dasar seperti dimana observasi dilakukan, siapa saja yang hadir, bagaimana fisik lingkungan, interaksi sosial, aktifitas apa saja yang sedang berlangsung dan lain
sebagainya.
14
Selain menggunakan alat dokumentasi seperti recorder dan kamera, peneliti juga mencatat atau menulis secara langsung apa yang sedang diamati oleh
peneliti dalam kegiatan program P2WKSS. Peneliti mencatat tentang bagaimana kegiatan dilaksanakan, berapa peserta yang hadir, siapa yang memberikan
penyuluhan dan lain-lain, agar data dan informasi dalam penelitian semakin terperinci.
G. Fokus Analisis
Pada penelitian ini, peneliti melakukan fokus analisis pada: 1. Keterlibatan dan partisipasi perempuan:
a. Keterlibatan - Reproduksi
- Produksi - Kemasyrakatan
b. Partisipasi - Pendidikan
- Pelatihan 2. Program Peningkatan Peran Wanita Keluarga Sehat Sejahtera
P2WKSS meliputi program pemberdayaan perempuan seperti pelatihan menjahit, pelatihan menyulam, pelatihan tataboga, dan lain-
lain.
14
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet. Edisi Revisi., h. 40.
H. Indikator Fokus Gender
Indikator masukan adalah indikator yang dapat mengindikasikan ketersediaan sumberdaya yang tersedia seperti sumberdaya manusia, sumberdaya
alam, anggaran yang resposif gender; indikator luaran adalah indikator yang mengindikasikan apakah tujuan mengurangi atau menghapus kesenjangan gender
disemua bidang pembangunan telah tercapai atau belum; dan indikator gender hasil adalah indikator yang mengindikasikan apakah tujuan akhir dari
pembangunan yang responsif gender yaitu kesetaraan gender telah dicapai atau belum
15
. 1. Indikator Masukan dalam penelitian ini adalah:
a. SDM meliputi; perempuan-perempuan dalam masyarakat binaan program P2WKSS.
b. SDA meliputi; seluruh potensi alam yang dapat diakses dalam pelaksanaan program P2WKSS.
c. Anggaran meliputi; alokasi dana pada pelaksanaan program P2WKSS di lokasi binaan.
2. Indikator Luaran dalam penelitian ini adalah: a. Adanya keterlibatan perempuan dalam perencanaan program
P2WKSS. b. Meningkatnya angka partisipasi perempuan dalam kegiatan P2WKSS.
3. Indikator Gender Hasil dalam penelitian ini adalah: a. Adanya kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan.
b. Meningkatnya kemandirian perempuan.
15
Pusat Studi Wanita, Pengantar Kajian Gender, Jakarta: Pusat Studi Wanita, 2003, hal. 244.
c. Meningkatnya kesejahteraan ekonomi keluarga.
I. Asumsi Peneliti
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPMPPKB merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat
Daerah SKPD Kota Tangerang Selatan yang merupakan leading sector dalam program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat yang bekerjasama dengan SKPD lainnya di Kota Tangerang Selatan.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan secara rutin terus menggulirkan program terpadu Peningkatan Peran Wanita Keluarga Sehat Sejahtera P2WKSS
di berbagai lokasi binaan. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah bekerjasama dengan masyarakat untuk menanggulangi masalah kemiskinan
melalui peningkatan peran perempuan dalam pembangunan. Program terpadu P2WKSS adalah program peningkatan peran perempuan yang mempergunakan
pola pendekatan lintas bidang pembangunan, secara terkoordinasi, untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga guna mencapai tingkat hidup yang
berkualitas. Pada tahun 2014 ada 14 titik lokasi binaan program P2WKSS di Kota Tangerang Selatan dengan dua lokasi prioritas yaitu di Kelurahan Sawah Baru dan
Kelurahan Jombang. Dengan dilaksanakannya program P2WKSS tersebut, peneliti menduga
akan adanya peningkatan kemandirian pada perempuan, peningkatan kualitas hidup, peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga, yang dapat menimbulkan
berkurangnya jumlah penduduk miskin di Kota Tangerang Selatan, dan mewujudkan terciptanya kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan.