Uji Aktivitas Antibakteri Cara Kerja 1 Persiapan Alat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kontrol positif yang digunakan pada uji aktivitas antibakteri yaitu cakram kloramfenikol. Cakram diletakkan pada permukaan media uji lalu diinkubasi. Kontrol negatif yaitu pelarut pada proses fermentasi, yaitu akuades steril. Sebanyak 20 µl larutan kontrol negatif diserapkan ke cakram steril. Cakram yang sudah diresapi larutan kontrol negatif diletakkan pada permukaan media uji kemudian diinkubasi Atika, 2007. Bakteri uji diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37,5 ℃. Diamati zona hambatan yang terbentuk setelah inkubasi. Diameter zona hambat diukur dengan jangka sorong Atika, 2007.

3.4.10 Karakteristik Kapang Endofit yang Mempunyai Aktivitas Antibakteri

Pengamatan morfologi kapang secara makroskopik dilakukan dengan mengamati karakteristik koloni suatu biakan, antara lain meliputi: warna dan struktur permukaan koloni; ada atau tidaknya tetes eksudat; dan ada atau tidaknya lingkatan kosentris. Pengamatan koloni dilakukan sejak awal penanaman hingga beberapa waktu tertentu, dan segala macam perubahan yang terjadi harus dicatat Gandjar et al., 1999. Karakteristik mikroskopik kapang endofit menggunakan metode slide culture, yaitu kertas saring diletakkan pada dasar cawan petri steril kemudian dibasahi dengan aquadest steril. Kaca objek dimasukkan ke dalam cawan petri tersebut dan cover glass diletakkan disamping kaca objek, setelah itu cawan petri tersebut ditutup. Media PDA steril diteteskan di atas kaca objek dengan menggunakan pipet steril, kemudian bagian atasnya diinokulasikan kapang endofit. Kaca penutup objek diletakkan di atas potongan agar, kemudian cawan petri ditutup. Isolat diinkubasi pada suhu 27 ℃ selama 7 hari. Hasil inkubasi diamati di bawah mikroskop pada perbesaran 400 kali, kemudian difoto Jauhari, 2010 dengan modifikasi. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kapang endofit. Secara garis besar terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini yaitu isolasi kapang endofit, fermentasi dan uji aktivitas hasil fermentasi kapang endofit terhadap bakteri uji. Kapang endofit diisolasi dari spesies tanaman genus Solanum yaitu Solanum nigrum atau biasa disebut leunca. Tanaman tersebut diperoleh dari Balittro yang terdapat di Bogor dan kemudian telah dideterminasi di Herbarium Bogoriense, LIPI, Cibinong, Bogor lampiran 2 halaman 72. Pertimbangan pemilihan tanaman sampel didasarkan pada hipotesis Strobel 2003 tentang dasar pemilihan tanaman inang kapang endofit secara rasional. Ada tiga kriteria yang menjadi dasar pemilihan tanaman sampel secara rasional yaitu: tanaman tersebut unik secara biologi, misalnya mengandung suatu senyawa yang penting bagi kelangsungan hidup manusia; tanaman tersebut memiliki ethnobotanical history, misalnya tanaman tersebut digunakan sebagai obat-obat tradisional; dan tanaman tersebut hidup di lingkungan dengan keragaman hayati yang tinggi. Leunca Solanum nigrum memiliki efek farmakologis yang berkhasiat sebagai obat. Solanum nigrum telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat sekitar untuk mengobati berbagai penyakit, contohnya penyakit demam enterik, mengatasi rasa sakit, peradangan, dan diuretik Chauchan et al., 2012. Selain itu Solanum nigrum mengandung berbagai senyawa yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Kandungan yang terdapat dalam Solanum nigrum adalah glikoalkaloid, glikoprotein, polisakarida, senyawa polifenol seperti asam galat, katekin, asam protokatekuat, asam kafeat, epikatekin, rutin, dan naringenin. Beberapa penelitian sebelumnya tentang Solanum nigrum, memberikan hasil bahwa leunca Solanum nigrum memiliki aktivitas antimikroba, antidiabetes, aktivitas imunostimulan, efek proteksi, anti HCV, anti ulcer, antioksidan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hepatoprotektif, kardioprotektif, antidiare, antikanker, antikejang, antiinflamasi, dan aktivitas analgesik Chauchan et al., 2012. Tanaman sampel yang digunakan harus sesuai dengan kriteria yaitu sehat daun masih segar dan tidak layu dan tidak menunjukkan gejala penyakit karena dalam jaringan tanaman inang yang sakit biasanya didominasi oleh kapang patogen Atika, 2007. Sampel yang digunakan pada proses isolasi yaitu daun dari tanaman leunca Solanum nigrum. Daun tersebut diambil dari berbagai bagian yang berbeda, yaitu: daun bagian atas yang terdapat di bawah daun pucuk, daun bagian tengah, dan daun bagian bawah dekat dengan percabangan batang. Perbedaan bagian dalam pengambilan sampel ini bertujuan agar kapang endofit yang dihasilkan lebih banyak dan memberikan hasil yang beraneka ragam. Sampel selanjutnya dibersihkan dari debu, tanah, dan pengotor-pengotor lain dengan menggunakan air bersih yang mengalir lalu permukaan daun disterilisasi. Sterilisai permukaan merupakan proses kritis yang harus dilakukan sebelum melakukan penanaman daun ke media agar. Proses tersebut harus menjamin permukaan daun yang akan digunakan harus steril dan bebas dari kontaminasi, sehingga kapang yang tumbuh pada media isolasi merupakan kapang endofit Strobel, 2003. Pada penelitian ini digunakan larutan alkohol 70 dan NaOCl 5,25 sebagai desinfektan pada proses sterilisasi permukaan. Mekanisme kerja dari alkohol yaitu mendenaturasi protein dan melarutkan lemak pada membran protein sehingga dapat merusak sel mikroba. Proses tersebut memerlukan air sehingga alkohol 70 lebih baik dibandingkan alkohol absolut Siswando, 1995 dalam Ramadhan, 2011. NaOCl merupakan desinfektan yang biasa digunakan dalam prosedur sterilisasi permukaan Stone, Polishook White, 2004. Zat kimia ini termasuk ke dalam golongan halogen dengan mekanisme kerja mengoksidasi gugusan sulfhidril -SH secara ireversibel sehingga mengganggu reaksi enzimatis pada metabolisme mikroorganisme Volk Wheeler, 1988 dalam Ramadhan, 2011.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Herba Ranti (Solanum nigrum Linn) dan Isolasi Senyawa Dari Fraksi Aktif

9 64 97

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Aktivitas antibakteri kapang endofit dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

0 9 8

Uji Sitotoksisitas dan AktivitasEkstrak Daun Leunca (Solanum nigrum L) Terhadap Kelarutan Kalsium Oksalat

1 10 29

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit dari Ranting Tanaman Parijoto (Medinilla Speciosa Reinw. ex Blume) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri

8 45 93

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6