Karakteristik Kapang Endofit yang Mempunyai Aktivitas Antibakteri

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hepatoprotektif, kardioprotektif, antidiare, antikanker, antikejang, antiinflamasi, dan aktivitas analgesik Chauchan et al., 2012. Tanaman sampel yang digunakan harus sesuai dengan kriteria yaitu sehat daun masih segar dan tidak layu dan tidak menunjukkan gejala penyakit karena dalam jaringan tanaman inang yang sakit biasanya didominasi oleh kapang patogen Atika, 2007. Sampel yang digunakan pada proses isolasi yaitu daun dari tanaman leunca Solanum nigrum. Daun tersebut diambil dari berbagai bagian yang berbeda, yaitu: daun bagian atas yang terdapat di bawah daun pucuk, daun bagian tengah, dan daun bagian bawah dekat dengan percabangan batang. Perbedaan bagian dalam pengambilan sampel ini bertujuan agar kapang endofit yang dihasilkan lebih banyak dan memberikan hasil yang beraneka ragam. Sampel selanjutnya dibersihkan dari debu, tanah, dan pengotor-pengotor lain dengan menggunakan air bersih yang mengalir lalu permukaan daun disterilisasi. Sterilisai permukaan merupakan proses kritis yang harus dilakukan sebelum melakukan penanaman daun ke media agar. Proses tersebut harus menjamin permukaan daun yang akan digunakan harus steril dan bebas dari kontaminasi, sehingga kapang yang tumbuh pada media isolasi merupakan kapang endofit Strobel, 2003. Pada penelitian ini digunakan larutan alkohol 70 dan NaOCl 5,25 sebagai desinfektan pada proses sterilisasi permukaan. Mekanisme kerja dari alkohol yaitu mendenaturasi protein dan melarutkan lemak pada membran protein sehingga dapat merusak sel mikroba. Proses tersebut memerlukan air sehingga alkohol 70 lebih baik dibandingkan alkohol absolut Siswando, 1995 dalam Ramadhan, 2011. NaOCl merupakan desinfektan yang biasa digunakan dalam prosedur sterilisasi permukaan Stone, Polishook White, 2004. Zat kimia ini termasuk ke dalam golongan halogen dengan mekanisme kerja mengoksidasi gugusan sulfhidril -SH secara ireversibel sehingga mengganggu reaksi enzimatis pada metabolisme mikroorganisme Volk Wheeler, 1988 dalam Ramadhan, 2011. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4.1 Isolat Kapang Endofit Proses selanjutnya setelah sterilisasi permukaan adalah isolasi. Isolasi dilakukan dengan cara metode direct seed planting yaitu langsung menempelkan bagian tanaman pada media isolasi. Potongan daun pada media isolasi kemudian diinkubasi selama 14 hari dan diamati pertumbuhannya setiap hari. Koloni kapang yang tumbuh dapat dikatakan sebagai kapang endofit apabila memiliki ciri: waktu tumbuh lebih dari 5 hari, tumbuh disekitar sampel daun yang ditanam dan memiliki morfologi yang berbeda dari kapang yang tumbuh pada cawan petri kontrol Ramadhan, 2011. Media isolasi yang digunakan yaitu media PDA Potato Dextrose Agar. Media yang digunakan untuk pemurnian kapang endofit biasanya berupa media yang kaya akan nutrisi dan mudah dicerna oleh kapang tersebut. PDA merupakan media umum yang digunakan untuk menumbuhkan kapang. PDA dapat digunakan sebagai media isolasi Kumala et al., 2006 dan media peremajaan kapang endofit yang telah berhasil diisolasi. Pada media ini kapang akan lebih mudah tumbuh Ramadhan, 2011. Setiap kapang endofit yang berhasil tumbuh pada media isolasi kemudian dimurnikan dan diremajakan dengan menggunakan media PDA. Peremajaan kapang endofit merupakan hal yang harus dilakukan secara teratur. Hal ini dilakukan untuk mencegah kapang endofit berada pada fase kematian dipercepat dimana sel-sel yang mati lebih banyak dibandingkan sel yang hidup Gandjar et al., 2006 dalam Ramadhan, 2011. Berdasarkan variasi dari daun tanaman Solanum nigrum, maka diperoleh 14 isolat kapang endofit. Isolat-isolat tersebut dipilih dengan cara memilih isolat yang bebas kontaminasi, tumbuh secara maksimal dan berbeda satu sama lainnya secara mikroskopik. Daftar isolat dan gambar isolat kapang endofit yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 4.1 gambar 5 dan 6 halaman 55-56.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Herba Ranti (Solanum nigrum Linn) dan Isolasi Senyawa Dari Fraksi Aktif

9 64 97

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Aktivitas antibakteri kapang endofit dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

0 9 8

Uji Sitotoksisitas dan AktivitasEkstrak Daun Leunca (Solanum nigrum L) Terhadap Kelarutan Kalsium Oksalat

1 10 29

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit dari Ranting Tanaman Parijoto (Medinilla Speciosa Reinw. ex Blume) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri

8 45 93

58 Isolasi dan uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit dari daun cendana (Santalum album linn.)

0 0 6