Morfologi Klasifikasi Salmonella enterica sv thypimurium
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sedangkan pada infeksi kronis, H.pylori akan terus merangsang produksi asam lambung. Mekanisme terjadinya keadaan tersebut belum diketahui secara pasti.
Kelainan kedua yang ditemukan adalah inflamasi lambung. Infeksi H.pylori dapat menginduksi respon humoral sistemik dan mukosa, namun antibodi yang terbentuk
tidak dapat mengeradikasi kuman. Hal ini diduga disebabkan adanya mukus lambung yang melindungi H.pylori, sehingga tidak dapat ditembus oleh antibodi
spesifik. Kolonisasi H.pylori di lambung biasanya disertai proses inflamasi sehingga dapat ditemukan sel neutrofil, sel T, sel plasma, dan makrofag secara
bersamaan dengan berbagai derajat degenerasi dan kerusakan sel epitel. Ulserasi merupakan kemungkinan kelainan ketiga yang tergantung dari virulensi strain
H.pylori. Masing-masing strain H.pylori mempunyai tingkat virulensi yang berbeda Tehuteru, 2004.
Gastritis atrofi, ulkus duodenum, dan karsinoma lambung lebih banyak dijumpai pada pasien yang terinfeksi oleh H.pylori yang memproduksi CagA
Tehuteru, 2004.