Secara aplikatif Manfaat Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lebih tinggi, sehingga tidak perlu menebang tanaman aslinya untuk diambil sebagai simplisia Radji, 2005. Berbagai jenis endofit telah berhasil diisolasi dari tanaman inangnya, dan telah berhasil dibiakkan dalam media perbenihan yang sesuai. Metabolit sekunder yang diproduksi oleh mikroba endofit tersebut telah berhasil diisolasi dan dimurnikan serta telah dielusidasi struktur molekulnya. Beberapa mikroba endofit yang menghasilkan antibiotika diantaranya adalah: 1. Cryptocandin Merupakan antifungi yang dihasilkan oleh mikroba endofit Cryptosporiopsis quercina yang berhasil diisolasi dari tanaman obat Tripterigeum wilfordii, dan berhasiat sebagai antijamur yang patogen terhadap manusia yaitu Candida albicans dan Trichopyton spp. Strobel et al., 1999 dalam Radji, 2005. 2. Ecomycyn Ecomycin diproduksi oleh Pseudomonas viridiflava juga aktif terhadap Cryptococcus neoformans dan Candida albicans. Ecomycin merupakan lipopeptida yang disamping terdiri dari molekul asam amino yang umum juga mengandung homoserin dan beta hidroksi asam aspartat Miller et al., 1998 dalam Radji, 2005. 3. Pseudomycin Senyawa kimia yang diproduksi oleh mikroba endofit Pseudomonas Syringae berhasiat sebagai anti jamur adalah pseudomycin, yang dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans dan Cryptococcus neoformans Harrison et al., 1991 dalam Radji, 2005. 4. Munumbicin Antibiotika berspektrum luas yang disebut munumbicin, dihasilkan oleh endofit Streptomyces spp. strain NRRL 30562 yang merupakan endofit yang diisolasi dari tanaman Kennedia nigriscans, dapat menghambat pertumbuhan Bacillus anthracis, dan Mycobacterium tuberculosis yang multiresisten terhadap berbagai obat anti TBC Castillo et al., 2002. 5. Kakadumycin Jenis endofit lainnya yang juga menghasilkan antibiotika berspektrum luas adalah mikroba endofit yang diisolasi dari tanaman Grevillea pteridifolia. Endofit ini menghasilkan metabolit kakadumycin. Aktifitas antibakterinya sama seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta munumbicin D, dan kakadumycin ini juga berkhasiat sebagai anti malaria Castillo et al., 2003 dalam Radji, 2005.

2.1.2 Metode Isolasi Kapang Endofit

Isolasi kapang endofit dilakukan dengan metode direct seed planting. Tanaman sampel bisa diisolasi langsung dari tanaman hidup atau tanaman yang diawetkan. Apabila tanaman diawetkan, sedikit dari jaringan tanaman dipotong dari tanaman dan ditaruh dalam plastik bersegel. Plastik tempat menyimpan tanaman harus bebas dari udara lembab Strobel, 2003. Sebelum dilakukan sterilisasi permukaan, tanaman sampel yang langsung diperoleh dari alam tidak diawetkan dialiri dengan air mengalir selama 10 menit hingga bersih dari pengotor seperti debu dan tanah Wahyudi P, 1998. Sterilisasi permukaan bertujuan untuk mengeliminasi mikroba yang terkandung pada permukaan tanaman. Sterilisasi permukaan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dibakar, dicelupkan dalam alkohol 70-75, dan dicelupkan di larutan NaOCl Strobel, 2003. Langkah selanjutnya setelah dilakukan sterilisasi permukaan, jaringan bagian luar dihilangkan dengan pisau steril. Jaringan bagian dalam lalu diiris membujur dan diletakkan dengan hati-hati pada permukaan media agar. Potongan tanaman pada media isolasi diinkubasi selama 5-21 hari Strobel, 2003 ; Wahyudi P, 1988 dalam Atika, 2007. Pada umumnya kapang yang telah diperoleh sebagai kultur murni dapat langsung dimanfaatkan dengan fermentasi atau dilakukan uji ketahanan dulu. Uji ketahanan dapat dilakukan dengan menumbuhkan kapang pada berbagai media dan kondisi. Untuk memperoleh metabolit dari kapang endofit dapat dilakukan dengan fermentasi lalu senyawa bioaktif diekstraksi Strobel, 2003 dalam Atika, 2007. Beberapa media yang biasa digunakan sebagai media isolasi yaitu: Granulated Agar, Corn Meal Malt CMM Agar, Potato Dextrose Agar PDA. Dapat dilakukan modifikasi media dengan melakukan pengurangan nutrisi media sehingga nutrisi yang terdapat dalam media hanya 10 dari konsentrasi nutrisi penuh. Media tersebut kerap disebut media miskin. Media sederhana yang biasa digunakan yaitu PDA 10 dan Granulated Agar. Tujuan dari pembuatan media

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Herba Ranti (Solanum nigrum Linn) dan Isolasi Senyawa Dari Fraksi Aktif

9 64 97

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Aktivitas antibakteri kapang endofit dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

0 9 8

Uji Sitotoksisitas dan AktivitasEkstrak Daun Leunca (Solanum nigrum L) Terhadap Kelarutan Kalsium Oksalat

1 10 29

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit dari Ranting Tanaman Parijoto (Medinilla Speciosa Reinw. ex Blume) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri

8 45 93

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6