Pemilihan lokasi binaan P2WKSS dipilih berdasarkan pada lokasi atau
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti melihat bahwa kegiatan awal P2WKSS dimulai dari analisis data dasar atau identifikasi
masalah. Dimulai dari pengumpulan data KK Kartu Keluarga warga binaan yaitu, 100 KK binaan yang akan dibina dan mendapatkan pelatihan
keterampilan melalui program P2WKSS. Pada tahap selanjutnya yaitu diadakan rembug desa atau rembug
Kelurahan, seperti yang disampaikan oleh ibu Listya bahwa: “Pertama tadi awali yah setelah identifikasi itu sudah melibatkan
masyarakat, jadi kita ah, ketok pintu ke Kecamatan, Kelurahan, mengumpulkan kader-kadernya mereka, yah dan nanti juga kita
lanjutkan dengan mereka memfasilitasi mereka untuk bisa rembug desa, rembug kelurahan yah kalo kita jadi biar warga membiasakan
untuk eh agar berbicara bersama walaupun kita sudah ada musrembang nah ini khusus untuk P2WKSS nanti kita akan coba
begitu, jadi kita lebih mendekatkan mereka, itu kegiatan awalnya nanti baru kita tentukan kebutuhan-kebutuhan keterampilan apa yang
mereka butuhkan, nah itu.”
32
Setelah melakukan kegiatan identifikasi, maka selanjutnya melakukan kegiatan rembug desa atau rembug kelurahan. Kegiatan tersebut terlaksana
atas kerjasama BPMPPKB dengan masyarakat binaan, kader-kader PKK, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan serta instansi lainnya. Kegiatan rembug
desa tersebut gunanya sebagai tahap perencanaan kegiatan dan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh masyarakat
kelompok binaan P2WKSS. Setelah diadakan rembug warga atau rembug kelurahan maka
selanjutnya diadakan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan keterampilan, seperti yang sampaikan oleh ibu Mercy bahwa proses kegiatan dalam
program P2WKSS selanjutnya yaitu:
32
Wawancara pribadi dengan ibu Hj. Listya Windyarti, MKM., selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di BPMPPKB., pada tanggal 21 Maret 2014 di BPMPPKB.
“Nah perempuan-perempuan di lokasi binaan itu eh kita adakan pelatihan, pelatihannya kita adakan pelatihan edukasi pangan lokal,
jadi eh mereka eh di ajarin untuk bisa mengolah pangan dari bahan- bahan lokal misalnya, tepung ganyong, irul, timpul, dan lain-lain
itu.”
33
Kegiatan selanjutnya dalam program P2WKSS yaitu kegiatan penyuluhan dan pelatihan keterampilan. Kegiatan tersebut merupakan
Kelompok Kegiatan Lanjutan KKL, diantaranya pelayanan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan oleh berbagai instansi terkait.
34
Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan seperti
pelatihan ketahanan pangan, pelatihan menjahit, pelatihan menyulam, pelatihan tata boga, pelatihan tata rias pengantin dan lain sebagainya. Dan ada
pula kegiatan penyuluhan-penyuluhan, seperti penyuluhan tentang Gerakan Sayang Ibu GSI, penyuluhan tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat PHBS,
penyuluhan BPJS dan lain-lain. Pelatihan dan penyuluhan tersebut dilaksanakan oleh SKPD atau instansi terkait yang membidangi tugas dan
fungsi kegiatan. Misalnya, penyuluhan PHBS, BPJS dilakukan oleh Dinas Kesehatan.