Patogenesis dan Patologi Helicobacter pylori

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta c. Oksigen Bakteri dibagi dalam 3 kelompok menurut keperluannya akan oksigen yaitu aerob obligat bakteri yang memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya, anaerob obligat bakteri yang hanya dapat tumbuh bila tidak ada oksigen dan fakultatif anaerob bakteri yang dapat tumbuh dalam keadaan dengan atau tanpa oksigen. d. Tekanan Osmotik Bakteri pada umumnya dapat tumbuh dalam kisaran tekanan osmotik yang cukup besar. Bakteri yang membutuhkan tekanan osmotik yang disebut osmofilik. Bakteri yang membutuhkan konsentrasi garam yang tinggi disebut halofilik. Pada beberapa bakteri memerlukan konsentrasi garam yang tinggi untuk pertumbuhannya. Akan tetapi bila konsentrasi garam sangat tinggi maka air akan keluar dari sel sehingga pertumbuhan akan berhenti.

2.6 Fase Pertumbuhan Bakteri

Bakteri mengalami pertumbuhan yang dapat dibagi dalam 4 fase menurut Pratiwi, 2008; Dwidjoseputro, 1994 yaitu: 1. Fase lag Pada saat dipindahkan ke media yang baru, bakteri tidak langsung tumbuh dan membelah, meskipun kondisi media sangat mendukung untuk pertumbuhan. Bakteri biasanya akan mengalami masa penyesuaian untuk menyeimbangkan pertumbuhan. 2. Fase log Selama fase ini, populasi meningkat dua kali pada interval waktu yang teratur. Jumlah koloni bakteri akan terus bertambah seiring lajunya aktivitas metabolisme sel. 3. Fase tetap Pada fase ini terjadi kompetisi antara bakteri untuk memperoleh nutrisi dari media untuk tetap hidup. Sebagian bakteri mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah sehingga jumlah sel bakteri yang hidup menjadi tetap. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Fase kematian Pada fase ini, sel bakteri akan mati lebih cepat daripada terbentuknya sel baru. Laju kematian mengalami percepatan yang eksponensial.

2.7 Antibakteri

Antibakteri didefinisikan sebagai zat aktif yang bersifat toksisitas selektif yaitu membunuh bakteri yang merugikan manusia tanpa menimbulkan toksisitas terhadap manusia. Zat semacam ini juga sering disebut zat kemoterapeutik yaitu zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit menular kemoterapi atau mencegah penyakit kemoprofilaksis. Antibiotik didefinisikan sebagai zat yang dihasilkan suatu mikroorganisme terutama fungi baik langsung maupun analog dan sintesisnya yang dalam jumlah amat kecil bersifat merusak atau menghambat mikroorganisme lain Atika, 2007. Menurut Pelczar dan Chan 1988 cara kerja zat antibakteri dalam melakukan efeknya terhadap mikroorgaisme adalah sebagai berikut:  Antibakteri yang menghambat metabolisme sel Bakteri patogen mensintesis sendiri asam folat untuk kelangsungan hidupnya dari asam para amino benzoat PABA. Antibakteri golongan ini bersaing dengan PABA untuk diikutsertakan dalam pembentukan asam folat, maka terbentuk analog asam folat yang nonfungsional. Akibatnya kehidupan bakteri akan terganggu. Efek yang ditimbulkan oleh antibakteri golongan ini yaitu bakteriostatik. Obat yang memiliki mekanisme kerja seperti ini yaitu obat-obat golongan sulfonamida dan trimetoprim.  Antibakteri yang menghambat sintesis dinding sel Antibakteri jenis ini menghambat pembentukan komponen dinding sel bakteri yaitu polipeptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer mukopeptida glikopeptida. Antibakteri ini akan menghambat reaksi paling dini dalam proses sintesis dinding sel dan reaksi terakhir transpeptidasi dalam rangkaian reaksi tersebut. Akibatnya tekanan osmotik di dalam sel akan lebih tinggi dibandingkan di luar sehingga terjadi lisis dinding sel. Obat yang termasuk golongan ini secara kimia digolongkan sebagai turuna n β-laktam yaitu penisilin dan sefalosporin serta turunan polipeptida seperti basitrasin.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Herba Ranti (Solanum nigrum Linn) dan Isolasi Senyawa Dari Fraksi Aktif

9 64 97

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Aktivitas antibakteri kapang endofit dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

0 9 8

Uji Sitotoksisitas dan AktivitasEkstrak Daun Leunca (Solanum nigrum L) Terhadap Kelarutan Kalsium Oksalat

1 10 29

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit dari Ranting Tanaman Parijoto (Medinilla Speciosa Reinw. ex Blume) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri

8 45 93

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6