Seleksi Kapang yang Berpotensi sebagai Antibakteri dengan Metode

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Safranin diteteskan di atas preparat, kemudian dibiarkan selama 1-2 menit, cuci dengan air dan keringkan. Tetesi minyak immersi diatas sediaan, amati dengan mikroskop Atika, 2007. 3.4.9.2 Pembuatan Kurva tumbuh bakteri Bakteri S.dysentriae, S.aureus, B.subtilis, S.enterica sv thypimurium, dan H.pylori diremajakan masing-masing sebanyak dua biakan, pertama sebagai biakan stok dan kedua sebagai biakan suspensi. Satu ose diambil dari kultur bakteri yang akan diremajakan kemudian digoreskan ke agar miring. Biakan tersebut ditumbuhkan pada agar miring NA selama 24 jam pada suhu 37 ℃. Biakan yang telah tumbuh pada agar miring NA, ditambahkan dengan 5mL NaCl 0,9 wv steril. Sebanyak 2 mL suspensi bakteri diinokulasikan ke dalam erlenmeyer 250 mL yang berisi 200 mL NB Nutrient Broth, dikocok dan NB steril tanpa suspensi bakteri sebagai kontrol. Spektrofotometer visible diatur dengan panjang gelombang 600 nm, kuvet dibersihkan kemudian diukur absorbansi awal NB steril sebagai kontrol dan NB yang mengandung bakteri pada menit ke-0 t . Setelah absorbansi awal ditentukan, media NB diinkubasi pada pengocokan 120 rpm dengan temperature 37 ℃. Setiap interval 30 menit dilakukan pengukuran absorban untuk mendapatkan kurva tumbuh. Kurva pertumbuhan diakhiri setelah melewati fase stasioner Utami, 2009. 3.4.9.3 Uji Aktivitas Antibakteri dengan Metode Cakram Suspensi bakteri 1 mL dimasukkan secara aseptis ke dalam cawan petri steril kemudian ditambahkan media agar yang telah dibuat untuk masing-masing bakteri uji sejumlah 10mL. Suspensi kuman yang telah diberi agar dalam cawan petri digoyangkan perlahan untuk memperoleh suspensi kuman yang tersebar merata pada media agar Rachmayani, 2008. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro dengan metode difusi cakram. Larutan uji diserapkan ke dalam cakram sebanyak 20 µL. Cakram yang sudah diresapi larutan uji diletakkan pada permukaan media uji kemudian diinkubasi Atika, 2007. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kontrol positif yang digunakan pada uji aktivitas antibakteri yaitu cakram kloramfenikol. Cakram diletakkan pada permukaan media uji lalu diinkubasi. Kontrol negatif yaitu pelarut pada proses fermentasi, yaitu akuades steril. Sebanyak 20 µl larutan kontrol negatif diserapkan ke cakram steril. Cakram yang sudah diresapi larutan kontrol negatif diletakkan pada permukaan media uji kemudian diinkubasi Atika, 2007. Bakteri uji diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37,5 ℃. Diamati zona hambatan yang terbentuk setelah inkubasi. Diameter zona hambat diukur dengan jangka sorong Atika, 2007.

3.4.10 Karakteristik Kapang Endofit yang Mempunyai Aktivitas Antibakteri

Pengamatan morfologi kapang secara makroskopik dilakukan dengan mengamati karakteristik koloni suatu biakan, antara lain meliputi: warna dan struktur permukaan koloni; ada atau tidaknya tetes eksudat; dan ada atau tidaknya lingkatan kosentris. Pengamatan koloni dilakukan sejak awal penanaman hingga beberapa waktu tertentu, dan segala macam perubahan yang terjadi harus dicatat Gandjar et al., 1999. Karakteristik mikroskopik kapang endofit menggunakan metode slide culture, yaitu kertas saring diletakkan pada dasar cawan petri steril kemudian dibasahi dengan aquadest steril. Kaca objek dimasukkan ke dalam cawan petri tersebut dan cover glass diletakkan disamping kaca objek, setelah itu cawan petri tersebut ditutup. Media PDA steril diteteskan di atas kaca objek dengan menggunakan pipet steril, kemudian bagian atasnya diinokulasikan kapang endofit. Kaca penutup objek diletakkan di atas potongan agar, kemudian cawan petri ditutup. Isolat diinkubasi pada suhu 27 ℃ selama 7 hari. Hasil inkubasi diamati di bawah mikroskop pada perbesaran 400 kali, kemudian difoto Jauhari, 2010 dengan modifikasi.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Herba Ranti (Solanum nigrum Linn) dan Isolasi Senyawa Dari Fraksi Aktif

9 64 97

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Aktivitas antibakteri kapang endofit dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

0 9 8

Uji Sitotoksisitas dan AktivitasEkstrak Daun Leunca (Solanum nigrum L) Terhadap Kelarutan Kalsium Oksalat

1 10 29

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit dari Ranting Tanaman Parijoto (Medinilla Speciosa Reinw. ex Blume) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri

8 45 93

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6