e. Pemilihan lokasi binaan P2WKSS dipilih berdasarkan pada lokasi atau
daerah termiskin di Kota Tangerang Selatan, seperti yang disebutkan oleh ibu Mercy bahwa:
“…P2WKSS jadi Peningkatan Peran Wanita Keluarga Sehat Sejahtera P2WKSS lokasinya itu kita pilih kita pilih berdasarkan
daerah mana yang termiskin di Tangsel…”
27
Sedangkan ibu Listya menyatakan bahwa lokasi kelompok binaan P2WKSS tersebut dipilih berdasarkan jumlah penduduk miskin,
keterbelakangan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain di Kota Tangerang Selatan:
“Nah pemilihannya kita menitik me..milih lokasi tempat P2WKSS adalah lokasi yang jelas karna jumlah penduduk miskinnya, ah banyak
jadi satu dari jumlah penduduk miskin, dua dari ah pendidikan ah keterbelakangan pendidikan dibandingkan dengan wilayah lain yah di
Tangerang Selatan tentunya, jadi perbandingannya enggak ke wilayah lain tapi ke wilayah Kota Tangerang Selatan, trus dari pendidikan,
kesehatan, ekonomi, lingkungan, itu yang kita pilih untuk menentukan lokasi-lokasi ini.”
28
Jangkauan P2WKSS tersebut meliputi semua desa atau kelurahan dengan prioritas rawan sosial ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Atau
desa yang ditetapkan oleh Bupati atau Walikota setempat berdasarkan asas kemandirian dan keswadayaan. Sasaran Program Terpadu P2WKSS
adalah perempuan dengan tingkat kesejahteraan tergolong rendah atau yang masuk dalam kategori keluarga miskin, keluarga Pra-Sejahtera dan
27
Wawancara pribadi dengan ibu Drg. Mercy Apriyanti, M.Si., selaku Kasubid Pengarusutamaan Gender dan Kualitas Hidup Perempuan., pada tanggal 5 Juli 2013 di
BPMPPKB.
28
Wawancara pribadi dengan ibu Hj. Listya Windyarti, MKM., selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di BPMPPKB., pada tanggal 21 Maret 2014 di BPMPPKB.
Keluarga Sejahtera Tahap 1, dan menurut hasil pendapatan Badan Pusat Statistik BPS.
29
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lokasi binaan P2WKSS di Kota Tangerang Selatan, di dua lokasi prioritas yaitu di Kelurahan
Jombang dan Kelurahan Sawah Baru, terlihat bahwa sasaran dari program terpadu P2WKSS ini memang masyarakat yang terbelakang, masyarakat
yang berlatarbelakang pendidikan rendah, berpendapatan ekonomi rendah, juga lingkungan sosial yang tidak memadai. Maka, dengan adanya
program pembangunan terpadu P2WKSS ini diharapkan dapat membantu masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik.
f. Proses kegiatan dalam program P2WKSS dimulai dengan mencari data
atau mengidentifikasi masalah di kelompok binaan, setelah itu diadakan rembug desa atau rembug kelurahan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu
Listya antaralain: “Kegiatan yang dilaksanakan disana pertama adalah kita mencari
dulu data atau bahasa kami itu mengidentifikasi permasalahan yang ada, dari berbagai bidang tadi yah kita cari eh itu sudah by name by
adres misalkan nama nurul, alamat misalnya di RT 01 RW sekian nah gitu sudah sampai ke arah sana. Yah itu, itu pertama identifikasi
permasalahan, nah jadi kita tau persis apa-apa saja yang ada masalah disana…”
30
Program kegiatan P2WKSS di atas merupakan Kelompok Kegiatan Dasar KKD yaitu, kegiatan yang mencangkup pengumpulan data dasar
dari masing-masing sektor yang terkait dalam kegiatan P2WKSS, Penyusunan Rencana Kerja Kelompok dan Kegiatan Penyuluhan.
31
29
http:menegpp.go.id. Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 6.
30
Wawancara pribadi dengan ibu Hj. Listya Windyarti, MKM., selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di BPMPPKB., pada tanggal 21 Maret 2014 di BPMPPKB.
31
http:menegpp.go.id. Pedoman P2WKSS diakses tanggal 08 Maret 2014., h. 10.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti melihat bahwa kegiatan awal P2WKSS dimulai dari analisis data dasar atau identifikasi
masalah. Dimulai dari pengumpulan data KK Kartu Keluarga warga binaan yaitu, 100 KK binaan yang akan dibina dan mendapatkan pelatihan
keterampilan melalui program P2WKSS. Pada tahap selanjutnya yaitu diadakan rembug desa atau rembug
Kelurahan, seperti yang disampaikan oleh ibu Listya bahwa: “Pertama tadi awali yah setelah identifikasi itu sudah melibatkan
masyarakat, jadi kita ah, ketok pintu ke Kecamatan, Kelurahan, mengumpulkan kader-kadernya mereka, yah dan nanti juga kita
lanjutkan dengan mereka memfasilitasi mereka untuk bisa rembug desa, rembug kelurahan yah kalo kita jadi biar warga membiasakan
untuk eh agar berbicara bersama walaupun kita sudah ada musrembang nah ini khusus untuk P2WKSS nanti kita akan coba
begitu, jadi kita lebih mendekatkan mereka, itu kegiatan awalnya nanti baru kita tentukan kebutuhan-kebutuhan keterampilan apa yang
mereka butuhkan, nah itu.”
32
Setelah melakukan kegiatan identifikasi, maka selanjutnya melakukan kegiatan rembug desa atau rembug kelurahan. Kegiatan tersebut terlaksana
atas kerjasama BPMPPKB dengan masyarakat binaan, kader-kader PKK, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan serta instansi lainnya. Kegiatan rembug
desa tersebut gunanya sebagai tahap perencanaan kegiatan dan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh masyarakat
kelompok binaan P2WKSS. Setelah diadakan rembug warga atau rembug kelurahan maka
selanjutnya diadakan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan keterampilan, seperti yang sampaikan oleh ibu Mercy bahwa proses kegiatan dalam
program P2WKSS selanjutnya yaitu:
32
Wawancara pribadi dengan ibu Hj. Listya Windyarti, MKM., selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di BPMPPKB., pada tanggal 21 Maret 2014 di BPMPPKB.