateng 30 gitu, karna udah ternyata ibu-ibu itu sekarang juga udah pinter bahwa dengan adanya P2WKSS
ini sangat menambah wawasan, menambah pengetahuan terutama menambah ilmu atau bahkan mungkin nanti bisa menambah
pendapatan keluarga.”
72
Hal berbeda disampaikan oleh ibu Marmilah atau ibu Asep yang menyatakan bahwa antusiasme peserta atau kelompok binaan P2WKSS di
Kelurahan Sawah Baru masih sulit: “itu yang harus kita gerakin, yang harus kita kasih semangat support
yah, masih susah-susah sambil tertawa gak mau, aku lagi sibuk, eh enggak ah, gak berani, macem-macem alasennya….Itu karna apa yah,
mereka kurang pengetahunnya tadi yah, heeh jadi kita mesti rayu, kita mesti kasih pengertian, kita kasih bujuk rayu, heeh, masih susah
72
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
banget di ajak gitu, padahal itu kesempatan untuk program ini kesempatan dia dididik, dilatih, gratis lagi, gitu perlu di dorong.”
73
Antusiasme warga binaan P2WKSS di Kelurahan Jombang sudah sangat baik, mereka sudah mengerti dan mengetahui akan pentingnya
peningkatan kualitas diri, sehingga mereka antusias untuk belajar dan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan keterampilan dan penyuluhan.
Namun pada awal kegiatan memang masih sulit untuk diajak, namun setelah di dorong dan diberikan motivasi, mereka akhirnya mulai mau
mengikuti kegiatan dan mulai mengerti akan pentingnya kegiatan program P2WKSS tersebut.
Berbeda dengan kelompok binaan di Kelurahan Sawah baru, mereka masih perlu didorong dan diberikan motivasi. Karna banyak warga yang
tidak tahu dan tidak mengerti akan pentingnya peningkatan kulitas diri. Banyak juga warga binaan yang masih malu-malu dan ada juga yang
karena malas mengikuti kegiatan jadi tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan P2WKSS.
g. Hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan kegiatan P2WKSS yaitu dari undangan yang berbarengan dan dari warga binaan sendiri. Seperti
yang diungkapkan oleh ibu Triyani atau ibu Agus antara lain: “Kendalanya itu atau hambatannya ya itu di warga yang memang
kadang-kadang undangannya kadang-kadang berbarengan dengan kegiatan saya di RW atau di Kelurahan, kan gitu karna mereka
kadang-kadang gak konfirmasi tiba-tiba ada undangan dari sini gitu tapi Alhamdulillah sih saya bisa bagi-bagi mana yang harus kesana
mana yang harus kesini gitu. Ya untuk hambatan mungkin dari warga
73
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
ke saya juga banyaknya menanyakan ada bantuan apa atau modal atau alat gitu, paling disitu aja, ya.”
74
Sedangkan hambatan lain dari proses kegiatan P2WKSS yaitu tidak adanya lahan untuk sarana dan prasarana kegiatan. Seperti yang
diungkapkan oleh ibu Marmilah atau ibu Asep: “Hem kayaknya itu aja deh, he eh klo hambatannya kita mau bikin apa
seperti posyandu, yang sekarang sudah dikasih ini yah kalo ada lahan, dikasih bangunan yah, di sini dibikin bangunan dari dinas kesehatan
juga cuma gak ada. Untuk KWT tempat lahannya pertanian, itu tadi kita gak punya lahan pinjemkan. Pinjam kan kita gak tau kapan
orangnya mau ngambil, jadi kita udah bikin bagus, nanti di ambil sama yang punya kan gak enak yah. Itu lahan. Terus sama orangnya
juga harus dikasih semangat yah itu, terus eh kasih ini yah pengertiannya kadang-kadang di daerah situ masih kalo saya bantu
apa organisasi, apa imbalan buat saya, gitu padahal ini nanti juga kan buat mereka yah, mau ngerjainnya itu mau minta ini minta itu.”
75
Hambatan yang dirasakan oleh koordinator P2WKSS di Kelurahan Jombang yaitu pada undangan yang berbarengan dan ada juga dari SKPD,
lembaga atau instansi terkait yang tidak memberikan informasi atau pemberitahuan
terlebih dahulu
sebelum melaksanakan
kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Hambatan lain yang dirasakan oleh koordinator
P2WKSS di Kelurahan Jombang yaitu adanya warga atau kelompok binaan yang menanyakan tentang bantuan berupa materi, modal atau
financial. Sedangkan hambatan yang dirasakan oleh koordinator P2WKSS di
Kelurahan Sawah Baru yaitu tidak adanya lahan untuk kegiatan KWT dan lahan untuk fasilitas sosial yang ada, karna lahan yang digunakan adalah
lahan milik orang lain maka dikhawatirkan suatu saat akan diminta
74
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
75
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
dikembalikan. Dan hambatan lain yang dirasakan oleh koordinator P2WKSS Kelurahan Sawah Baru yaitu ada pada masyarakat kelompok
binaan sendiri. Mereka masih perlu diberikan arahan, didorong dan dimotivasi agar mau mengikuti kegiatan. Ada juga warga binaan yang
menanyakan dan meminta imbalan jika sudah melakukan kegiatan. h. Tindak lanjut atau rencana setelah mengikuti kegiatan program P2WKSS
yaitu menggunakan keahlian yang didapat dan dipelajari dengan baik untuk menambah penghasilan atau pendapatan keluarga. Seperti yang
diungkapkan oleh ibu Triyani atau ibu Agus antara lain: “Eh untuk tindak lanjutnya, sesuai bidangnya masing-masing kalo
memang yang dikecantikan ya Alhamdulillah, ada yang udah niat buka salonlah seperti potong-potong rambut tetangga gitu, menyewakan eh
mendandani anak-anak kecil pas waktu hari Kartinian, menyewakan baju gitu, udah-udah sampe sejauh itu, kalo untuk yang UKM atau
pertahanan pangan itu juga sebagian memang saya ambil dari ibu-ibu yang pada dasarnya udah mempunyai kegiatan atau punya usaha
dagang kue, yang tadinya dagangnya cuma gitu-gitu aja jadi sekarang dengan pengetahuan dari bu Ambar itukan kita dapat ngerti bahwa
manfaat makanan sehat itu sangat-sangat berguna yah, ya khususnya bagi pedagang makanan nomer 1 tentunya sehat dan kebersihan, itu
Alhamdulillah sih memang udah banyak ibu-ibu di RW kami yang menjajakan makanan seperti membuat kue, membuat roti, salah
satunya saya sendiri juga saya sendiri memproduksi dodol rumput laut.”
76
Hal serupa disampaikan oleh ibu Marmilah atau ibu Asep antara lain: “Kebetulan saya juga ikut di mana keterampilan tataboga, eh untuk
UP2K dan UB kelompok Usaha Bersama itu tadi dibikin satu kelompok terdiri dari beberapa eh usaha, nanti dari situ kita bisa bikin
koperasi, nanti dari usaha ini itu dikumpulkan jadi satu nah itu baru rencana kepinginnya seperti itu, supaya nanti juga bisa ada jalan
keluarnya seandainya gak bisa memasarkan kan kita bisa tanya dari
76
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
BPMPPKB atau dari lembaga bisa membantu untuk memasarkan, mereka sudah punya keterampilan tatarias kayak rias wajah untuk
orang hajatan seperti itu, ya mudah-mudahan dari kecil dulu, karna kan pelatihannya gak sekali dua kali doangkan, masih harus berlanjut
nah ini baru sekali makanya Alhamdulillah dari dua kelompok tadi, sudah apa masuk yah, jadi udah bisa ngerias, tinggal dapet job orang
hajatan, masih bisa. Insya Allah sedikit bisa membantu perekonomian keluarga begitu sih tujuannya.”
77
Rencana setelah mengikuti kegiatan program P2WKSS yaitu menggunakan keahlian yang didapatkan tersebut dengan baik untuk
menambah penghasilan keluarga sesuai dengan tujuan P2WKSS yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam
usaha ekonomi produktif agar perempuan mampu meningkatkan penghasilan bagi diri dan keluarganya untuk mencapai kesejahteraan.
Bidang pekerjaan menyesuaikan dengan bidang pelatihan yang pernah didapat. Misalnya pelatihan keterampilan tata rias wajah, ibu-ibu yang
sudah mendapatkan pelatihan tata rias dapat memperaktekannya dengan mendandani anak-anak pada saat acara Kartinian atau pada saat acara
hajatan atau pernikahan. Untuk pelatihan keterampilan tata boga atau pelatihan ketahanan pangan, ibu-ibu yang sudah diajarkan cara membuat
makanan sehat juga bisa mencoba untuk menjual makanan yang dibuatnya. Tidak hanya menjual, ibu-ibu itu pun tahu akan nilai gizi dan
kesehatan makanan yang dijual. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menambah pendapatan atau ekonomi keluarga.
77
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
i. Sebagian kelompok binaan juga ikut terlibat dalam kegiatan rembug desa, seperti yang diungkapkan oleh ibu Triyani atau ibu Agus yaitu:
“Ikut aktif yah, kalo rembug warga itu memang sih sebagian eh warga ya kalo yang udah cerdas udah pinter ya otomatis akan ikut yah akan
ikut menyumbangkan apa kepinteran dia atau kebisaan dia ya masukan untuk berjalannya P2WKSS ini tapi sebagian orang yang
hanya ngikutin alur aja atau mengikuti aja apa yang di undang kita undang, kita ajak, ada juga yang memang ikut berpartisipasi atau
memberikan masukan ada beberapa di antaranya ya ibu darso itu kebetulan beliau adalah pensiunan dari pertanian jadi dia banyak
memberi masukan tentang tanaman toga serta manfaatnya.”
78
Kegiatan rembug desa atau rembug kelurahan dilaksanakan di masing- masing daerah binaan. Setiap warga diharapkan ikut terlibat dan berperan
aktif dalam kegiatan perencanaan program P2WKSS ini. Di Kelurahan Jombang menurut ibu Triyani ada sebagian warga ada yang berperan aktif
dan ikut memberikan masukan atau pendapat bagi pelaksanaan kegiatan P2WKSS, namun tidak sedikit juga warga binaan yang hanya mengikuti
alur dari kegiatan P2WKSS. Berbeda dengan ibu Triyani, Ibu Marmilah menyatakan bahwa yang
ikut terlibat dalam kegiatan perencanaan program P2WKSS yaitu dari pokja 1 sampai dengan pokja 4 dari kepengurusan PKK, pak RW dan pak
RT atau aparatur desa: “Rembug warga juga kemarin sudah dilaksanakan waktu hari jum’at
itu dengan BPMPPKB, nah itu pembentukan, satu ingin membentuk apa kepengurusan yah eh jadi supaya mereka bisa bertanggung jawab
dengan kepengurusannya, terus dibina, untuk selanjutnya itu dibina kepengurusannya dulu, kemudian dari KWT nanti dibina, dikasih
pelatihan….Inti maksud saya intinya dari kelurahan, terus dari pokja 1 sampe pokja 4, pokja satu di bidang keagamaan gotong royong, itu
78
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
harus bisa kasih support juga kesana he eh begitu, dengan pokja duanya sampai pokja empatnya ada bidangnya masing-masing itu
juga harus ada kesinambungan disana. Nah itu, kita juga masih susah gerakin. Ya kemarin kita di anterin undangan dari BPMPPKB saya
juga undang dari pokja 1 sampe pokja 4 dari kepengurusan yang ikut rapat tadi sekitar 60 orang yang datang, eh, termasuk ada dari pak
RW, Pak RT nya juga ada.”
79
Kegiatan dalam rembug desa atau rembug kelurahan di Kelurahan Sawah Baru yaitu membahas tentang pembentukan kepengurusan. Peserta
yang hadir dalam kegiatan rembug desa yaitu anggota PKK dari Pokja 1 sampai dengan Pokja 4 juga RT dan RW hadir dalam kegiatan
perencanaan tersebut, namun warga binaan tidak begitu berperan aktif dalam jalannya kegiatan perencanaan program P2WKSS di Kelurahan
Sawah Baru. j. Ada keterlibatan laki-laki dalam program P2WKSS di lokasi binaan
seperti yang disampaikan oleh ibu Triyani atau ibu Agus yaitu: “Ada, di antaranya di POSBINDU saya kebetulan ketua
POSBINDUnya terdiri dari bapak-bapak yaitu bapak Mimit namanya, beliau ketua RT di RT 02 memang beliau ketua Posbindu, jadi dia juga
kemarin saya tunjuk untuk menjadi ketua UKM Usaha Kecil Menengah ya, beliau memang sangat rajin dan antusias untuk
membantu”
80
Hal serupa juga disampaikan oleh ibu Marmilah atau ibu Asep yaitu: “Ada, eh kalo peran laki-laki ada di karang taruna, ada disitu
kepengurusnnya, terus di Bina Keluarga Remaja, terus bank sampah, itu melibatkan laki-laki. Karang taruna itu kebetulan karna kemaren
tukan eh, belum yah, belum ketemu pengurusnya terus ada seperti pak
79
Wawancara pribadi dengan ibu Marmilah atau ibu Asep., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Sawah Baru., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Sawah Baru.
80
Wawancara pribadi dengan ibu Triyani atau ibu Agus., selaku koordinator program P2WKSS di Kelurahan Jombang., tanggal 10 Juni 2014., di Kelurahan Jombang.
Rosadi tadi itu ketua karang taruna di Sawah Baru, kita minta bantuan dia juga.”
81
Program P2WKSS juga dibentuk untuk menciptakan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan yang berkeadilan gender adalah
kondisi yang dinamis, di mana laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan hak, kewajiban, kedudukan, peranan, dan kesempatan yang
dilandasi sikap dan perilaku yang saling menghormati, saling menghargai, saling membantu, dan saling mengisi di berbagai sektor.
82
Dalam program P2WKSS, laki-laki juga turut serta, ikut berperan membantu dalam pelaksaan program kegiatan. Misalnya dalam lingkup
rumah tangga, suami dapat mendorong dan memotivasi istrinya agar mau ikut terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan P2WKSS. Dalam lingkup
kemasyarakatan, laki-laki juga dapat ikut berpartisipasi pada kegiatan Karang Taruna, Bina Keluarga Remaja BKR, Bina Keluarga Lansia
BKL, Bank Sampah, juga kegiatan-kegiatan lainnya agar pelaksanaan kegiatan P2WKSS dapat berjalan dengan baik.