UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lanjutan Tabel 4.2. Hasil Identifikasi Bakteri Uji Bakteri Uji
Makroskopik Mikroskopik
Bacillus subtilis Koloni berbentuk bulat
bewarna putih
dengan pinggiran koloni yang rata.
Diameter koloni 0,9-1 mm. Merupakan bakteri Gram
positif dengan membentuk warna ungu, sel berbentuk
batang pendek Helicobacter pylori
Koloni berbentuk bulat dengan
warna putih
kekuningan. Diameter
koloni 0,8-1,3 mm. Merupakan bakteri Gram
negatif dengan membentuk warna merah, sel berbentuk
batang agak pendek Salmonella enterica
sv thypimurium Koloni berbentuk titik-titik
putih bulat
dengan permukaan pinggir yang
rata. Diameter koloni 0,9- 1,0 mm.
Merupakan bakteri Gram negatif dengan membentuk
warna merah, sel berbentuk batang.
4.3 Pembuatan Kurva Pertumbuhan
Pembuatan inokulum bakteri uji dilakukan dengan cara membuat kurva pertumbuhan terlebih dahulu. Pertumbuhan bakteri ini dapat dilihat dari perubahan
nilai absorbansi yang didapat setelah dilakukan pengukuran pada menit yang berbeda Sugoro et al., 2008. Pada kurva pertumbuhan ini, menunjukkan terdapat
dua fase, yaitu fase adaptasi dan fase log Gambar 4.1. Tujuan dari pembuatan kurva pertumbuhan ini adalah untuk mengetahui fase logaritmik dari masing-
masing bakteri uji. Fase logaritmik ini merupakan fase yang cocok untuk pengujian antibakteri, karena bakteri uji dalam keadaan yang aktif melakukan pembelahan sel
dengan laju yang konstan Jauhari, 2010. Menurut Sugoro et al. 2008, pada fase log terjadi pembelahan yang cepat
sehingga dinding selnya tipis sehingga diharapkan aktivitas dari antibakteri dapat terjadi secara maksimal. Sel yang paling sensitif adalah sel dengan tingkat
proliferasi yang tinggi aktif melakukan pembelahan dan tingkat diferensiasi yang
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
rendah, sedangkan sel yang resisten atau tidak mudah rusak adalah sel dengan tingkat diferensiasi yang tinggi dan tidak melakukan pembelahan.
Gambar 4.1 Kurva Pertumbuhan Bakteri Uji Untuk melakukan uji aktivitas, masing-masing bakteri uji ditumbuhkan
sampai fase logaritmiknya. Berdasarkan hasil kurva pertumbuhan yang terbentuk Gambar 4.1, dapat diketahui bahwa masing masing bakteri uji memiliki waktu
fase logaritmik yang berbeda Tabel 4.3. Fase log terjadi pada jam ke-3 sampai jam ke-9 untuk Staphyloccus aureus, jam ke-10 sampai jam ke-15 untuk Shigella
dysentria, jam ke-13 sampai jam ke-16 untuk Bacillus subtilis, jam ke-4 sampai jam ke-9 untuk Helicobacter pylori, dan jam ke-10 sampai ke-19 untuk Salmonella
enterica sv thypimurium.
Tabel 4.3. Hasil Kurva Pertumbuhan Bakteri Uji Bakteri uji
Fase Lag jam Fase Log jam
Staphyloccus aureus 1-2
3-9 Shigella dysentriae
1-5 10-15
Bacillus subtilis 1-12
13-16 Helicobacter pylori
1-3 4-9
Salmonella enterica sv thypimurium
1-2 10-19
-1 -0,5
0,5 1
1,5 2
2,5
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 A
b so
rb an
si O
D
Waktu jam
S. aureus S. dysenteriae
b.subtilis H. pylori
s.thyposa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4.4
Seleksi Kapang Endofit yang berpotensi sebagai Antibakteri dengan metode
Agar disk
Langkah selanjutnya adalah seleksi kapang endofit yang berpotensi sebagai antibakteri. Seleksi tersebut bertujuan untuk mengetahui berapa jenis isolat kapang
yang aktif sebagai antibakteri dan kemudian akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu fermentasi. Seleksi ini dilakukan dengan metode agar disk. Isolat fungi yang
telah dimurnikan sebelumnya diambil dengan sedotan steril atau cork borer berdiameter 6 mm dan dipindahkan ke media NA yang berisi bakteri uji. Kultur
diinkubasi pada suhu ruang selama 2 hari. Aktivitas antibakteri kapang endofit dapat terlihat dari zona hambat yang terbentuk Elfina et al., 2014. Hasil seleksi
kapang yang mempunyai aktivitas antibakteri dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel.4.4. Hasil seleksi kapang yang mempunyai aktivitas antibakteri mm Isolat kapang
endofit S. dysentriae
S. aureus B. Subtilis H. pylori S. thypimurium
DT 1 7,5 mm
7,7 mm 8,70 mm
- 7,5 mm
DT 4 -
- -
- -
DT 6 -
- -
- -
DT 8 7,5 mm
7,5 mm 7,2 mm
- -
DT 9 -
- -
- -
DT 10 7,0 mm
8,3 mm 7,30 mm
7,3 mm -
DT 11 -
- -
- -
DS 1 -
- -
- -
DS 2 -
- -
- -
DS 4 9,6 mm
9,3 mm 7,90 mm
7,5 mm 7,05 mm
DS 5 -
8,3 mm -
- -
DM 1 -
- -
- -
DM 3 -
9,0 mm 8,55 mm
7,0 mm -
Didapatkan 6 isolat kapang endofit yang mempunyai aktivitas terhadap bakteri patogen yang akan digunakan dari hasil seleksi ini. Isolat-isolat tersebut adalah DT
1, DT 8, DT 10, DS 4, DS 5 dan DM 3.