Pembuatan Kurva Pertumbuhan HASIL DAN PEMBAHASAN
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4.4
Seleksi Kapang Endofit yang berpotensi sebagai Antibakteri dengan metode
Agar disk
Langkah selanjutnya adalah seleksi kapang endofit yang berpotensi sebagai antibakteri. Seleksi tersebut bertujuan untuk mengetahui berapa jenis isolat kapang
yang aktif sebagai antibakteri dan kemudian akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu fermentasi. Seleksi ini dilakukan dengan metode agar disk. Isolat fungi yang
telah dimurnikan sebelumnya diambil dengan sedotan steril atau cork borer berdiameter 6 mm dan dipindahkan ke media NA yang berisi bakteri uji. Kultur
diinkubasi pada suhu ruang selama 2 hari. Aktivitas antibakteri kapang endofit dapat terlihat dari zona hambat yang terbentuk Elfina et al., 2014. Hasil seleksi
kapang yang mempunyai aktivitas antibakteri dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel.4.4. Hasil seleksi kapang yang mempunyai aktivitas antibakteri mm Isolat kapang
endofit S. dysentriae
S. aureus B. Subtilis H. pylori S. thypimurium
DT 1 7,5 mm
7,7 mm 8,70 mm
- 7,5 mm
DT 4 -
- -
- -
DT 6 -
- -
- -
DT 8 7,5 mm
7,5 mm 7,2 mm
- -
DT 9 -
- -
- -
DT 10 7,0 mm
8,3 mm 7,30 mm
7,3 mm -
DT 11 -
- -
- -
DS 1 -
- -
- -
DS 2 -
- -
- -
DS 4 9,6 mm
9,3 mm 7,90 mm
7,5 mm 7,05 mm
DS 5 -
8,3 mm -
- -
DM 1 -
- -
- -
DM 3 -
9,0 mm 8,55 mm
7,0 mm -
Didapatkan 6 isolat kapang endofit yang mempunyai aktivitas terhadap bakteri patogen yang akan digunakan dari hasil seleksi ini. Isolat-isolat tersebut adalah DT
1, DT 8, DT 10, DS 4, DS 5 dan DM 3.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Isolat DT 1
Isolat kapang DT 1 membentuk zona hambat pada empat bakteri uji. Isolat DT 1 membentuk zona hambat pada bakteri S.dysentriae dengan diameter zona
hambat sebesar 7,5 mm; S.aureus sebesar 7,7 mm; B.subtilis sebesar 8,7 mm; dan S.thypimurium sebesar 7,5 mm.
Isolat DT 8
Isolat kapang DT 8 membentuk zona hambat pada tiga bakteri uji. Isolat kapang DT 8 membentuk zona hambat pada bakteri S.dysentriae dengan diameter
zona hambat sebesar 7,5 mm; S.aureus sebesar 7,5mm; dan B.subtilis sebesar 7,2 mm.
Isolat DT 10
Isolat kapang DT 10 membentuk zona hambat pada empat bakteri uji Isolat kapang DT 10 membentuk zona hambat pada bakteri S.dysentriae dengan diameter
zona hambat sebesar 7,0 mm; S.aureus sebesar 8,3 mm; B.subtilis sebesar 7,3 mm; dan H.pylori sebesar 7,3 mm.
Isolat DS 4
Isolat kapang DS 4 membentuk zona hambat pada kelima bakteri uji Isolat kapang DS 4 membentuk zona hambat pada bakteri S.dysentriae dengan diameter
sebesar 9,6 mm; S.aureus sebesar 9,3 mm; B.subtilis sebesar 7,9 mm; H.pylori sebesar 7,5 mm dan S.thypimurium sebesar 7,05 mm.
Isolat DS 5
Isolat kapang DS 5 membentuk zona hambat hanya pada satu bakteri uji. Isolat DS 5 memberikan zona hambat hanya pada bakteri S.aureus sebesar 8,3 mm.
Isolat DM 3
Isolat kapang DM 3 membentuk zona hambat pada tiga bakteri uji Isolat DM 3 memberikan zona hambat pada bakteri S.aureus sebesar 9,0 mm; B.subtilis
sebesar 8,55 mm; dan H.pylori sebesar 7,0 mm. Keenam isolat kapang endofit yang mempunyai aktivitas terhadap kelima
bakteri kemudian akan diproses lebih lanjut lewat proses fermentasi. Fermentasi dilakukan dalam botol kaca yang telah disterilisasi sebelumnya dengan
menggunakan 200mL media PDY. Media ini mengandung karbohidrat yang berasal dari Potato Dextrose Broth dan Nitrogen yang berasal dari Yeast Extract. Kultur
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tersebut diinkubasi pada suhu 37 ℃ dengan shaker inkubator 130 rpm selama 14
hari. Fungsi dari pengocokan adalah untuk meningkatkan aerasi dari kultur fermentasi dan dispersi dari miselium Hanson, 2008 dalam Ramadhan, 2011.
Kalsium karbonat ditambahkan ke dalam media untuk menjaga stabilitas pH dari kultur fermentasi Ramadhan, 2011. Penggunaan medium cair pada proses
fermentasi dikarenakan jenis dan konsentrasi komponen-komponen medium dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan, dapat memberikan kondisi yang optimum
untuk pertumbuhan, dan pemakaian medium lebih efektif Ansori, 1992 dalam Sulistyaningrum 2008. Proses fermentasi bertujuan untuk menghasilkan sel
kapang endofit dalam jumlah yang banyak sehingga senyawa metabolit yang dihasilkan dapat optimal Ramadhan, 2011.
Setelah 14 hari, medium cair hasil fermentasi diambil sebanyak 10 mL dengan menggunakan pipet volumetri steril dan dimasukkan ke dalam tabung
sentrifugasi steril ukuran 15 mL. Proses sentrifugasi dilakukan dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit, kemudian supernatan diambil dan digunakan untuk uji
aktivitas antibakteri sebagai larutan uji.