Fase Pertumbuhan Bakteri TINJAUAN PUSTAKA
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Antibakteri yang menganggu permeabilitas membran sel
Antibakteri yang termasuk golongan ini yaitu polimiksin. Polimiksin sebagai senyawa amonium-kuartener dapat merusak membran sel setelah bereaksi
dengan fosfat pada fosfolipid membran sel bakteri. Polimiksin tidak efektif terhadap kuman Gram-positif karena jumlah fosfor bakteri ini rendah. Kerusakan
membran sel menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel bakteri yaitu protein, asam nukleat, nukleotida, dan lain-lain.
Antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel
Antibakteri yang masuk golongan ini yaitu rifampisin dan golongan kuinolon. Rifampisin menghambat sintesis RNA dan DNA dengan berikatan
dengan enzim polimerase-RNA. Sedangkan golongan kuinolon menghambat enzim DNA girase. DNA girase ini berfungsi menata kromosom yang sangat panjang
menjadi bentuk spiral sehingga bisa muat dalam sel kuman yang kecil.
Antibakteri yang menghambat sintesis protein Untuk keperluan hidupnya, sel bakteri perlu mensintesis berbagai protein.
Sintesis protein bakteri berlangsung di ribosom yang terdiri dari dua sub unit yaitu ribosom 30S dan ribosom 50S. Obat yang masuk golongan ini menghambat sintesis
protein dengan beberapa cara yang melibatkan pengikatan ribosom. Pengikatan ribosom 30S menyebabkan kode pada mRNA salah dibaca oleh tRNA pada waktu
sintesis protein. Akibatnya terbentuk protein yang abnormal dan nonfungsional bagi sel mikroba. Pengikatan pada ribosom 50S menyebabkan terjadinya
translokasi kompleks tRNA-peptida dari lokasi asam amino tidak dapat menerima kompleks tRNA-asam amino yang baru. Obat yang termasuk dalam golongan ini
secara kimia dikenal sebagai turunan aminoglikosida, makrolida, linkosamida linkomisin, tetrasiklin, dan amfenikol kloramfenikol dan tiamfenikol.